31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

1.000-an Balita Diberi Makanan Tambahan

Makanan tambahan bagi balita – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dalam rangka mengatasi gizi buruk di Kota Medan, Dinas Ketahanan Pangan, memberi makanan tambahan kepada 1000-an Balita yang diindikasi mengalami gizi kurang, setiap bulannya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap.

“Jenis makanan tambahan sesuai rekomendasi dari Puskesmas. Makanan tambahan yang kita berikan, intinya mengandung karbohidrat, protein dan mineral. Bisa itu ikan, susu, sayuran dan lainnya, ” ujar Muslim.

Muslim menyebut, balita yang diberi makanan tambahan, juga berdasarkan data Puskesmas. Balita yang mendapat makanan pada bulan Maret, belum tentu diberi makanan tambahan lagi di bulan April, jika pada Bulan April Puskesmas tidak memasukkan datanya.

“Namun, bisa juga diberikan makanan tambahan setiap bulan hingga 6 bulan. Apabila berat badan Balita belum juga naik ataupun belum sehat, kita bersama Dinas Kesehatan, akan memantau terus kesehatan si balita penerima makanan tambahan,” sambung Muslim.

Muslim mengatakan, makanan tambahan diberikan langsung ke rumah penerima. Selain itu, ada pemberian juga dilakukan ke sekolah-sekokah. “Sejauh ini pemberian makanan tambahan yang paling banyak dilakukan di wilayah Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Deli dan Medan Labuhan,” paparnya.

Selain kepada balita, lanjut Muslim, makanan tambahan juga diperuntukan pada ibu hamil, Lansia dan masyarakat miskin yang tidak mampu memenuhi standard makanan. Untuk masyarakat miskin, mendapatkan bantuan beras jumpitan, hasil bantuan sukarela Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Namun, yang sudah terdaftar untuk mendapat Raskin, disebut Muslim tidak lagi mendapat bantuan beras jumpitan.”Kita juga ada cadangan pangan, kalau terjadi kebakaran atau banjir. Ini, sebagai tanggung jawab pemerintah Kota Medan yang dipercayakan kepada kita, ” pungkas Muslim. (ain/ila)

Makanan tambahan bagi balita – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dalam rangka mengatasi gizi buruk di Kota Medan, Dinas Ketahanan Pangan, memberi makanan tambahan kepada 1000-an Balita yang diindikasi mengalami gizi kurang, setiap bulannya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap.

“Jenis makanan tambahan sesuai rekomendasi dari Puskesmas. Makanan tambahan yang kita berikan, intinya mengandung karbohidrat, protein dan mineral. Bisa itu ikan, susu, sayuran dan lainnya, ” ujar Muslim.

Muslim menyebut, balita yang diberi makanan tambahan, juga berdasarkan data Puskesmas. Balita yang mendapat makanan pada bulan Maret, belum tentu diberi makanan tambahan lagi di bulan April, jika pada Bulan April Puskesmas tidak memasukkan datanya.

“Namun, bisa juga diberikan makanan tambahan setiap bulan hingga 6 bulan. Apabila berat badan Balita belum juga naik ataupun belum sehat, kita bersama Dinas Kesehatan, akan memantau terus kesehatan si balita penerima makanan tambahan,” sambung Muslim.

Muslim mengatakan, makanan tambahan diberikan langsung ke rumah penerima. Selain itu, ada pemberian juga dilakukan ke sekolah-sekokah. “Sejauh ini pemberian makanan tambahan yang paling banyak dilakukan di wilayah Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Deli dan Medan Labuhan,” paparnya.

Selain kepada balita, lanjut Muslim, makanan tambahan juga diperuntukan pada ibu hamil, Lansia dan masyarakat miskin yang tidak mampu memenuhi standard makanan. Untuk masyarakat miskin, mendapatkan bantuan beras jumpitan, hasil bantuan sukarela Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Namun, yang sudah terdaftar untuk mendapat Raskin, disebut Muslim tidak lagi mendapat bantuan beras jumpitan.”Kita juga ada cadangan pangan, kalau terjadi kebakaran atau banjir. Ini, sebagai tanggung jawab pemerintah Kota Medan yang dipercayakan kepada kita, ” pungkas Muslim. (ain/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/