25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Yangtze, Sungai Terpenting Selama 2.000 Tahun

Foto: Boy Slamet/jawa Pos
Bus 551 melintasi trowongan di bawah sungai Yang Tze kota Nanjing Povinsi Jiangsu, China 31/5/2017. Sungai Yang Tze merupakan jalur pertama Armada Cheng Ho untuk melayari dunia. Kini sungai Yang Tse dijadikan alur pelayaran niaga.

ISTIMEWANYA EKSPEDISI KEENAM

Sejumlah peneliti meyakini bahwa ekspedisi keenam merupakan ekspedisi terbesar Laksamana Cheng Ho. Sebab, ada momen yang menyertainya, yakni pembukaan Kota Terlarang pada 1421. ”Kami percaya ekspedisi ini juga keliling dunia,” kata Ian Hudson, tangan kanan Gavin Menzies, penulis buku 1421: Ketika China Menemukan Dunia.

Apa pun teorinya, semua sepakat bahwa pelayaran keenam itu istimewa. Sebab, semua duta besar dan utusan negara sahabat diantarkan pulang dengan perlakuan sangat nyaman. Demikian juga duta besar Tiongkok yang akan bertugas di negara sahabat.

Diceritakan, pemandangan di Sungai Yangtze ketika itu begitu mencengangkan. Tiap hari selama hampir sebulan, lebih dari seratus kapal besar terdampar dengan sauhnya. Di haluan, mata naga yang terbuat dari batu giok menyala dengan garangnya. Berdiri di atasnya para pengawas. Kapal-kapal tersebut jauh lebih tinggi daripada atap rumbia rumah yang berderet di pinggir sungai. Kemudian, sekelilingnya adalah iring-iringan kapal pedagang yang berukuran lebih kecil.

Bendera dan panji-panji melambai-lambai dari ujung ribuan kapal. Di bawahnya, layar dari sutra merah digulung di setiap sembilan tiang kapal. Di tengah-tengah, berdiri kapal induk yang besar dan angkuh. Dikelilingi skuadron-skuadron kapal perang yang cepat dan gesit bermanuver.

Nanjing kala itu tidak hanya ramai oleh kapal. Tetapi juga kegiatan loading. Hadiah bagi para duta besar dimasukkan ke dalam kereta bawaan. Kaisar menyampaikan pidato singkat. Lalu, setelah pemberian penghormatan sekali lagi, para duta besar itu berangkat.

Para pelayan berlari di belakang kereta bawaan ketika mereka menuruni kanal utama, 1 mil menuju timur kota. Di sana iring-iringan kapal tongkang yang berbungkus alas sutra telah menanti. Kapal tongkang itu bersifat feeder untuk transit sebelum naik kapal besar.

Pasukan berkuda, 10 hingga 12 per kapal, bersiaga di tepi sungai. Galah bambu dikaitkan dengan pelananya. Ketika para duta besar telah naik, kapal tongkang perlahan-lahan berlayar membelah keramaian dan zig-zag di antara kapal menuju kapal besar.

Para duta besar dan utusan negara asing ditempatkan di kapal laksamana. Di dalam kapal laksamana ada 60 kamar kabin untuk mereka yang terletak persis di bawah kabin laksamana. Para duta besar Tiongkok ditempatkan di kamar berukuran lebih kecil. Setiap duta besar memiliki 10 asisten sebagai protokoler dan 52 kasim yang bertindak sebagai sekretaris. (*/c9/nw/jpg)

Foto: Boy Slamet/jawa Pos
Bus 551 melintasi trowongan di bawah sungai Yang Tze kota Nanjing Povinsi Jiangsu, China 31/5/2017. Sungai Yang Tze merupakan jalur pertama Armada Cheng Ho untuk melayari dunia. Kini sungai Yang Tse dijadikan alur pelayaran niaga.

ISTIMEWANYA EKSPEDISI KEENAM

Sejumlah peneliti meyakini bahwa ekspedisi keenam merupakan ekspedisi terbesar Laksamana Cheng Ho. Sebab, ada momen yang menyertainya, yakni pembukaan Kota Terlarang pada 1421. ”Kami percaya ekspedisi ini juga keliling dunia,” kata Ian Hudson, tangan kanan Gavin Menzies, penulis buku 1421: Ketika China Menemukan Dunia.

Apa pun teorinya, semua sepakat bahwa pelayaran keenam itu istimewa. Sebab, semua duta besar dan utusan negara sahabat diantarkan pulang dengan perlakuan sangat nyaman. Demikian juga duta besar Tiongkok yang akan bertugas di negara sahabat.

Diceritakan, pemandangan di Sungai Yangtze ketika itu begitu mencengangkan. Tiap hari selama hampir sebulan, lebih dari seratus kapal besar terdampar dengan sauhnya. Di haluan, mata naga yang terbuat dari batu giok menyala dengan garangnya. Berdiri di atasnya para pengawas. Kapal-kapal tersebut jauh lebih tinggi daripada atap rumbia rumah yang berderet di pinggir sungai. Kemudian, sekelilingnya adalah iring-iringan kapal pedagang yang berukuran lebih kecil.

Bendera dan panji-panji melambai-lambai dari ujung ribuan kapal. Di bawahnya, layar dari sutra merah digulung di setiap sembilan tiang kapal. Di tengah-tengah, berdiri kapal induk yang besar dan angkuh. Dikelilingi skuadron-skuadron kapal perang yang cepat dan gesit bermanuver.

Nanjing kala itu tidak hanya ramai oleh kapal. Tetapi juga kegiatan loading. Hadiah bagi para duta besar dimasukkan ke dalam kereta bawaan. Kaisar menyampaikan pidato singkat. Lalu, setelah pemberian penghormatan sekali lagi, para duta besar itu berangkat.

Para pelayan berlari di belakang kereta bawaan ketika mereka menuruni kanal utama, 1 mil menuju timur kota. Di sana iring-iringan kapal tongkang yang berbungkus alas sutra telah menanti. Kapal tongkang itu bersifat feeder untuk transit sebelum naik kapal besar.

Pasukan berkuda, 10 hingga 12 per kapal, bersiaga di tepi sungai. Galah bambu dikaitkan dengan pelananya. Ketika para duta besar telah naik, kapal tongkang perlahan-lahan berlayar membelah keramaian dan zig-zag di antara kapal menuju kapal besar.

Para duta besar dan utusan negara asing ditempatkan di kapal laksamana. Di dalam kapal laksamana ada 60 kamar kabin untuk mereka yang terletak persis di bawah kabin laksamana. Para duta besar Tiongkok ditempatkan di kamar berukuran lebih kecil. Setiap duta besar memiliki 10 asisten sebagai protokoler dan 52 kasim yang bertindak sebagai sekretaris. (*/c9/nw/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/