27.8 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Pilot Pingsan sebelum Pesawat Jatuh

Rumor tentang masalah di pesawat 4U 9525 itu berimbas langsung pada penerbangan Germanwings. Pesawat jenis Airbus A320 yang dimiliki Germanwings langsung memperoleh pengecekan menyeluruh kemarin (25/3). Akibatnya, para penumpang maskapai tersebut di Bandara Heathrow, Stansted, dan Manchester telantar. Para pilot Germanwings dikabarkan mogok kerja karena takut dengan keselamatan mereka. Tetapi, para pilot membantahnya. Mereka mengklaim bahwa saat ini mereka sedang berduka. Jadi, sebaiknya mereka tidak terbang untuk sementara.

Satu penerbangan Germanwings dari Dusseldorf, Jerman, ke Barcelona, Spanyol, bahkan dibatalkan. Lufthansa beralasan bahwa pilot yang bakal menerbangkan pesawat sedang tidak bisa terbang. Beberapa penerbangan Germanwings lainnya menggunakan pesawat jenis lain. Pihak Germanwings juga membantah rumor beredar tentang kondisi pesawat 4U 9525 yang tidak layak terbang sebelum kecelakaan berlangsung. Menurut mereka, kondisi pesawat tersebut bagus ketika terbang dari Barcelona menuju Dusseldorf.

“Kejadian ini tidak bisa dijelaskan. Pesawat (4U9525) dalam kondisi sempurna dan kedua pilotnya berpengalaman,” ujar Kepala Maskapai Lufthansa Carsten Spohr.

Di sisi lain, saat ini pencarian korban jiwa masih terus dilaksanakan. Tiga warga Inggris dilaporkan berada di dalam pesawat tersebut. Sebanyak 72 korban lainnya adalah warga Jerman, 35 warga Spanyol, 2 warga Australia, dan 2 warga Amerika Serikat. Pencarian cukup sulit dilakukan karena pesawat jatuh di atas gunung dan berada di celah batu-batuan terjal. Sebagian serpihan pesawat terlihat di jalur lelehan salju.

Serpihan kecil-kecil pesawat yang tersebar di area 1,5 hektare menunjukkan bahwa 4U9525 tidak meledak di udara, namun hancur karena terempas. Jika pesawat meledak di udara, serpihan akan menyebar ke area yang lebih luas. Hingga kemarin, belum ada satu jenazah pun yang dapat dievakuasi.

“Kami melihat pesawat benar-benar terkoyak, badan pesawat benar-benar hancur, dan tidak ada satu sayap pun yang utuh,” ungkap salah seorang penyelidik dari Marseille Brice Robin. (reuters/afp/daily mail/sha/c14/ami/jpnn/rbb)

Rumor tentang masalah di pesawat 4U 9525 itu berimbas langsung pada penerbangan Germanwings. Pesawat jenis Airbus A320 yang dimiliki Germanwings langsung memperoleh pengecekan menyeluruh kemarin (25/3). Akibatnya, para penumpang maskapai tersebut di Bandara Heathrow, Stansted, dan Manchester telantar. Para pilot Germanwings dikabarkan mogok kerja karena takut dengan keselamatan mereka. Tetapi, para pilot membantahnya. Mereka mengklaim bahwa saat ini mereka sedang berduka. Jadi, sebaiknya mereka tidak terbang untuk sementara.

Satu penerbangan Germanwings dari Dusseldorf, Jerman, ke Barcelona, Spanyol, bahkan dibatalkan. Lufthansa beralasan bahwa pilot yang bakal menerbangkan pesawat sedang tidak bisa terbang. Beberapa penerbangan Germanwings lainnya menggunakan pesawat jenis lain. Pihak Germanwings juga membantah rumor beredar tentang kondisi pesawat 4U 9525 yang tidak layak terbang sebelum kecelakaan berlangsung. Menurut mereka, kondisi pesawat tersebut bagus ketika terbang dari Barcelona menuju Dusseldorf.

“Kejadian ini tidak bisa dijelaskan. Pesawat (4U9525) dalam kondisi sempurna dan kedua pilotnya berpengalaman,” ujar Kepala Maskapai Lufthansa Carsten Spohr.

Di sisi lain, saat ini pencarian korban jiwa masih terus dilaksanakan. Tiga warga Inggris dilaporkan berada di dalam pesawat tersebut. Sebanyak 72 korban lainnya adalah warga Jerman, 35 warga Spanyol, 2 warga Australia, dan 2 warga Amerika Serikat. Pencarian cukup sulit dilakukan karena pesawat jatuh di atas gunung dan berada di celah batu-batuan terjal. Sebagian serpihan pesawat terlihat di jalur lelehan salju.

Serpihan kecil-kecil pesawat yang tersebar di area 1,5 hektare menunjukkan bahwa 4U9525 tidak meledak di udara, namun hancur karena terempas. Jika pesawat meledak di udara, serpihan akan menyebar ke area yang lebih luas. Hingga kemarin, belum ada satu jenazah pun yang dapat dievakuasi.

“Kami melihat pesawat benar-benar terkoyak, badan pesawat benar-benar hancur, dan tidak ada satu sayap pun yang utuh,” ungkap salah seorang penyelidik dari Marseille Brice Robin. (reuters/afp/daily mail/sha/c14/ami/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/