26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Kanker Payudara, Wanita Ini Menangis: Suamiku, Rawatlah Anak Kita!

Foto: Wiwin/PM Elli boru Damanik, wanita asal Siantar yang menderita kanker payudara.
Foto: Wiwin/PM
Elli boru Damanik, wanita asal Siantar yang menderita kanker payudara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ini kisah pilu seorang istri menantikan suaminya di tengah harapan hidupnya yang semakin tipis. Menanti bukan karena masih mencintai, sebab sudah tak ada lagi rasa itu yang tersisa akibat kelakuan suaminya yang buruk. Saat ini ia hanya berharap sang suami bertanggung jawab atas kelangsungan hidup ketiga anak mereka.

Wanita malang itu bernama Elli boru Damanik (43), seorang ibu rumah tangga asal Siantar. Suaminya, Iskak Simanjuntak (45), seorang PNS di bagian tata usaha di Puskesmas Siantar. Mirisnya, Iskak pergi ntah kemana saat mengetahui istrinya mengidap kanker payudara, setahun lalu.

Hati Elli semakin hancur karena Iskak membawa serta tabungan miliknya yang tersimpan di dalam ATM dan tak kembali hingga saat ini. Padahal tabungan itu untuk mencukupi kebutuhan masa depan anak-anak mereka.

Seraya terbaring lemah di ruang rawat Rindu B lantai 2, RSUP H.Adam Malik, Elli bercerita Iskak sudah mulai memperlihatkan perangai buruk sejak ia hamil anak kedua. Bahkan Iskak pernah masuk penjara karena masalah proyek. Namun ia tetap berusaha menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Elli pun terus mencucurkan air mata saat menceritakan kisah pilunya ini.

Di tengah deru alat-alat kedokteran di tubuhnya, Elli terus mengutarakan keinginannya agar sang suami datang dan berkumpul kembali dengan anak-anaknya. Suaranya yang terbata-bata sesak mengatakan jika ia telah tiada, maka ia ingin suaminya mau mengurus ketiga buah hati mereka, Nindi (14) teresia (13), dan Kristian (8) yang masih sekolah. Elli tidak ingin anak-anak diasuh oleh siapapun kecuali suaminya. Sehingga ia sangat berharap sang suaminya segera menemuinya.

“Anak-anak ini adalah darah dagingnya juga, walau saya tidak mencintainya lagi namun saya ingin anak-anak ini diasuh olehnya andai saya sudah tiada,”harapnya. Sel kanker yang tumbuh itu terhimpit dalam kedua belah dadanya dan sudah menjangkiti dua jaringan getah bening. Sebelumnya Elli dirawat di Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih Siantar. 5 hari saja ia dirawat di sana, lalu kemudian dibawa kakaknya ke RSUP Adam Malik dengan tanggungan Askes, Rabu (30/9).

“Suami saya tidak tahu saya di Medan,”ujarnya. Namun begitu, Elli tak putus asa dan berdoa kepada Tuhan agar kesembuhan menghampirinya. Ia sangat menyayangi ketiga buah hatinya dan ingin merawatnya sampai dewasa. Ketiga anaknya pun tampak setia meneman Elli di RSUP Adam Malik. “Anak saya enggak sekolah karena mau temani saya di sini. Saya mau menikmati hidup bersama mereka. Tuhan berikanlah kesembuhan padaku,” ujarnya lirih. (win/deo)

Foto: Wiwin/PM Elli boru Damanik, wanita asal Siantar yang menderita kanker payudara.
Foto: Wiwin/PM
Elli boru Damanik, wanita asal Siantar yang menderita kanker payudara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ini kisah pilu seorang istri menantikan suaminya di tengah harapan hidupnya yang semakin tipis. Menanti bukan karena masih mencintai, sebab sudah tak ada lagi rasa itu yang tersisa akibat kelakuan suaminya yang buruk. Saat ini ia hanya berharap sang suami bertanggung jawab atas kelangsungan hidup ketiga anak mereka.

Wanita malang itu bernama Elli boru Damanik (43), seorang ibu rumah tangga asal Siantar. Suaminya, Iskak Simanjuntak (45), seorang PNS di bagian tata usaha di Puskesmas Siantar. Mirisnya, Iskak pergi ntah kemana saat mengetahui istrinya mengidap kanker payudara, setahun lalu.

Hati Elli semakin hancur karena Iskak membawa serta tabungan miliknya yang tersimpan di dalam ATM dan tak kembali hingga saat ini. Padahal tabungan itu untuk mencukupi kebutuhan masa depan anak-anak mereka.

Seraya terbaring lemah di ruang rawat Rindu B lantai 2, RSUP H.Adam Malik, Elli bercerita Iskak sudah mulai memperlihatkan perangai buruk sejak ia hamil anak kedua. Bahkan Iskak pernah masuk penjara karena masalah proyek. Namun ia tetap berusaha menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Elli pun terus mencucurkan air mata saat menceritakan kisah pilunya ini.

Di tengah deru alat-alat kedokteran di tubuhnya, Elli terus mengutarakan keinginannya agar sang suami datang dan berkumpul kembali dengan anak-anaknya. Suaranya yang terbata-bata sesak mengatakan jika ia telah tiada, maka ia ingin suaminya mau mengurus ketiga buah hati mereka, Nindi (14) teresia (13), dan Kristian (8) yang masih sekolah. Elli tidak ingin anak-anak diasuh oleh siapapun kecuali suaminya. Sehingga ia sangat berharap sang suaminya segera menemuinya.

“Anak-anak ini adalah darah dagingnya juga, walau saya tidak mencintainya lagi namun saya ingin anak-anak ini diasuh olehnya andai saya sudah tiada,”harapnya. Sel kanker yang tumbuh itu terhimpit dalam kedua belah dadanya dan sudah menjangkiti dua jaringan getah bening. Sebelumnya Elli dirawat di Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih Siantar. 5 hari saja ia dirawat di sana, lalu kemudian dibawa kakaknya ke RSUP Adam Malik dengan tanggungan Askes, Rabu (30/9).

“Suami saya tidak tahu saya di Medan,”ujarnya. Namun begitu, Elli tak putus asa dan berdoa kepada Tuhan agar kesembuhan menghampirinya. Ia sangat menyayangi ketiga buah hatinya dan ingin merawatnya sampai dewasa. Ketiga anaknya pun tampak setia meneman Elli di RSUP Adam Malik. “Anak saya enggak sekolah karena mau temani saya di sini. Saya mau menikmati hidup bersama mereka. Tuhan berikanlah kesembuhan padaku,” ujarnya lirih. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/