25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Medan 5 Besar Pengoplos, Hendrik Sitompul Sidak Agen dan Pangkalan LPG Subsidi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI Drs Hendrik H Sitompul MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan LPG subsidi, serta SPBU dan SPBE. Hal itu dilakukannya setelah mendapat informasi, bahwa Kota Medan menempati peringkat ke lima kota terbesar pengoplos LPG subsidi.

“Sidak saya lakukan untuk mengetahui agen dan pangkalan LPG subsidi yang nakal. Kami bersama tenaga ahli sudah keliling, mulai dari Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi, karena ini merupakan Dapil saya,” kata Hendrik Sitompul usai melakukan sidak, Minggu (31/7/2022).

Menurut Hendrik, sidak yang berlangsung selama sepekan, berkahir Jumat (29/7/2022), perlu dilakukan agar tercipta komunikasi antar-mitra Pertamina. “Sidak ini kita laksanakan, tidak hanya sekadar melihat atau malah mencari-cari kesalahan, tapi agar informasi yang tepat adanya,” tegas Hendrik.

Sementara, Pemilik Agen LPG PT Maha Green Edi Sembiring yang ditemui di lapangan mengatakan, PT Maha Green peralihan dari agen minyak Tanah UD Hasan Hasaru ke agen LPG berbadan usaha yang dimulai sejak peralihan konversi tahun 2009.

Dijelaskannya, jumlah pangkalan sebanyak 70 pangkalan dan 5 DO/ hari kerja. Agen LPG: Tonase per bulan 5 x 560 x 3 kg x hari. Jika sebulan 26 hari kerja, maka dikalikan 26. “Kami tetap menjalankan aturan dan kewajiban sebagai mitra Pertamina dan tugas yang di berikan dari Dirjen migas,” kata Edi.

Menurutnya, PT Maha Green sudah terbiasa menjalankan aturan yang baik sebagaimana layaknya Perusahaan dalam Negara. “Karena sudah banyak pengalaman di dunia kerja sebelum jadi pengusaha. Bahkan, kami membuat sistem dan program sendiri untuk kelancaran kerja dan laporan ke Pertamina , pajak dan Dirjen migas dan lain lain, menggunakan teknologi kekinian,” jelas Edi.

Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun mencuat kasus dugaan pengoplosan LPG di Provinsi Sumatera Utara. Dan bukan hanya di Kota Medan, praktik pengoplosan juga kerap terjadi di daerah lain di Sumut.

Seperti kasus terkini yang sedang didalami Pertamina Patra Niaga. Yakni dugaan adanya salah satu agen elpiji subsidi di Kota Medan yang diduga melakukan pengoplosan.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Drs Hendrik Sitompul sebelumnya telah melaksanakan kunker perseorangan di Pertamina MOR I. Kunker selama 2 hari itu, mengadakan pertemuan dengan ratusan pengusaha diantara pengusaha SPBU, SPBE, Agen LPG Subsidi dan Pangkalan LPG Subsidi.

“Ke depan, kita akan buat pertemuan secara khusus dengan pengusaha LPG Subsidi dan BBM Subsidi. Agar komunikasinya lebih fokus dan tepat adanya,” harap Hendrik.

Sidak atau pemeriksaan ke lapangan lanjut Hendrik, akan dilakukan secara dadakan ke SPBU penyalur BBM subsidi, SPBE pengisian gas subsidi, agen, pangkalan penyalur LPG subsidi, di lakukan terus menerus bersama relawan Hendrik Sitompul Anggota DPR RI Komisi 7. “Apabila ditemukan penyaluran BBM dan gas subsidi tidak tepat sasaran dan mengoplos gas subsidi, maka langsung akan kami serahkan ke penegak hukum,” tegas Hendrik.

