26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sudah Gelap, Air pun Mati

Nunggak Rp37 Juta, Listrik RS Kusta Sicanang Sempat Diputus

BELAWAN- Aktivitas di sekitar RS Kusta Sicanang Belawan mendadak terhenti. Beberapa petugas pemutusan jaringan arus listrik PLN sibuk membongkar instalasi di lingkungan rumah sakit tempat penderita kusta itu.

Akibatnya, suasana menjadi gelap gulita, dan penyaluran air bersih menjadi terhambat. Pemutusan arus listrik di rumah sakit milik Pemprov Sumut itu dilakukan PLN karena menunggak pembayaran mencapai Rp37 juta.

“Aliran air di sini mati, dan malam hari suasana di sekitar lingkungan pemondokan RS Kusta menjadi gelap gulita, itu karena listrik diputus PLN tadi siang,” kata Adi, pasien di rumah sakit itu kepada wartawan Sumut Pos, Selasa (31/1).

Adi mengaku tak tahu secara pasti penyebab diputusnya aliran listrik di rumah sakit itu. Namun menurut pria berusia 56 tahun ini, beberapa petugas PLN datang ke lokasi rumah sakit Senin (30/1) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB.

“Petugas PLN datang, Senin pagi dan sempat melihat-lihat instalasi listrik di sini. Setelah menjumpai pihak rumah sakit, tak lama mereka langsung membongkar jaringan arus listrik dan lampu di sinipun padam. Kejadian ini sudah sering terjadi,” cetusnya.

Paska pemutusan itu, suasana di lingkungan RS Kusta Sicanang, Belawan menjadi semraut. Aktivitas yang biasanya berjalan normal menjadi terhenti. Bahkan pasien penderita kusta yang mondok kelimpungan mencari pasokan kebutuhan air bersih. Tak cuma itu, kegiatan di kantor UPT RS Kusta Sicanang, Belawan juga ikut terhenti karena ruangan kantor menjadi gelap dan gerah. “Jangankan pasien, para pegawai yang bekerja langsung keluar dan menjelang tengah hari satu persatu pegawai sudah pulang, meninggalkan kantor,” sebutnya.

Pemadaman listrik di rumah sakit milik pemerintah ini berlangsung hingga 11 jam lamanya. Dan sekitar pukul 23.00 WIB, listrik mulai dinyalakan kembali. “Untungnya tengah malam listrik sudah hidup lagi, kalau tidak entah bagaimana kondisi kami di sini. Kalau soal gelap mungkin tak jadi masalah, tapi yang jadi persoalan kami sulit cari air minum karena air di sini pakai sumur bor yang butuh tenaga listrik,” keluhnya.

Kepala PLN Cabang Belawan, Bejo ketika ditanyai wartawan Sumut Pos mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan pemutusan jaringan arus listrik di Rumah Sakit Kusta milik Pemprovsu ini karena pihak rumah sakit kurang mengindahkan surat pemberitahuan terkait tunggakan yang belum dibayar.
“Berdasarkan administrasi, pihak RS Kusta Sicanang Belawan belum membayar tunggakannya, maka kita mengambil tindakan dengan melakukan pemutusan aliran arus listrik sementara. Tapi berapa bulan tunggakannya saya tidak ingat pasti karena datanya ada di kantor,” terang Bejo saat dihubungi via ponsel.

Kepala UPT (Unit Pelayanan Terpadu) RS Kusta Sicanang Belawan dr Pangihutan Simatupang yang dikonfirmasi melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Lindung Siagian via telepon selularnya mengakui, pihak rumah sakit memang memiliki tunggakan pembayaran listrik kepada PLN mencapai Rp37 juta. Hal itu dikarenakan rumah sakit tidak memiliki anggaran untuk itu.

