27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sadis! Keluarga Pacar Dibantai

Cinta tak direstui, Rramadhan bantai orangtua dan adik pacarnya.
Cinta tak direstui, Rramadhan bantai orangtua dan adik pacarnya.

 

TANGERANG, SUMUTPOS.CO – Tiga orang yang masih dalam satu keluarga dibunuh secara sadis oleh Ramadhan Gumilang (25), di Perumahan Periuk Jaya Permai, RT 06/06 Kelurahan Periuk Jaya Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (29/4) sore.

Motif pembunuhan ini diduga sakit hati lantaran hubungan asmaranya dengan Dewi tidak direstui oleh orangtua korban.

Ketiga korban yang dibunuh masing-masing, Dukut (54), istrinya Yanti (50), dan anak bungsunya Prasetyo (13). Mereka meregang nyawanya setelah dipukul menggunakan kunci inggris dan menusuk dengan pisau. Sementara pelaku berhasil diamankan aparat kepolisian dua jam pascakejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan satu keluarga yang sempat menggegerkan warga sekitar itu, terjadi sekitar 16.00 WIB. Bermula ketika, kehadiran Ramadhan Gumilang ke rumah korban, sekitar pukul 12.00 WIB. Kehadiran pelaku pun diterima oleh Yanti, ibu kekasihnya. Keduanya pun sempat berbincang di ruang tamu.

Sementara Dukut, suami Yanti berada di lantai dua dan Prasetyo, 15 sedang di kamarnya. Saat perbincangan di ruang tamu, Yanti meminta kepada pelaku untuk tidak lagi melanjutkan hubungan asmara mereka dengan Dewi, putri sulungnya.

Permintaan ini menurut informasi yang dihimpun sudah kerap dilontarkan oleh keluarga Dewi kepada pelaku. Apalagi, hubungan khusus (pacaran, red) antara Dewi dan pelaku sudah tidak lagi terjalin sejak beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kedatangan pria yang pernah bekerja di perusahan tambang di Kalimantan ini untuk meminta diizinkan kembali berpacaran dengan Dewi.

Namun seperti yang sudah-sudah, Yanto menolak karena tidak ingin putri semata wayangnya disakiti pelaku. Akibat penolakan ini, tensi pembicaraan pun semakin meninggi. Menghindari pertengkaran lebih jauh, Yanti memilih untuk meninggalkan pelaku ke dapur. Namun ternyata, kondisi ini dipergunakan pelaku untuk membantai seisi rumah.

Pelaku yang memang sudah mempersiapkan kunci Inggris, mendatangi Yanti ke dapur dan langsung memukulkan berulang kali kunci Inggris tepat di kening Yanti. Akibat pukulan dibagian kepala, Yanti tewas seketika. Tidak sampai di situ, suami korban yang mendengar percekcokan pun turun ke lantai dasar.

Pelaku yang kalap langsung menyerang Dukut dengan menggunakan kunci Inggris hingga tewas. Bahkan keberingasan pelaku makin menjadi saat mengejar Prasteyo, anak bungsu pasangan suami istri yang sudah dibunuhnya ke dalam kamar. Di sana, korban membabi buta memukulkan kunci Inggris yang sudah dipersiapkan olehnya ke kepala Prasteyo hingga meregang nyawa.

Beberapa saat setelah aksi pembantaian di dalam rumah, Bagus (16), anak kedua pasangan ini tiba di rumah dari sekolah. Saat masuk ke dalam rumah, Bagus pun hendak dibantai oleh pelaku. Namun nasib berkata lain, Bagus bisa menyelamatkan diri dan sontak berteriak mengundang warga berkerumun.

Saat itulah, warga langsung mengepung kediaman berlantai dua tersebut. Pelaku sendiri bukan menyerah dan malah hendak melarikan diri dari atap. Namun, warga yang sudah mengepung langsung menangkap pelaku. “Dewi (kekasih korban, red) saat kejadian tidak di rumah. Kerja di Kuningan. Pelaku sempat mau lari dari atap,” kata Ujang Umar, Ketua RT 06.

Ujang sendiri menjelaskan kemungkinan besar aksi ini sudah direncanakan oleh pelaku. Pasalnya, pelaku sudah ada di rumah tersebut sejak pukul 12.00 WIB, dengan dalil bertamu. Sepengetahuannya, pelaku yang merupakan warga Jatiuwung, Kota Tangerang itu sudah empat tahun memiliki hubungan asmara dengan Dewi, anak sulung korban. Namun, orangtua Dewi tidak merestui hubungan itu dan terjadilah pembunuhan ini.

Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombes Riad menyatakan setelah mendapat informasi dari masyarakat ada kasus pembunuhan pihaknya langsung meluncur ke lokasi kejadian. Pelaku yang sempat diamankan oleh masyarakat langsung ditangkap digelandang ke Polsek Jatiuwung.

Sementara tiga orang yang masih dalam satu keluarga korban pembunuhan itu langsung dibawa ke RSUD Tangerang, untuk otopsi. “Pembantain satu keluarga ini diduga sudah direncanakan oleh pelaku karena sudah mempersiapkan linggis dan pisau, “ kata Riad di lokasi kejadian.

Riad menyatakan motif pembunuhan ini diduga sakit hati karena hubungan asmaranya dengan Dewi, putri sulung dari pasangan Dukut dan istrinya Yanti tidak direstui. “Pria penggangguran ini bisa dikenakan pasal pembunuhan berencana, “ujar mantan penyidik Densus 88 itu. (fin/jpnn)

Cinta tak direstui, Rramadhan bantai orangtua dan adik pacarnya.
Cinta tak direstui, Rramadhan bantai orangtua dan adik pacarnya.