Hendrik Sitompul juga akan menjadwal pemeriksaan lapangan per 3 bulan bersama Dirjen Migas, BPH Migas dan Pertamina area Medan, Deli serdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi. “Saya sangat peduli penyaluran BBM dan gas subsidi karena itu uang rakyat, harus diberikan tepat sasaran,” pungkas Hendrik. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI Drs Hendrik H Sitompul MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan LPG subsidi, serta SPBU dan SPBE. Hal itu dilakukannya setelah mendapat informasi, bahwa Kota Medan menempati peringkat ke lima kota terbesar pengoplos LPG subsidi.

“Sidak saya lakukan untuk mengetahui agen dan pangkalan LPG subsidi yang nakal. Kami bersama tenaga ahli sudah keliling, mulai dari Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi, karena ini merupakan Dapil saya,” kata Hendrik Sitompul usai melakukan sidak, Minggu (31/7/2022).

Menurut Hendrik, sidak yang berlangsung selama sepekan, berkahir Jumat (29/7/2022), perlu dilakukan agar tercipta komunikasi antar-mitra Pertamina. “Sidak ini kita laksanakan, tidak hanya sekadar melihat atau malah mencari-cari kesalahan, tapi agar informasi yang tepat adanya,” tegas Hendrik.

Sementara, Pemilik Agen LPG PT Maha Green Edi Sembiring yang ditemui di lapangan mengatakan, PT Maha Green peralihan dari agen minyak Tanah UD Hasan Hasaru ke agen LPG berbadan usaha yang dimulai sejak peralihan konversi tahun 2009.

Dijelaskannya, jumlah pangkalan sebanyak 70 pangkalan dan 5 DO/ hari kerja. Agen LPG: Tonase per bulan 5 x 560 x 3 kg x hari. Jika sebulan 26 hari kerja, maka dikalikan 26. “Kami tetap menjalankan aturan dan kewajiban sebagai mitra Pertamina dan tugas yang di berikan dari Dirjen migas,” kata Edi.

Menurutnya, PT Maha Green sudah terbiasa menjalankan aturan yang baik sebagaimana layaknya Perusahaan dalam Negara. “Karena sudah banyak pengalaman di dunia kerja sebelum jadi pengusaha. Bahkan, kami membuat sistem dan program sendiri untuk kelancaran kerja dan laporan ke Pertamina , pajak dan Dirjen migas dan lain lain, menggunakan teknologi kekinian,” jelas Edi.

Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun mencuat kasus dugaan pengoplosan LPG di Provinsi Sumatera Utara. Dan bukan hanya di Kota Medan, praktik pengoplosan juga kerap terjadi di daerah lain di Sumut.

Seperti kasus terkini yang sedang didalami Pertamina Patra Niaga. Yakni dugaan adanya salah satu agen elpiji subsidi di Kota Medan yang diduga melakukan pengoplosan.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Drs Hendrik Sitompul sebelumnya telah melaksanakan kunker perseorangan di Pertamina MOR I. Kunker selama 2 hari itu, mengadakan pertemuan dengan ratusan pengusaha diantara pengusaha SPBU, SPBE, Agen LPG Subsidi dan Pangkalan LPG Subsidi.

“Ke depan, kita akan buat pertemuan secara khusus dengan pengusaha LPG Subsidi dan BBM Subsidi. Agar komunikasinya lebih fokus dan tepat adanya,” harap Hendrik.

Sidak atau pemeriksaan ke lapangan lanjut Hendrik, akan dilakukan secara dadakan ke SPBU penyalur BBM subsidi, SPBE pengisian gas subsidi, agen, pangkalan penyalur LPG subsidi, di lakukan terus menerus bersama relawan Hendrik Sitompul Anggota DPR RI Komisi 7. “Apabila ditemukan penyaluran BBM dan gas subsidi tidak tepat sasaran dan mengoplos gas subsidi, maka langsung akan kami serahkan ke penegak hukum,” tegas Hendrik.

Hendrik Sitompul juga akan menjadwal pemeriksaan lapangan per 3 bulan bersama Dirjen Migas, BPH Migas dan Pertamina area Medan, Deli serdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi. “Saya sangat peduli penyaluran BBM dan gas subsidi karena itu uang rakyat, harus diberikan tepat sasaran,” pungkas Hendrik. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/