29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Sebut Penyerangan Mapoldasu Terkait Piutang, Pengusaha Ditangkap

Surya Hardyanto, pengusaha Kargo di Bandara Kualanamu, diamankan dari rumahnya di Desa Tadukan Raga Teratai, Deli Serdang, Minggu (2/7), karena menyebut penyerangan Mapoldasu terkait utang piutang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beberapa hari paskapenyerangan pos penjagaan Mapoldasu, Minggu (25/6) lalu, sempat beredar di media sosial (mensos), kabar yang menyebutkan, aksi penyerangan itu bukan terkait teroris melainkan bermotif utang piutang. Kabar ini langsung ditindaklanjuti Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.

Hasilnya, seorang pengusaha Kargo di Bandara Kualanamu, Surya Hardyanto (31), diamankan dari rumahnya di Dusun III, Desa Tadukan Raga Teratai No. 245, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (2/7) malam. “Benar, pelaku sudah berhasil diamankan. Saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting kepada wartawan, Senin (3/7) siang.

Ditambahkannya, dari hasil pemeriksaan sementara, Surya mengaku mendapat informasi ketika dia berkunjung ke rumah orangtuanya yang berdekatan dengan Mapoldasu, kalau serangan itu terkait utang-piutang. Bahkan korban dan pelaku sama-sama nonmuslim. Mendengar itu, Surya pun langsung menuliskannya di akun facebook miliknya.

Dari kejadian ini, Rina mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. “Apalagi kalau informasi itu berpotensi menimbulkan kegaduhan. Jadi, kepada masyarakat saya imbau agar kroscek dulu kebenaran informasi itu. Jangan asal sebar,” ujar Rina.

Atas peyebaran berita bohong tersebut, Surya akan dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 28 ayat 2 UU RI No. 19 tahun 2016 atas perubahan UU RI No. 11 tahun 2008 tentang ITE.

Sementara, untuk memastikan kebenaran keterangan Kabid Humas ini, Sumut Pos mencoba mencari informasi ke Subdit Cyber Crime Dit Reskrimsus Poldasu. Sayang, pejabat terkait yang dimintai keterangan masih pelit bicara. Kasubdit Cyber Crime Poldasu, AKBP Herzoni Saragih enggan berkomentar. Pria berkepala pelontos ini enggan menjawab pertanyaan Sumut Pos seputaran penangkapan Surya dan apa motifnya.  “Nanti ya,” ujar Herzoni sembari berlalu.

Beruntung Sumut Pos bertemu dengan dua kerabat Surya di depan gedung Ditreskrimsus Poldasu, ketika mereka hendak menjenguk. Satu diantaranya adalah Heri, adik Surya. Mereka ternyata tak diizinkan bertemu Surya karena masih dalam pemeriksaan penyidik. Bahkan, bungkusan makanan ringan yang mereka beli tidak sampai ke dalam ruang pemeriksaan. “Saya juga belum diizinkan masuk. Katanya masih diperiksa,” ujar Heri.

Menurutnya, Surya baru saja merintis usaha Kargonya di Kualanamu International Airport (KNIA). Bisnis itu dirintisnya kuranglebih satu tahun belakangan ini. Sebagai seorang adik, Heri mengaku mengetahui pasti apa saja yang dilakukan abangnya itu. “Abang orangnya baik, tidak macam-macam. Rajin ibadahnya. Saya sendiri belum mengetahui masalah apa yang menimpanya. Tapi, yang saya dengar,katanya soal statusnya di facebook yang menyinggung soal penyerangan Polda kemarin, itu hoax,” ujarnya.

