30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

GNPF Tuntut Ahok Melalui Aksi Damai

Alattas mengancam, jika adanya penista agama lain, konflik di Jakarta akan terjadi di Medan, Sumut. “Insyaallah dengan silahturahmi kita dengan pak Kajatisu, tidak ada lagi kasus-kasus penistaan agama,” harapnya.

Masih terkait Ahok, ratusan karangan bunga berupa dukungan moril buat Ahok-Djarot di seputaran Lapangan Merdeka Medan, sejak Minggu (30/4) lalu, sekarang sudah steril di lokasi pusat Kota Medan.

Amatan Sumut Pos di lapangan, Rabu (3/5), paska ditertibkan dua regu Satpol PP kemarin, papan bunga yang berbaris di pinggir jalan pusat kota itu sudah ‘disapu bersih’ semua. Wajah inti Kota Medan pun tampak sudah normal kembali.

Upaya Satpol PP Kota Medan ini pun mendapat apresiasi dari anggota dewan. “Penertiban itu berlandaskan estetika kota. Kita apresiasi kinerja Satpol PP yang tanggap akan itu,” kata Penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan, Salman Alfarisi kepada Sumut Pos, Rabu (3/5).

Salman melihat kehadiran papan bunga di inti kota tersebut bukan pada tempatnya. Menurut dia, kalaupun simpatisan atau pendukung Ahok-Djarot mau menunjukkan rasa simpatik atau loyalitasnya, bisa langsung disampaikan ke rumah yang bersangkutan.

“Kan sayang papan bunganya, sementara dia (Ahok-Djarot) tidak tahu. Misalkan kita mau hajatan, pasti orang meletakkan ucapan itu di dekat lokasi acara. Di Medan untuk apa disampaikan. Kecuali Ahok-Djarot ada hajatan di Lapangan Merdeka,” katanya.

Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra, mengatakan, semua pemilik papan bunga sudah mengambil barang miliknya ke Markas Satpol PP. “Lain-lain pemiliknya. Di data kita ada 17 orang yang punya,” katanya saat dikonfirmasi, kemarin.

Rakhmat menyebutkan, total papan bunga yang berhasil mereka tertibkan berjumlah 150 buah. “Sekarang sudah steril di kantor kita. Sudah diambil semua sama pemiliknya,” ungkap mantan Camat Petisah ini.

Menurut dia, selain adanya pengaduan masyarakat kepada pihaknya terkait papan bunga tersebut, dikhawatirkan dapat memicu konflik baru di Sumut terkhusus Medan. Disamping itu juga, kehadiran papan bunga itu dianggap tidak memiliki relevansi dengan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. (gus/prn/ila)

 

Alattas mengancam, jika adanya penista agama lain, konflik di Jakarta akan terjadi di Medan, Sumut. “Insyaallah dengan silahturahmi kita dengan pak Kajatisu, tidak ada lagi kasus-kasus penistaan agama,” harapnya.

Masih terkait Ahok, ratusan karangan bunga berupa dukungan moril buat Ahok-Djarot di seputaran Lapangan Merdeka Medan, sejak Minggu (30/4) lalu, sekarang sudah steril di lokasi pusat Kota Medan.

Amatan Sumut Pos di lapangan, Rabu (3/5), paska ditertibkan dua regu Satpol PP kemarin, papan bunga yang berbaris di pinggir jalan pusat kota itu sudah ‘disapu bersih’ semua. Wajah inti Kota Medan pun tampak sudah normal kembali.

Upaya Satpol PP Kota Medan ini pun mendapat apresiasi dari anggota dewan. “Penertiban itu berlandaskan estetika kota. Kita apresiasi kinerja Satpol PP yang tanggap akan itu,” kata Penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan, Salman Alfarisi kepada Sumut Pos, Rabu (3/5).

Salman melihat kehadiran papan bunga di inti kota tersebut bukan pada tempatnya. Menurut dia, kalaupun simpatisan atau pendukung Ahok-Djarot mau menunjukkan rasa simpatik atau loyalitasnya, bisa langsung disampaikan ke rumah yang bersangkutan.

“Kan sayang papan bunganya, sementara dia (Ahok-Djarot) tidak tahu. Misalkan kita mau hajatan, pasti orang meletakkan ucapan itu di dekat lokasi acara. Di Medan untuk apa disampaikan. Kecuali Ahok-Djarot ada hajatan di Lapangan Merdeka,” katanya.

Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra, mengatakan, semua pemilik papan bunga sudah mengambil barang miliknya ke Markas Satpol PP. “Lain-lain pemiliknya. Di data kita ada 17 orang yang punya,” katanya saat dikonfirmasi, kemarin.

Rakhmat menyebutkan, total papan bunga yang berhasil mereka tertibkan berjumlah 150 buah. “Sekarang sudah steril di kantor kita. Sudah diambil semua sama pemiliknya,” ungkap mantan Camat Petisah ini.

Menurut dia, selain adanya pengaduan masyarakat kepada pihaknya terkait papan bunga tersebut, dikhawatirkan dapat memicu konflik baru di Sumut terkhusus Medan. Disamping itu juga, kehadiran papan bunga itu dianggap tidak memiliki relevansi dengan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. (gus/prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/