26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Vaksinasi Covid-19 Tahap II: Tak Lolos Skrining, Lansia Masih Nihil

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 dosis 1 tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lanjut) masih terus berjalan. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Jumat (5/3) sebanyak angka vaksinasi masih rendah yaitu 0,2% atau 1.574 orang dari sasaran 2.158.920 pekerja publik dan lansia. Dari target itu, vaksinasi lansia masih nihil.

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19-Ilustrasi. Di Sumut, vaksinasi nakes tertinggi di Medan, terendah di Pakpak Bharat.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, jumlah 1.574 orang yang disuntik vaksin tersebut saat ini didominasi pelayan publik. “Pelayan publik paling banyak, sementara lansia on proses,” ujar Aris, Jumat sore. Adapun target vaksinasi tahap kedua adalah 1.279.122 pelayan publik dan 879.798 lansia.

Menurut Aris, masih nihilnya lansia yang divaksinasi kemungkinan karena tidak lolos proses skrining. Artinya, mereka tunda vaksin, bukan tidak mau divaksin. “Pas dicek tekanan darahnya ternyata tidak memenuhi syarat,” ucapnya.

Aris mengungkapkan, dari 1.574 pelayan publik yang divaksin data yang baru diterima berasal dari 4 daerah yaitu Deliserdang, Batu Bara, Serdang Bedagai (Sergai), dan Sibolga. “Paling banyak Deliserdang dengan jumlah 699 orang. Kemudian, Batu Bara 696 orang, Samosir 114 orang dan Sibolga 35 orang. Sedangkan Kota Medan belum masuk datanya atau belum melaporkan,” sebut dia.

Aris menambahkan, terkait angka vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) kini telah mencapai 99,7% atau 70.859 orang dari 71.058 sasaran. Dengan demikian, tinggal sedikit lagi atau sekitar 0,3% nakes yang belum divaksin sesuai sasaran. “Untuk dosis 2 terhadap nakes sudah 66,3% atas 47.089 orang,” tukasnya.

6 Daerah Tambah 99 Kasus Baru

Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Sumut akhirnya mulai terjadi perlambatan. Di mana, penambahan kasus baru harian yang diperoleh hanya sebanyak 99 orang, pada Jumat (5/3).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, penambahan itu juga didapatkan hanya dari laporan 6 kabupaten/kota. Keenamnya adalah, Medan dengan 63 orang, Sibolga 3 orang, Deliserdang 20 orang, Karo 8 orang, Madina 1 orang dan Labura 4 orang. “Akumulasi Covid-19 di Sumut saat ini menjadi 25.164 orang,” ungkapnya, Jumat sore.

Sementara itu, untuk angka kesembuhan diperoleh dengan jumlah yang signifikan, yakni sebanyak 128 orang. Penambahan ini didapatkan dari 4 kabupaten/kota yaitu Medan 119 orang, Karo 2 orang, Taput 6 orang dan Sergai 1 orang. “Atas penambahan ini, maka jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 Sumut naik menjadi 21.787 orang,” jelasnya.

Aris mengaku, kendati demikian didapatkan pula penambahan kasus kematian. Jumlahnya lada 4 orang, yakni 1 dari Medan, 2 dari Deli Serdang dan 1 dari Taput. “Oleh karena itu, akumulasi pasien Covid-19 yang meninggal kini menjadi 851 orang. Untuk itu, dari data tersebut, jumlah kasus aktif di Sumut saat ini ada sebanyak 2.526,” tandasnya.

Gubsu Kumpulkan Lintas Tokoh

Terkait rendahnya realisasi vaksinasi tahap dua, Gubsu Edy Rahmayadi mengumpulkan sejumlah lintas tokoh dan partai politik Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (5/3).

Edy mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan sosialisasi vaksinasi Covid-19. Diharapkan tokoh masyarakat yang hadir dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan halal.

Dipaparkannya, Sumut memiliki persediaan vaksin sebanyak 295 ribu vial. Dari jumlah tersebut baru setengahnya digunakan atau sekitar 148 ribu. Ia menargetkan satu juta sehari vaksinasi, untuk mengejar target vaksinasi 70% dari seluruh masyarakat Sumut atau 10 juta orang. Namun saat ini jumlah vaksin belum mencukupi.

