31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Peduli Lombok, Jamaah Kloter 11 Himpun 3.408 Riyal

MEDAN – Jamaah haji Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Kloter 11/MES menggalang dana untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)n
TPHI Kloter 11/MES Julkarman Tanjung mengatakan, dana yang terkumpul dari jamaah haji Kloter 11/MES berjumlah 3.408 Riyal.

Dana itu diserahkan kepada Kepala Sektor 4 Raudhah H Solikhin, Jumat (31/8), untuk selanjutnya disalurkan kepada korban gempa Lombok.

“Jamaah haji Kloter 11/MES turut berduka cita atas musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah di Lombok. Kita berharap dana yang dikumpulkan dapat meringankan beban para korban gempa.

Di sini kita mendoakan semoga saudara-saudara yang terkena musibah tetap tawakal dan sabar menjalani cobaan ini,” ungkapnya.

Jemaah haji Kloter 11/MES merupakan gabungan jamaah haji dari Kota Medan, Kabupaten Madina dan Kabupaten Asahan.

Dari Tanah Suci dilaporkan, jemaah haji gelombang dua mulai bergerak dari Mekah ke Madinah, Jumat (31/8). Sebanyak 6.194 jemaah haji diberangkatkan dari ke kota nabi tersebut.

Pemberangkatan jamaah dilepas oleh tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dipimpin Kepala Daker Mekah Endang Jumali. Kloter MES 8 dari Sumatera Utara menjadi yang pertama bergerak ke Madinah.

Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jemaah itu. Kendaraan akan melintasi Jalan Raya Mekah-Madinah yang melewati Masjid Aisyah di Tan’im dan terus menuju Madinah.

“Jumlah jemaah yang diberangkatkan mencapai 6.194 orang,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid.

Kadaker Mekah Endang Jumali mengatakan, secara psikologis jemaah berada dalam kondisi yang lebih rileks. Itu terkait dengan telah dilaksanakannya prosesi puncak ibadah haji. “Pergerakan jamaah ke Madinah lebih santai. Jemaah juga lebih tenang, karena mereka sudah melaksanakan inti ibadah di Tanah Suci. Jadi beban mereka sudah tak ada,” kata Endang.

Jemaah akan berada di Madinah selama delapan hari atau lebih. Durasi waktu tersebut dianggap cukup bagi jemaah yang ingin melakukan Arbain, salat 40 waktu di masjid Nabawi. (man)

MEDAN – Jamaah haji Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Kloter 11/MES menggalang dana untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)n
TPHI Kloter 11/MES Julkarman Tanjung mengatakan, dana yang terkumpul dari jamaah haji Kloter 11/MES berjumlah 3.408 Riyal.

Dana itu diserahkan kepada Kepala Sektor 4 Raudhah H Solikhin, Jumat (31/8), untuk selanjutnya disalurkan kepada korban gempa Lombok.

“Jamaah haji Kloter 11/MES turut berduka cita atas musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah di Lombok. Kita berharap dana yang dikumpulkan dapat meringankan beban para korban gempa.

Di sini kita mendoakan semoga saudara-saudara yang terkena musibah tetap tawakal dan sabar menjalani cobaan ini,” ungkapnya.

Jemaah haji Kloter 11/MES merupakan gabungan jamaah haji dari Kota Medan, Kabupaten Madina dan Kabupaten Asahan.

Dari Tanah Suci dilaporkan, jemaah haji gelombang dua mulai bergerak dari Mekah ke Madinah, Jumat (31/8). Sebanyak 6.194 jemaah haji diberangkatkan dari ke kota nabi tersebut.

Pemberangkatan jamaah dilepas oleh tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dipimpin Kepala Daker Mekah Endang Jumali. Kloter MES 8 dari Sumatera Utara menjadi yang pertama bergerak ke Madinah.

Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jemaah itu. Kendaraan akan melintasi Jalan Raya Mekah-Madinah yang melewati Masjid Aisyah di Tan’im dan terus menuju Madinah.

“Jumlah jemaah yang diberangkatkan mencapai 6.194 orang,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid.

Kadaker Mekah Endang Jumali mengatakan, secara psikologis jemaah berada dalam kondisi yang lebih rileks. Itu terkait dengan telah dilaksanakannya prosesi puncak ibadah haji. “Pergerakan jamaah ke Madinah lebih santai. Jemaah juga lebih tenang, karena mereka sudah melaksanakan inti ibadah di Tanah Suci. Jadi beban mereka sudah tak ada,” kata Endang.

Jemaah akan berada di Madinah selama delapan hari atau lebih. Durasi waktu tersebut dianggap cukup bagi jemaah yang ingin melakukan Arbain, salat 40 waktu di masjid Nabawi. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/