29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Tersangka Suka Maen Sama Janda

Foto: Sumut Pos Grup
Sopir travel, Fernando Simangunsong alias Ando, yang memerkosa dan membunuh perempuan tua, Agustina Br Sitorus, dan membuang jasadnya di Taput.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Kasus pembunuhan yang menewaskan Agustina Boru Sitorus (67), warga Jalan Air Bersih No 191 A Medan menguak kisah asmara antara korban dengan pelaku yang diketahui bernama Perinando Simangungsong alias Nando (37).

Percintaan beda usia ini diungkapkan tersangka ketika ditanya awal mula peristiwa pembunuhan ini terjadi.

“Saya dan korban ini sudah pacaran sejak enam bulan lalu, awalnya dikenali saudara di bulan 11, mulai dari situ sering telepon-teleponan. Malah dia yang sering nelepon saya duluan,” ucap Perinando dari balik sebo yang dipakainya, Selasa (2/5).

Selama menjalin kasih, keduanya telah tiga kali bertemu sebelum akhirnya tersangka membunuh korban. Pertemuan sebelumnya pernah dilakukan di hotel kawasan Padang Bulan.

“Selama pacaran, tiga kali kami ketemu. Ya sempat melakukan hubungan suami istri,” jelas pria yang memiliki dua orang istri tersebut.

Sementara itu, Kasubdit III/Jatanras Polda Sumut, AKBP Faisal F Napitupulu menyebutkan selain menjalin kasih dengan korban, tersangka juga menjalin hubungan dengan lima orang wanita lainnya.

“Jadi tersangka juga menjalin dengan lima janda lainnya, kebanyakan usianya berada di atas tersangka, ada yang 40-an, 50-an. Kelimanya ini telah kita periksa sebagai saksi,” jelas Faisal.

Pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap nenek berusia 67 tahun dilatarbelakangi korban pernah berjanji untuk memberinya uang sebesar Rp4 juta, namun tidak juga direalisasikan Agustina hingga tewas ditangan sopir rental tersebut.

“Setelah itu mereka berdua cerita, dan tersangka sempat meminjam uang kepada korban namun tak disanggupi dengan alasan tidak memiliki uang,” sebutnya.

Mendengar hal itu, tersangka mencoba meminta cincin yang dipakai korban dan ditolak. Tersangka sempat mencoba merampas dengan menarik tangan korban yang membuat nenek berusia 67 tahun itu marah.

“Korban sempat berkata akan mengadukan perilaku tersangka kepada anaknya karena Perinando mau melakukan perampokkan. Diduga karena kesal disebut demikian membuat tersangka langsung menjerat leher korban dengan tali sabuk pengaman,” jelasnya.

Mengetahui Agustina br Sitorus tak berdaya, pelaku selanjutnya memindahkan korban ke bagian bagasi dan kembali menjerat leher korban dengan kawat hingga tewas.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Nurfallah menjelaskan bahwa antara tersangka dan korban diketahui memiliki hubungan spesial. Sehingga pada Selasa (25/4) keduanya berjanji untuk bertemu di terminal Amplas.

Foto: Sumut Pos Grup
Sopir travel, Fernando Simangunsong alias Ando, yang memerkosa dan membunuh perempuan tua, Agustina Br Sitorus, dan membuang jasadnya di Taput.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Kasus pembunuhan yang menewaskan Agustina Boru Sitorus (67), warga Jalan Air Bersih No 191 A Medan menguak kisah asmara antara korban dengan pelaku yang diketahui bernama Perinando Simangungsong alias Nando (37).

Percintaan beda usia ini diungkapkan tersangka ketika ditanya awal mula peristiwa pembunuhan ini terjadi.

“Saya dan korban ini sudah pacaran sejak enam bulan lalu, awalnya dikenali saudara di bulan 11, mulai dari situ sering telepon-teleponan. Malah dia yang sering nelepon saya duluan,” ucap Perinando dari balik sebo yang dipakainya, Selasa (2/5).

Selama menjalin kasih, keduanya telah tiga kali bertemu sebelum akhirnya tersangka membunuh korban. Pertemuan sebelumnya pernah dilakukan di hotel kawasan Padang Bulan.

“Selama pacaran, tiga kali kami ketemu. Ya sempat melakukan hubungan suami istri,” jelas pria yang memiliki dua orang istri tersebut.

Sementara itu, Kasubdit III/Jatanras Polda Sumut, AKBP Faisal F Napitupulu menyebutkan selain menjalin kasih dengan korban, tersangka juga menjalin hubungan dengan lima orang wanita lainnya.

“Jadi tersangka juga menjalin dengan lima janda lainnya, kebanyakan usianya berada di atas tersangka, ada yang 40-an, 50-an. Kelimanya ini telah kita periksa sebagai saksi,” jelas Faisal.

Pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap nenek berusia 67 tahun dilatarbelakangi korban pernah berjanji untuk memberinya uang sebesar Rp4 juta, namun tidak juga direalisasikan Agustina hingga tewas ditangan sopir rental tersebut.

“Setelah itu mereka berdua cerita, dan tersangka sempat meminjam uang kepada korban namun tak disanggupi dengan alasan tidak memiliki uang,” sebutnya.

Mendengar hal itu, tersangka mencoba meminta cincin yang dipakai korban dan ditolak. Tersangka sempat mencoba merampas dengan menarik tangan korban yang membuat nenek berusia 67 tahun itu marah.

“Korban sempat berkata akan mengadukan perilaku tersangka kepada anaknya karena Perinando mau melakukan perampokkan. Diduga karena kesal disebut demikian membuat tersangka langsung menjerat leher korban dengan tali sabuk pengaman,” jelasnya.

Mengetahui Agustina br Sitorus tak berdaya, pelaku selanjutnya memindahkan korban ke bagian bagasi dan kembali menjerat leher korban dengan kawat hingga tewas.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Nurfallah menjelaskan bahwa antara tersangka dan korban diketahui memiliki hubungan spesial. Sehingga pada Selasa (25/4) keduanya berjanji untuk bertemu di terminal Amplas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/