30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Jaringan Al Qaeda Serang Marinir Filipina

TALIPAO- Sekelompok orang yang diduga militan Islam menyerang tentara pemerintah yang menjaga sebuah bangunan sekolah di selatan Filipina tepatnya di Provinsi Sulu, Minggu (25/9). Baku tembak tak terelakkan, 17 orang dari kedua kubu dilaporkan tewas.

Seperti dilansir kantor berita Associated Press, gerombolan yang terdiri dari 50 pria bersenjata itu menyerang dua detasemen Marinir di kota Talipao saat fajar. Baku tembak berlangsung selama dua jam. Sebanyak 13 militan dilaporkan tewas, sementara dari kubu Marinir 2 orang tewas serta dua warga desa tersebut.

Para penyerang diduga merupakan anggota baru kelompok Abu Sayyaf yang selama ini dikenal sering melakukan aksi kekerasan. Kelompok baru yang dinamai Awliyah ini memang sudah diintai pasukan Marinir selama setahun.
“Ada orang-orang tertentu yang menentang rencana pembangunan negara, oleh sebab itu Wali Kota menjadi sangat marah,” kata Komandan Marinir Romeo Tanalgo.

Dia juga menyebutkan, sebagian besar militan dilengkapi senapan M16 dan sejumlah senjata lainnya.
Sementara itu, juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Randolph Cabangbang mengatakan, dua pasukan dan 13 orang militan tewas dalam insiden baku tembak tersebut.

Cabangbang mengatakan, militan yang melakukan serangan tergabung dalam kelompok Awiiyah. Kelompok ini merupakan organisasi yang berafiliasi dengan militan Abu Sayyaf. Para penyerang diduga dari kelompok Muslim bersenjata yang memiliki jaringan ke al Qaeda pimpinan Abu Sayyaf dan Moro National Liberation Front yang lebih besar di kota Talipao di provinsi Sulu.

Juru bicara Kedutaan Besar AS, Tina Malone menyebutkan bahwa kekerasan tersebut menyebabkan pekerjaan proyek harus dihentikan di lokasi sekolah.

Namun, Malone menegaskan, meski terjadi kekerasan, Washington akan terus bekerja sama dengan Manila untuk pembangunan Provinsi Sulu.
Akibat peristiwa itu, sebuah pernikahan Islam di Talipao terpaksa dibatalkan. Warga yang marah berencana membantu tentara menggempur para militan. Namun, niat mereka ditolak tentara Marinir.
Kelompok Abu Sayyaf telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Filipina. Mereka memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris nomor wahid dunia Al-Qaeda dan dikenal pula sebagai anggota radikal dari kelompok pemberontak Front Pembebasan Moro.  (bbs/jpnn)

TALIPAO- Sekelompok orang yang diduga militan Islam menyerang tentara pemerintah yang menjaga sebuah bangunan sekolah di selatan Filipina tepatnya di Provinsi Sulu, Minggu (25/9). Baku tembak tak terelakkan, 17 orang dari kedua kubu dilaporkan tewas.

Seperti dilansir kantor berita Associated Press, gerombolan yang terdiri dari 50 pria bersenjata itu menyerang dua detasemen Marinir di kota Talipao saat fajar. Baku tembak berlangsung selama dua jam. Sebanyak 13 militan dilaporkan tewas, sementara dari kubu Marinir 2 orang tewas serta dua warga desa tersebut.

Para penyerang diduga merupakan anggota baru kelompok Abu Sayyaf yang selama ini dikenal sering melakukan aksi kekerasan. Kelompok baru yang dinamai Awliyah ini memang sudah diintai pasukan Marinir selama setahun.
“Ada orang-orang tertentu yang menentang rencana pembangunan negara, oleh sebab itu Wali Kota menjadi sangat marah,” kata Komandan Marinir Romeo Tanalgo.

Dia juga menyebutkan, sebagian besar militan dilengkapi senapan M16 dan sejumlah senjata lainnya.
Sementara itu, juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Randolph Cabangbang mengatakan, dua pasukan dan 13 orang militan tewas dalam insiden baku tembak tersebut.

Cabangbang mengatakan, militan yang melakukan serangan tergabung dalam kelompok Awiiyah. Kelompok ini merupakan organisasi yang berafiliasi dengan militan Abu Sayyaf. Para penyerang diduga dari kelompok Muslim bersenjata yang memiliki jaringan ke al Qaeda pimpinan Abu Sayyaf dan Moro National Liberation Front yang lebih besar di kota Talipao di provinsi Sulu.

Juru bicara Kedutaan Besar AS, Tina Malone menyebutkan bahwa kekerasan tersebut menyebabkan pekerjaan proyek harus dihentikan di lokasi sekolah.

Namun, Malone menegaskan, meski terjadi kekerasan, Washington akan terus bekerja sama dengan Manila untuk pembangunan Provinsi Sulu.
Akibat peristiwa itu, sebuah pernikahan Islam di Talipao terpaksa dibatalkan. Warga yang marah berencana membantu tentara menggempur para militan. Namun, niat mereka ditolak tentara Marinir.
Kelompok Abu Sayyaf telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Filipina. Mereka memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris nomor wahid dunia Al-Qaeda dan dikenal pula sebagai anggota radikal dari kelompok pemberontak Front Pembebasan Moro.  (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/