26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Istri Syok, Anak Tiri Sedih & Merasa Bersalah

Foto: Rizky/PM Jenazah Ateng dibawa ke ruang mayat RSU dr Pirngadi Medan, Minggu (1/2/2015).
Foto: Rizky/PM
Jenazah Ateng dibawa ke ruang mayat RSU dr Pirngadi Medan, Minggu (1/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian tragis Zuni Ardiansyah alias Ateng (37), yang tewas setelah terbakar hidup-hidup di kediamannya, menyisakan duka mendalam. Namun, saat dimakamkan, istrinya tak datang, masih di tempat dukun.

Ateng dimakamkan, Senin (2/2) pagi di pemakaman Jalan Stasiun. Edgar Candra (17), anak tiri korban mengatakan usai dibawa ke RSU Pirngadi Medan, jasad Ateng malamnya langsung dibawa pulang. Sebelum dikubur, jenazah dibawah ke kediaman orangtua korban di Gg. Keluarga Desa Marindal I.

“Sudahlah Bang, ayah sudah pergi, kami sedih kalau menceritakannya lagi. Tolonglah bang,” ujarnya saat ditemui di Jl. Roso, Marindal I ketika hendak menjenguk ibunya. Diakuinya, Ateng memang ayah yang baik. “Dia selalu memperhatikan kami meskipun anak tirinya. Tapi, dia lebih suka menyendiri dan jarang bergabung dengan yang lainnya,” ujarnya.

“Kalau ingat yang semalam, aku jadi merasa bersalah Bang. Padahal sudah aku bilang agar ayah jangan pergi supaya apinya tidak melebar, namun nasib berkata lain. Begitu juga dengan ibu, setelah kami sampaikan kabar itu, ibu terlihat syok. Kami mencoba menenangkannya, apalagi dia belum bisa bergerak. Kami keluarga sudah ihklas bang, dan kami juga sudah ditanyai polisi,” tuturnya.

Nur sendiri masih menjalani perawatan di dukun patah kawasan Delitua akibat kecelakaan sekitar 3 bulan lalu. “Ibu mendengar sudah mendengar musibah ini, ibu kami masih syok dan hanya bisa menangis,” kata Edgar yang enggan banyak komentar.

Ditanya mengenai kecurigaan lain, remaja berkulit hitam itu mengaku semua sudah takdir. “Apalagi, ayah tewas di depanku. Sangat jauh kecurigaan hal-hal lainnya. Sudah ya Bang, ayah sudah dikubur dan biarlah dia tenang,” ujarnya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Heri Cahyadi mengatakan, dari hasil penyelidikan belum ditemukannya korban tewas akibat dibunuh atau bunuh diri. Masih ledakan kompor. “Belum ada kecurigaan bunuh diri Bang,” tandasnya.

“Kita sudah periksa 2 orang anak tiri korban yang melihat kejadian itu sebagai saksi dan korban sudah disemayamkan,” tutupnya. Sebelumnya, warga Jl. Kebun Kopi Perumahan Pondok Permai, Dusun IV Marindal I, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang mendadak heboh. Ateng ditemukan tewas dengan luka bakar hampir 90 persen sekujur tubuhnya di depan anaknya, Minggu (1/2) sekira pukul 16.00 Wib.

Kala itu, Gajah yang biasanya sering ke rumah korban, seketika menjerit dan mengabari Edgar melihat asap mengepul dari kediaman korban. “Kawan bapak marga Gajah yang beritahu aku. Dia keluar menjerit-jerit,” jelas Edgar.

Kemudian, dia bersama keempat rekannya, berlari ke rumah. Sontak dia kaget. Dia menyaksikan, Ateng sudah terbakar dan berjalan ke sana-kemari karena kepanasan. Edgar yang panik, lantas hanya bisa menyarankan kepada ayahnya agar tak berlari dan berada di luar rumah.

Namun, Ateng tak mendengar. Dia malah masuk dan membaringkan tubuhnya ke atas kasur busa yang berjarak 40 cm dari kompor. Tak pelak, kasur tersebut pun turut terbakar bersama dirinya. Edgar dan teman-temannya langsung menyiram air ke kompor dan kasur. “Aku lihat bapak terbakar. Aku sudah mencoba menolong tapi tidak bisa Bang,” ucapnya.

Diakui Edgar, saat itu, ayah tirinya memang sendirian di rumah. Saat ditinggalkannya, sedang memasak air di kompor 12 sumbu. “Mungkin karena apinya besar sehingga menjilat dinding yang terbuat dari bambu. Sudah kubilangnya jangan lari karena kami mencari air, tapi tidak didengarnya. Kalau rumah tidak ada yang terbakar. Hanya kasur dan kompor saja yang meledak. Memang bapak suka menyendiri,” tuturnya di lokasi.