Karena tak juga ada kata sepakat dan pemutusan tetap dilakukan pihak PLN, Siagian lantas berinisiatif meminjam uang kepada pihak lain. “Terpaksa saya mencari pinjaman kepada pegawai di Dinas Kesehatan, makanya malamnya listrik kembali dipasang,” ungkapnya.(mag-17)

Nunggak Rp37 Juta, Listrik RS Kusta Sicanang Sempat Diputus

BELAWAN- Aktivitas di sekitar RS Kusta Sicanang Belawan mendadak terhenti. Beberapa petugas pemutusan jaringan arus listrik PLN sibuk membongkar instalasi di lingkungan rumah sakit tempat penderita kusta itu.

Akibatnya, suasana menjadi gelap gulita, dan penyaluran air bersih menjadi terhambat. Pemutusan arus listrik di rumah sakit milik Pemprov Sumut itu dilakukan PLN karena menunggak pembayaran mencapai Rp37 juta.

“Aliran air di sini mati, dan malam hari suasana di sekitar lingkungan pemondokan RS Kusta menjadi gelap gulita, itu karena listrik diputus PLN tadi siang,” kata Adi, pasien di rumah sakit itu kepada wartawan Sumut Pos, Selasa (31/1).

Adi mengaku tak tahu secara pasti penyebab diputusnya aliran listrik di rumah sakit itu. Namun menurut pria berusia 56 tahun ini, beberapa petugas PLN datang ke lokasi rumah sakit Senin (30/1) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB.

“Petugas PLN datang, Senin pagi dan sempat melihat-lihat instalasi listrik di sini. Setelah menjumpai pihak rumah sakit, tak lama mereka langsung membongkar jaringan arus listrik dan lampu di sinipun padam. Kejadian ini sudah sering terjadi,” cetusnya.

Paska pemutusan itu, suasana di lingkungan RS Kusta Sicanang, Belawan menjadi semraut. Aktivitas yang biasanya berjalan normal menjadi terhenti. Bahkan pasien penderita kusta yang mondok kelimpungan mencari pasokan kebutuhan air bersih. Tak cuma itu, kegiatan di kantor UPT RS Kusta Sicanang, Belawan juga ikut terhenti karena ruangan kantor menjadi gelap dan gerah. “Jangankan pasien, para pegawai yang bekerja langsung keluar dan menjelang tengah hari satu persatu pegawai sudah pulang, meninggalkan kantor,” sebutnya.

Pemadaman listrik di rumah sakit milik pemerintah ini berlangsung hingga 11 jam lamanya. Dan sekitar pukul 23.00 WIB, listrik mulai dinyalakan kembali. “Untungnya tengah malam listrik sudah hidup lagi, kalau tidak entah bagaimana kondisi kami di sini. Kalau soal gelap mungkin tak jadi masalah, tapi yang jadi persoalan kami sulit cari air minum karena air di sini pakai sumur bor yang butuh tenaga listrik,” keluhnya.

Kepala PLN Cabang Belawan, Bejo ketika ditanyai wartawan Sumut Pos mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan pemutusan jaringan arus listrik di Rumah Sakit Kusta milik Pemprovsu ini karena pihak rumah sakit kurang mengindahkan surat pemberitahuan terkait tunggakan yang belum dibayar.
“Berdasarkan administrasi, pihak RS Kusta Sicanang Belawan belum membayar tunggakannya, maka kita mengambil tindakan dengan melakukan pemutusan aliran arus listrik sementara. Tapi berapa bulan tunggakannya saya tidak ingat pasti karena datanya ada di kantor,” terang Bejo saat dihubungi via ponsel.

Kepala UPT (Unit Pelayanan Terpadu) RS Kusta Sicanang Belawan dr Pangihutan Simatupang yang dikonfirmasi melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Lindung Siagian via telepon selularnya mengakui, pihak rumah sakit memang memiliki tunggakan pembayaran listrik kepada PLN mencapai Rp37 juta. Hal itu dikarenakan rumah sakit tidak memiliki anggaran untuk itu.

Karena tak juga ada kata sepakat dan pemutusan tetap dilakukan pihak PLN, Siagian lantas berinisiatif meminjam uang kepada pihak lain. “Terpaksa saya mencari pinjaman kepada pegawai di Dinas Kesehatan, makanya malamnya listrik kembali dipasang,” ungkapnya.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/