 

TANGERANG, SUMUTPOS.CO – Tiga orang yang masih dalam satu keluarga dibunuh secara sadis oleh Ramadhan Gumilang (25), di Perumahan Periuk Jaya Permai, RT 06/06 Kelurahan Periuk Jaya Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (29/4) sore.

Motif pembunuhan ini diduga sakit hati lantaran hubungan asmaranya dengan Dewi tidak direstui oleh orangtua korban.

Ketiga korban yang dibunuh masing-masing, Dukut (54), istrinya Yanti (50), dan anak bungsunya Prasetyo (13). Mereka meregang nyawanya setelah dipukul menggunakan kunci inggris dan menusuk dengan pisau. Sementara pelaku berhasil diamankan aparat kepolisian dua jam pascakejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan satu keluarga yang sempat menggegerkan warga sekitar itu, terjadi sekitar 16.00 WIB. Bermula ketika, kehadiran Ramadhan Gumilang ke rumah korban, sekitar pukul 12.00 WIB. Kehadiran pelaku pun diterima oleh Yanti, ibu kekasihnya. Keduanya pun sempat berbincang di ruang tamu.

Sementara Dukut, suami Yanti berada di lantai dua dan Prasetyo, 15 sedang di kamarnya. Saat perbincangan di ruang tamu, Yanti meminta kepada pelaku untuk tidak lagi melanjutkan hubungan asmara mereka dengan Dewi, putri sulungnya.

Permintaan ini menurut informasi yang dihimpun sudah kerap dilontarkan oleh keluarga Dewi kepada pelaku. Apalagi, hubungan khusus (pacaran, red) antara Dewi dan pelaku sudah tidak lagi terjalin sejak beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kedatangan pria yang pernah bekerja di perusahan tambang di Kalimantan ini untuk meminta diizinkan kembali berpacaran dengan Dewi.

Namun seperti yang sudah-sudah, Yanto menolak karena tidak ingin putri semata wayangnya disakiti pelaku. Akibat penolakan ini, tensi pembicaraan pun semakin meninggi. Menghindari pertengkaran lebih jauh, Yanti memilih untuk meninggalkan pelaku ke dapur. Namun ternyata, kondisi ini dipergunakan pelaku untuk membantai seisi rumah.

Pelaku yang memang sudah mempersiapkan kunci Inggris, mendatangi Yanti ke dapur dan langsung memukulkan berulang kali kunci Inggris tepat di kening Yanti. Akibat pukulan dibagian kepala, Yanti tewas seketika. Tidak sampai di situ, suami korban yang mendengar percekcokan pun turun ke lantai dasar.

Pelaku yang kalap langsung menyerang Dukut dengan menggunakan kunci Inggris hingga tewas. Bahkan keberingasan pelaku makin menjadi saat mengejar Prasteyo, anak bungsu pasangan suami istri yang sudah dibunuhnya ke dalam kamar. Di sana, korban membabi buta memukulkan kunci Inggris yang sudah dipersiapkan olehnya ke kepala Prasteyo hingga meregang nyawa.

Beberapa saat setelah aksi pembantaian di dalam rumah, Bagus (16), anak kedua pasangan ini tiba di rumah dari sekolah. Saat masuk ke dalam rumah, Bagus pun hendak dibantai oleh pelaku. Namun nasib berkata lain, Bagus bisa menyelamatkan diri dan sontak berteriak mengundang warga berkerumun.

Saat itulah, warga langsung mengepung kediaman berlantai dua tersebut. Pelaku sendiri bukan menyerah dan malah hendak melarikan diri dari atap. Namun, warga yang sudah mengepung langsung menangkap pelaku. “Dewi (kekasih korban, red) saat kejadian tidak di rumah. Kerja di Kuningan. Pelaku sempat mau lari dari atap,” kata Ujang Umar, Ketua RT 06.

Ujang sendiri menjelaskan kemungkinan besar aksi ini sudah direncanakan oleh pelaku. Pasalnya, pelaku sudah ada di rumah tersebut sejak pukul 12.00 WIB, dengan dalil bertamu. Sepengetahuannya, pelaku yang merupakan warga Jatiuwung, Kota Tangerang itu sudah empat tahun memiliki hubungan asmara dengan Dewi, anak sulung korban. Namun, orangtua Dewi tidak merestui hubungan itu dan terjadilah pembunuhan ini.

Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombes Riad menyatakan setelah mendapat informasi dari masyarakat ada kasus pembunuhan pihaknya langsung meluncur ke lokasi kejadian. Pelaku yang sempat diamankan oleh masyarakat langsung ditangkap digelandang ke Polsek Jatiuwung.

Sementara tiga orang yang masih dalam satu keluarga korban pembunuhan itu langsung dibawa ke RSUD Tangerang, untuk otopsi. “Pembantain satu keluarga ini diduga sudah direncanakan oleh pelaku karena sudah mempersiapkan linggis dan pisau, “ kata Riad di lokasi kejadian.

Riad menyatakan motif pembunuhan ini diduga sakit hati karena hubungan asmaranya dengan Dewi, putri sulung dari pasangan Dukut dan istrinya Yanti tidak direstui. “Pria penggangguran ini bisa dikenakan pasal pembunuhan berencana, “ujar mantan penyidik Densus 88 itu. (fin/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/