31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Relief Candi Borobudur dan Rahasia Para Penemu Benua Amerika

Foto: Wenri Wanhar/JPNN Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar.
Foto: Wenri Wanhar/JPNN
Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar.

PASKA Columbus, Spanyol mengirim ekspedisi militer ke benua Amerika. Orang Minang dan Aceh yang terlebih dahulu menghuni benua tersebut dibantai.

Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network

Atas biaya dari penguasa Spanyol, tiga kali Christopher Columbus bolak-balik ke benua baru yang “ditemukannya”. Dalam surat dari perjalanan ketiga, tertanggal 7 Juli 1503, Columbus menulis:
Setelah menemukannya, saya berani mengatakan bahwa Hindia adalah wilayah terkaya di dunia ini. Saya bicara tentang emas, mutiara, batu berharga dan rempah-rempah, berikut perdagangan dan pasar yang mereka miliki.

Karena semuanya itu tidak muncul begitu saja, saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya.

Dan, hasil ekspedisi tersebut dilaporkan Columbus, “secara resmi di Salo del Tinell, dalam ruang perjamuan yang besar di Barri Gotic, Barcelona, pusat kota di Abad Pertengahan,” tulis Jack Turner dalam buku Sejarah Rempah.

Aha…alih-alih “menahahan diri untuk tidak mengeksploitasi”, Columbus pulang ke Spanyol hanya membawa cerita. Padahal, sebagaimana ditulis Peter Martyr dalam De Orhe Novo:
“Seorang Christopher Columbus dari Genoa, berjanji kepada Raja dan Ratu Katolik, Ferdinand dan Isabella, untuk menemukan kepulauan yang bersentuhan dengan Hindia, dengan berlayar dari titik paling barat di kepulauannya.

Ia meminta kapal dan segala perlengkapannya untuk berlayar dan tidak hanya menjanjikan penyebaran agama Kristen, namun juga jaminan membawa pulang mutiara, rempah dan emas dengan jumlah yang melampaui imajinasi paling liar sekalipun.”
Tidak diketahui secara pasti, apakah Columbus sadar bahwa dia sebenarnya telah nyasar. Nyatanya memang tak secuil rempah pun yang berhasil dibawa pulang.

Mungkinkah alasan “saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya,” sebagaimana ditulis Columbus sendiri dalam surat tertanggal 7 Juli 1503, hanya agar dia tidak kehilangan muka. Ini berarti dia telah mengelabui penguasa Spanyol.

Hanya saja, merujuk laporan tertulisnya, Columbus yakin sekali telah menemukan Hindia alias kepulauan rempah alias negeri yang hari ini bernama Indonesia–meski sebenarnya dia hanya sampai di benua Amerika.

Sekadar catatan, Columbus dan rombongannya memang orang Eropa pertama yang “menemukan dunia baru” itu.

Foto: Wenri Wanhar/JPNN Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar.
Foto: Wenri Wanhar/JPNN
Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar.

PASKA Columbus, Spanyol mengirim ekspedisi militer ke benua Amerika. Orang Minang dan Aceh yang terlebih dahulu menghuni benua tersebut dibantai.

Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network

Atas biaya dari penguasa Spanyol, tiga kali Christopher Columbus bolak-balik ke benua baru yang “ditemukannya”. Dalam surat dari perjalanan ketiga, tertanggal 7 Juli 1503, Columbus menulis:
Setelah menemukannya, saya berani mengatakan bahwa Hindia adalah wilayah terkaya di dunia ini. Saya bicara tentang emas, mutiara, batu berharga dan rempah-rempah, berikut perdagangan dan pasar yang mereka miliki.

Karena semuanya itu tidak muncul begitu saja, saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya.

Dan, hasil ekspedisi tersebut dilaporkan Columbus, “secara resmi di Salo del Tinell, dalam ruang perjamuan yang besar di Barri Gotic, Barcelona, pusat kota di Abad Pertengahan,” tulis Jack Turner dalam buku Sejarah Rempah.

Aha…alih-alih “menahahan diri untuk tidak mengeksploitasi”, Columbus pulang ke Spanyol hanya membawa cerita. Padahal, sebagaimana ditulis Peter Martyr dalam De Orhe Novo:
“Seorang Christopher Columbus dari Genoa, berjanji kepada Raja dan Ratu Katolik, Ferdinand dan Isabella, untuk menemukan kepulauan yang bersentuhan dengan Hindia, dengan berlayar dari titik paling barat di kepulauannya.

Ia meminta kapal dan segala perlengkapannya untuk berlayar dan tidak hanya menjanjikan penyebaran agama Kristen, namun juga jaminan membawa pulang mutiara, rempah dan emas dengan jumlah yang melampaui imajinasi paling liar sekalipun.”
Tidak diketahui secara pasti, apakah Columbus sadar bahwa dia sebenarnya telah nyasar. Nyatanya memang tak secuil rempah pun yang berhasil dibawa pulang.

Mungkinkah alasan “saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya,” sebagaimana ditulis Columbus sendiri dalam surat tertanggal 7 Juli 1503, hanya agar dia tidak kehilangan muka. Ini berarti dia telah mengelabui penguasa Spanyol.

Hanya saja, merujuk laporan tertulisnya, Columbus yakin sekali telah menemukan Hindia alias kepulauan rempah alias negeri yang hari ini bernama Indonesia–meski sebenarnya dia hanya sampai di benua Amerika.

Sekadar catatan, Columbus dan rombongannya memang orang Eropa pertama yang “menemukan dunia baru” itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/