Menurut Heri, abangnya itu juga tidak ada sangkut paut dengan kelompok-kelompok radikal manapun yang berafiliasi dengan ISIS untuk melakukan aksi teror di Indonesia. “Mungkin karena dia khilaf ya. Katanya dia menyebut di facebook kalau mendapat kabar dari tetangga rumah orangtua kami, yang kebetulan tinggal dekat Polda. Maklum namanya media sosial. Jadi pelajaran lah ini kalau menyebarkan informasi ke media sosial harus dikroscek lagi. (dvs/adz)

Surya Hardyanto, pengusaha Kargo di Bandara Kualanamu, diamankan dari rumahnya di Desa Tadukan Raga Teratai, Deli Serdang, Minggu (2/7), karena menyebut penyerangan Mapoldasu terkait utang piutang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beberapa hari paskapenyerangan pos penjagaan Mapoldasu, Minggu (25/6) lalu, sempat beredar di media sosial (mensos), kabar yang menyebutkan, aksi penyerangan itu bukan terkait teroris melainkan bermotif utang piutang. Kabar ini langsung ditindaklanjuti Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.

Hasilnya, seorang pengusaha Kargo di Bandara Kualanamu, Surya Hardyanto (31), diamankan dari rumahnya di Dusun III, Desa Tadukan Raga Teratai No. 245, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (2/7) malam. “Benar, pelaku sudah berhasil diamankan. Saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting kepada wartawan, Senin (3/7) siang.

Ditambahkannya, dari hasil pemeriksaan sementara, Surya mengaku mendapat informasi ketika dia berkunjung ke rumah orangtuanya yang berdekatan dengan Mapoldasu, kalau serangan itu terkait utang-piutang. Bahkan korban dan pelaku sama-sama nonmuslim. Mendengar itu, Surya pun langsung menuliskannya di akun facebook miliknya.

Dari kejadian ini, Rina mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. “Apalagi kalau informasi itu berpotensi menimbulkan kegaduhan. Jadi, kepada masyarakat saya imbau agar kroscek dulu kebenaran informasi itu. Jangan asal sebar,” ujar Rina.

Atas peyebaran berita bohong tersebut, Surya akan dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 28 ayat 2 UU RI No. 19 tahun 2016 atas perubahan UU RI No. 11 tahun 2008 tentang ITE.

Sementara, untuk memastikan kebenaran keterangan Kabid Humas ini, Sumut Pos mencoba mencari informasi ke Subdit Cyber Crime Dit Reskrimsus Poldasu. Sayang, pejabat terkait yang dimintai keterangan masih pelit bicara. Kasubdit Cyber Crime Poldasu, AKBP Herzoni Saragih enggan berkomentar. Pria berkepala pelontos ini enggan menjawab pertanyaan Sumut Pos seputaran penangkapan Surya dan apa motifnya.  “Nanti ya,” ujar Herzoni sembari berlalu.

Beruntung Sumut Pos bertemu dengan dua kerabat Surya di depan gedung Ditreskrimsus Poldasu, ketika mereka hendak menjenguk. Satu diantaranya adalah Heri, adik Surya. Mereka ternyata tak diizinkan bertemu Surya karena masih dalam pemeriksaan penyidik. Bahkan, bungkusan makanan ringan yang mereka beli tidak sampai ke dalam ruang pemeriksaan. “Saya juga belum diizinkan masuk. Katanya masih diperiksa,” ujar Heri.

Menurutnya, Surya baru saja merintis usaha Kargonya di Kualanamu International Airport (KNIA). Bisnis itu dirintisnya kuranglebih satu tahun belakangan ini. Sebagai seorang adik, Heri mengaku mengetahui pasti apa saja yang dilakukan abangnya itu. “Abang orangnya baik, tidak macam-macam. Rajin ibadahnya. Saya sendiri belum mengetahui masalah apa yang menimpanya. Tapi, yang saya dengar,katanya soal statusnya di facebook yang menyinggung soal penyerangan Polda kemarin, itu hoax,” ujarnya.

Menurut Heri, abangnya itu juga tidak ada sangkut paut dengan kelompok-kelompok radikal manapun yang berafiliasi dengan ISIS untuk melakukan aksi teror di Indonesia. “Mungkin karena dia khilaf ya. Katanya dia menyebut di facebook kalau mendapat kabar dari tetangga rumah orangtua kami, yang kebetulan tinggal dekat Polda. Maklum namanya media sosial. Jadi pelajaran lah ini kalau menyebarkan informasi ke media sosial harus dikroscek lagi. (dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/