27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Miss Grand International asal Medan Itu Awalnya ‘Bayi Laki-laki’

Padahal, harapan perempuan 45 tahun itu sempat kandas saat Ika gagal masuk tiga besar ajang Puteri Indonesia 2016. Ika hanya menduduki peringkat keempat di ajang tahunan itu.

’Enggak masuk tiga besar itu seperti akhir. Dia ingin ke internasional. Tanpa masuk tiga besar, rasanya sudah tidak bisa lagi,’’ ungkap Hariati.

Tanpa disangka, Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira dan mamanya, Henida Prabawati, datang membawa kabar baik.

Mereka memegang lisensi Miss Grand Indonesia dan mereka memilih Ika untuk ikut ajang tersebut. Ika pun berusaha keras menjadi pemenang.

Latihan public speaking, table manner, gym, dan persiapan lainnya dilakukan Ika di bawah bimbingan Elvira dan Henida.

Sudi Warsito, ayah Ika, mengungkapkan, putrinya itu tomboi sejak kecil.

Karena itulah, dia sama sekali tidak menduga Ika menjadi ratu kecantikan dunia. Menurut Sudi, Ika tomboi karena dirinya selalu membelikan pakaian model untuk anak laki-laki.

’’Karena waktu di-USG, dia itu laki-laki. Dokter bilang juga laki-laki, tahunya pas lahir perempuan. Mungkin karena itu saya bawaannya membelikan baju-baju laki-laki,’’ kenang Sudi.

Namun, ibunya yang merupakan penggemar acara-acara kontes kecantikan ingin anaknya suatu saat menjadi peserta acara semacam itu.

Hariati pun menyuguhi Ika kecil tayangan-tayangan grand final kontes kecantikan, termasuk Puteri Indonesia.

’’Bahkan, kalau saya sedang ikut suami dinas, saya selalu meminta orang yang menjaga Ika untuk memutarkan tayangan itu dari umur 5 tahun,’’ ungkap Hariati, lalu tertawa. (and/c17/ayi)

Padahal, harapan perempuan 45 tahun itu sempat kandas saat Ika gagal masuk tiga besar ajang Puteri Indonesia 2016. Ika hanya menduduki peringkat keempat di ajang tahunan itu.

’Enggak masuk tiga besar itu seperti akhir. Dia ingin ke internasional. Tanpa masuk tiga besar, rasanya sudah tidak bisa lagi,’’ ungkap Hariati.

Tanpa disangka, Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira dan mamanya, Henida Prabawati, datang membawa kabar baik.

Mereka memegang lisensi Miss Grand Indonesia dan mereka memilih Ika untuk ikut ajang tersebut. Ika pun berusaha keras menjadi pemenang.

Latihan public speaking, table manner, gym, dan persiapan lainnya dilakukan Ika di bawah bimbingan Elvira dan Henida.

Sudi Warsito, ayah Ika, mengungkapkan, putrinya itu tomboi sejak kecil.

Karena itulah, dia sama sekali tidak menduga Ika menjadi ratu kecantikan dunia. Menurut Sudi, Ika tomboi karena dirinya selalu membelikan pakaian model untuk anak laki-laki.

’’Karena waktu di-USG, dia itu laki-laki. Dokter bilang juga laki-laki, tahunya pas lahir perempuan. Mungkin karena itu saya bawaannya membelikan baju-baju laki-laki,’’ kenang Sudi.

Namun, ibunya yang merupakan penggemar acara-acara kontes kecantikan ingin anaknya suatu saat menjadi peserta acara semacam itu.

Hariati pun menyuguhi Ika kecil tayangan-tayangan grand final kontes kecantikan, termasuk Puteri Indonesia.

’’Bahkan, kalau saya sedang ikut suami dinas, saya selalu meminta orang yang menjaga Ika untuk memutarkan tayangan itu dari umur 5 tahun,’’ ungkap Hariati, lalu tertawa. (and/c17/ayi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/