31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Perbaikan Tas Paspor di Asrama Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di Asrama Haji Medan setiap hari sebahagian besar calon jamaah haji (calhaj) mengantre di tempat perbaikan tas yang berada di samping Koperasi. Bahkan, calhaj yang tasnya belum rusak, juga terlihat ikut mengantre.

Alasannya, agar tali tas paspor mereka lebih kuat lagi. Mereka mengaku khawatir bila tali tas paspor mereka putus, sementara tas paspor, sangat dibutuhkan, mengingat tidak ada tas lain untuk dibawa-bawa.”Biar lebih aman. Kalau pas di Tanah Suci tas rusak bakal susah, ” ungkap seorang Calhaj.

Sementara pengelola tempat perbaikan tas di Asrama Haji Medan Muhammad Rahmanto mengatakan, pihaknya menyiapkan 5 orang pekerja perbaikan tas. Untuk 1 tas, membutuhkan waktu 5 menit untuk diperbaiki. Setiap hari ada 100 lebih tas paspor yang diperbaiki di tempatnya. Untuk harga jasa dipatok Rp15 ribu untuk 1 tas.

Dijelaskan Rahmanto, perbaikan tas paspor dimulai dengan mengganti tali bagian pinggang tas. Sebab, tali bagian pinggang mudah putus. Setelah itu, melubangi pada bagian jahitan tali untuk digantungkan di leher. Proses itu terkadang cukup lama, karena harus teliti agar tak merusak tas. Selanjutnya, memasang paku khusus tas, kemudian dipres dengan cara memukul pakai martil, di atas landasan besi.”Kalau sudah kita perbaiki, lalu rusak lagi, sejauh ini belum ada. Terkadang, calhaj kembali datang karena ada paku yang belum dipress, ” ujar Rahmanto.

Diceritakan Rahmanto, awal dirinya membuka usaha itu di tahun 2000-an. Saat itu, dirinya yang memang bekerja di Asrama Haji Medan, dimintai tolong oleh calhaj untuk memperbaiki tas paspor yang rusak. Saat itu, dia hanya menggunakan jarum dan benang, lalu menjahitnya dengan tangan. Namun ternyata, cukup banyak yang minta diperbaiki tasnya.

Meski begitu, Rahmanto mengaku jika dirinya tidak pernah mempromosikan ataupun mensosialisasikan usahanya kepada jamaah. Sebab, jamaah langsung datang saja ke tempat usaha perbaikan tas yang dikelolanya. P:erbaikan tas yang dikelolanya, diakuinya bukan semata-mata untuk mencari uang.

Sementara pihak Garuda Indonesia di Asrama Haji Medan saat dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan, semua tas yang diberikan pada jamaah Calhaj, diadakan dari Pusat. Untuk kekuatan tas paspor, lanjutnya, tali tas paspor cukup kuat, jika isinya sesuai dengan yang ditentukan, yakni paspor dan buku panduan. (ain/ila)

 

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Perbaikan Tas Paspor di Asrama Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di Asrama Haji Medan setiap hari sebahagian besar calon jamaah haji (calhaj) mengantre di tempat perbaikan tas yang berada di samping Koperasi. Bahkan, calhaj yang tasnya belum rusak, juga terlihat ikut mengantre.

Alasannya, agar tali tas paspor mereka lebih kuat lagi. Mereka mengaku khawatir bila tali tas paspor mereka putus, sementara tas paspor, sangat dibutuhkan, mengingat tidak ada tas lain untuk dibawa-bawa.”Biar lebih aman. Kalau pas di Tanah Suci tas rusak bakal susah, ” ungkap seorang Calhaj.

Sementara pengelola tempat perbaikan tas di Asrama Haji Medan Muhammad Rahmanto mengatakan, pihaknya menyiapkan 5 orang pekerja perbaikan tas. Untuk 1 tas, membutuhkan waktu 5 menit untuk diperbaiki. Setiap hari ada 100 lebih tas paspor yang diperbaiki di tempatnya. Untuk harga jasa dipatok Rp15 ribu untuk 1 tas.

Dijelaskan Rahmanto, perbaikan tas paspor dimulai dengan mengganti tali bagian pinggang tas. Sebab, tali bagian pinggang mudah putus. Setelah itu, melubangi pada bagian jahitan tali untuk digantungkan di leher. Proses itu terkadang cukup lama, karena harus teliti agar tak merusak tas. Selanjutnya, memasang paku khusus tas, kemudian dipres dengan cara memukul pakai martil, di atas landasan besi.”Kalau sudah kita perbaiki, lalu rusak lagi, sejauh ini belum ada. Terkadang, calhaj kembali datang karena ada paku yang belum dipress, ” ujar Rahmanto.

Diceritakan Rahmanto, awal dirinya membuka usaha itu di tahun 2000-an. Saat itu, dirinya yang memang bekerja di Asrama Haji Medan, dimintai tolong oleh calhaj untuk memperbaiki tas paspor yang rusak. Saat itu, dia hanya menggunakan jarum dan benang, lalu menjahitnya dengan tangan. Namun ternyata, cukup banyak yang minta diperbaiki tasnya.

Meski begitu, Rahmanto mengaku jika dirinya tidak pernah mempromosikan ataupun mensosialisasikan usahanya kepada jamaah. Sebab, jamaah langsung datang saja ke tempat usaha perbaikan tas yang dikelolanya. P:erbaikan tas yang dikelolanya, diakuinya bukan semata-mata untuk mencari uang.

Sementara pihak Garuda Indonesia di Asrama Haji Medan saat dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan, semua tas yang diberikan pada jamaah Calhaj, diadakan dari Pusat. Untuk kekuatan tas paspor, lanjutnya, tali tas paspor cukup kuat, jika isinya sesuai dengan yang ditentukan, yakni paspor dan buku panduan. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/