Warga yang heboh, berbondong datang dan melihat Ateng sudah tewas. Sekitar setengah jam kemudian, polisi dari Polsek Patumbak turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Petugas belum mengetahui sebab pasti tewasnya korban, namun, korban diduga tewas terbakar karena terkena jilatan api yang datang dari kompor. (gib/trg)

Foto: Rizky/PM Jenazah Ateng dibawa ke ruang mayat RSU dr Pirngadi Medan, Minggu (1/2/2015).
Foto: Rizky/PM
Jenazah Ateng dibawa ke ruang mayat RSU dr Pirngadi Medan, Minggu (1/2/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian tragis Zuni Ardiansyah alias Ateng (37), yang tewas setelah terbakar hidup-hidup di kediamannya, menyisakan duka mendalam. Namun, saat dimakamkan, istrinya tak datang, masih di tempat dukun.

Ateng dimakamkan, Senin (2/2) pagi di pemakaman Jalan Stasiun. Edgar Candra (17), anak tiri korban mengatakan usai dibawa ke RSU Pirngadi Medan, jasad Ateng malamnya langsung dibawa pulang. Sebelum dikubur, jenazah dibawah ke kediaman orangtua korban di Gg. Keluarga Desa Marindal I.

“Sudahlah Bang, ayah sudah pergi, kami sedih kalau menceritakannya lagi. Tolonglah bang,” ujarnya saat ditemui di Jl. Roso, Marindal I ketika hendak menjenguk ibunya. Diakuinya, Ateng memang ayah yang baik. “Dia selalu memperhatikan kami meskipun anak tirinya. Tapi, dia lebih suka menyendiri dan jarang bergabung dengan yang lainnya,” ujarnya.

“Kalau ingat yang semalam, aku jadi merasa bersalah Bang. Padahal sudah aku bilang agar ayah jangan pergi supaya apinya tidak melebar, namun nasib berkata lain. Begitu juga dengan ibu, setelah kami sampaikan kabar itu, ibu terlihat syok. Kami mencoba menenangkannya, apalagi dia belum bisa bergerak. Kami keluarga sudah ihklas bang, dan kami juga sudah ditanyai polisi,” tuturnya.

Nur sendiri masih menjalani perawatan di dukun patah kawasan Delitua akibat kecelakaan sekitar 3 bulan lalu. “Ibu mendengar sudah mendengar musibah ini, ibu kami masih syok dan hanya bisa menangis,” kata Edgar yang enggan banyak komentar.

Ditanya mengenai kecurigaan lain, remaja berkulit hitam itu mengaku semua sudah takdir. “Apalagi, ayah tewas di depanku. Sangat jauh kecurigaan hal-hal lainnya. Sudah ya Bang, ayah sudah dikubur dan biarlah dia tenang,” ujarnya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Heri Cahyadi mengatakan, dari hasil penyelidikan belum ditemukannya korban tewas akibat dibunuh atau bunuh diri. Masih ledakan kompor. “Belum ada kecurigaan bunuh diri Bang,” tandasnya.

“Kita sudah periksa 2 orang anak tiri korban yang melihat kejadian itu sebagai saksi dan korban sudah disemayamkan,” tutupnya. Sebelumnya, warga Jl. Kebun Kopi Perumahan Pondok Permai, Dusun IV Marindal I, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang mendadak heboh. Ateng ditemukan tewas dengan luka bakar hampir 90 persen sekujur tubuhnya di depan anaknya, Minggu (1/2) sekira pukul 16.00 Wib.

Kala itu, Gajah yang biasanya sering ke rumah korban, seketika menjerit dan mengabari Edgar melihat asap mengepul dari kediaman korban. “Kawan bapak marga Gajah yang beritahu aku. Dia keluar menjerit-jerit,” jelas Edgar.

Kemudian, dia bersama keempat rekannya, berlari ke rumah. Sontak dia kaget. Dia menyaksikan, Ateng sudah terbakar dan berjalan ke sana-kemari karena kepanasan. Edgar yang panik, lantas hanya bisa menyarankan kepada ayahnya agar tak berlari dan berada di luar rumah.

Namun, Ateng tak mendengar. Dia malah masuk dan membaringkan tubuhnya ke atas kasur busa yang berjarak 40 cm dari kompor. Tak pelak, kasur tersebut pun turut terbakar bersama dirinya. Edgar dan teman-temannya langsung menyiram air ke kompor dan kasur. “Aku lihat bapak terbakar. Aku sudah mencoba menolong tapi tidak bisa Bang,” ucapnya.

Diakui Edgar, saat itu, ayah tirinya memang sendirian di rumah. Saat ditinggalkannya, sedang memasak air di kompor 12 sumbu. “Mungkin karena apinya besar sehingga menjilat dinding yang terbuat dari bambu. Sudah kubilangnya jangan lari karena kami mencari air, tapi tidak didengarnya. Kalau rumah tidak ada yang terbakar. Hanya kasur dan kompor saja yang meledak. Memang bapak suka menyendiri,” tuturnya di lokasi.

Warga yang heboh, berbondong datang dan melihat Ateng sudah tewas. Sekitar setengah jam kemudian, polisi dari Polsek Patumbak turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Petugas belum mengetahui sebab pasti tewasnya korban, namun, korban diduga tewas terbakar karena terkena jilatan api yang datang dari kompor. (gib/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/