25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Mengenal Bom Hidrogen, Senjata Pemusnah Masal Terbaru Korut

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) tampak memberikan arahan mengenai pengembangan senjata nuklir dalam foto yang dirilis KCNA, Minggu (3/9).

SUMUTPOS.CO – Krisis nuklir di Semenanjung Korea memasuki babak baru. Kemarin, Minggu (3/9), tanpa disangka-sangka Korea Utara sukses melakukan uji coba bom hidrogen di fasilitas bawah tanah mereka.

Bom hidrogen adalah senjata pemusnah masal dengan daya rusak yang sangat tinggi. Sekali diledakkan, kerusakan yang timbul jauh lebih parah daripada bom atom biasa.

Lantas, apa beda bom hidrogen dan bom atom biasa?

Sebelumnya, Korut selalu mengujicobakan bom atom. Yakni, bom yang kekuatan ledaknya dipengaruhi reaksi fisi (pemisahan) antaratom di dalamnya.

Dalam reaksi itu, atom-atom yang membentuk senjata mematikan tersebut terlepas dan menghasilkan energi yang besar.

Itu sama seperti bom yang Amerika Serikat (AS) jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada ujung Perang Dunia II lalu.

’’Reaksi fisi bom atom Hiroshima dan Nagasaki tersebut menghasilkan daya ledak yang sama kuatnya dengan 15 sampai 20 kiloton TNT,’’ terang jubir Union of Concerned Scientists sebagaimana dilansir USA Today, Minggu (3/9).

Bom atom Little Boy yang AS jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 itu menimbulkan kerusakan parah dan merenggut 129 ribu jiwa. Sampai sekarang, Little Boy masih diakui sebagai bom atom paling kuat.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) tampak memberikan arahan mengenai pengembangan senjata nuklir dalam foto yang dirilis KCNA, Minggu (3/9).

SUMUTPOS.CO – Krisis nuklir di Semenanjung Korea memasuki babak baru. Kemarin, Minggu (3/9), tanpa disangka-sangka Korea Utara sukses melakukan uji coba bom hidrogen di fasilitas bawah tanah mereka.

Bom hidrogen adalah senjata pemusnah masal dengan daya rusak yang sangat tinggi. Sekali diledakkan, kerusakan yang timbul jauh lebih parah daripada bom atom biasa.

Lantas, apa beda bom hidrogen dan bom atom biasa?

Sebelumnya, Korut selalu mengujicobakan bom atom. Yakni, bom yang kekuatan ledaknya dipengaruhi reaksi fisi (pemisahan) antaratom di dalamnya.

Dalam reaksi itu, atom-atom yang membentuk senjata mematikan tersebut terlepas dan menghasilkan energi yang besar.

Itu sama seperti bom yang Amerika Serikat (AS) jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada ujung Perang Dunia II lalu.

’’Reaksi fisi bom atom Hiroshima dan Nagasaki tersebut menghasilkan daya ledak yang sama kuatnya dengan 15 sampai 20 kiloton TNT,’’ terang jubir Union of Concerned Scientists sebagaimana dilansir USA Today, Minggu (3/9).

Bom atom Little Boy yang AS jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 itu menimbulkan kerusakan parah dan merenggut 129 ribu jiwa. Sampai sekarang, Little Boy masih diakui sebagai bom atom paling kuat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/