Selain itu, sebut Edy, pada tahap pertama vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan, kemudian lansia, pekerja publik dan terakhir masyarakat umum. “Sebelum saya vaksin lansia, saya perlu bicara sama tokoh masyarakat terlebih dahulu, karena tokoh masyarakat ini sebagai corong untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai vaksinasi sehingga trust ini akan tercipta,” katanya.

Disampaikan juga tentang pentingnya sinergi dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Karena itu sangat diharapkan ada dukungan dari para tokoh masyarakat hingga partai politik, termasuk dalam sosialisasi vaksin. “Sumut ini milik kita bersama, kalau kita tidak bergandengan tangan, tidak akan benar kita dalam melakukan apapun,” pungkasnya.

Dalam pertemuan tersebut, para tokoh meminta Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19, lebih gencar lagi menyosialisasikan program vaksinasi kepada masyarakat. Ini mengingat Sumut akan masuk tahap keempat vaksinasi untuk masyarakat umum.

“Kami kira acara hari ini dengan mengundang para tokoh-tokoh agama, adat, masyarakat, dan partai politik, untuk mendorong percepatan program vaksinasi ini di Sumut. Dari awal kami melihat ini agak lambat berjalan,” kata Sekretaris Partai Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing.

Ia mengungkapkan berdasar informasi Gubsu Edy, dosis vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini hanya 295 ribu. Adapun dengan sampai tahap sekarang baru setengahnya. “Karenanya ini mungkin dirasa perlu percepatan. Pada prinsipnya kami mendukung,” katanya.

Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Pinandita Manogren, berpendapat serupa. Ia meminta pemprov lebih aktif menyosialisasikan program vaksinasi untuk masyarakat awam pada tahapan selanjutnya nanti. “Kami terkadang masih bingung di mana tempatnya nanti. Kemudian soal informasi di atas umur 60 tahun apakah masih bisa atau tidak? Jujur kami belum tau mengenai ini sampai sekarang,” katanya.

Begitupun ia mengimbau, seluruh masyarakat terkhusus umat Hindu agar mengikuti program vaksinasi tersebut. “Mari kita dukung program pemerintah untuk vaksinasi, ini untuk kebaikan kita bersama,” kata Manogren.

Wakil Ketua MUI Sumut Abdul Hamid Ritonga menyebut pihaknya mendukung program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. MUI Sumut memandang bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal. Meski begitu, hal tersebut memerlukan sosialisasi yang lebih gencar lagi.

Apalagi diakuinya banyak informasi yang tidak benar mengenai vaksin. Dirinya telah melihat sendiri bahwa vaksin tidak berbahaya. “Banyak yang menginformasikan kalau sudah divaksin banyak yang meninggal, jatuh pingsan, badan berbintik. Namun setelah pak gubernur dan pejabat lain divaksin, kampanye antivaksin tersebut sudah berubah. Namun sosialisasi perlu digencarkan lagi,” harapnya.

Senada disampaikan Pastor Hasto Yosafat Ivo, mewakili Keuskupan Agung Medan. Pihaknya mendukung pelaksanaan vaksinasi untuk pencegahan Covid-19. Serta akan menjalankan instruksi pemerintah untuk menyosialisasikan informasi vaksinasi kepada masyarakat.

Dukungan juga datang dari Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Sumut, Eben Siagian. Ia mengajak seluruh pihak mulai dari tokoh masyarakat, agama hingga adat, dapat bersama-sama mendukung Gubsu Edy dalam penanganan Covid-19 terkhusus vaksinasi Covid-19.

“Semua pihak harus mendukung pak gubernur, khususnya dalam penanganan pandemi ini, mari kita dukung program beliau,” katanya.

Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Sumut Mhd Hatta juga mendukung program vaksinasi. Ia mengharapkan tidak hanya masyarakat di bawah umur 60 tahun saja yang divaksin, di atas 60 tahun juga mesti divaksin. “Itu untuk upaya penyelamatan bangsa ini, kami PWNU Sumut mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini,” katanya. (ris/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 dosis 1 tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lanjut) masih terus berjalan. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Jumat (5/3) sebanyak angka vaksinasi masih rendah yaitu 0,2% atau 1.574 orang dari sasaran 2.158.920 pekerja publik dan lansia. Dari target itu, vaksinasi lansia masih nihil.

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19-Ilustrasi. Di Sumut, vaksinasi nakes tertinggi di Medan, terendah di Pakpak Bharat.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, jumlah 1.574 orang yang disuntik vaksin tersebut saat ini didominasi pelayan publik. “Pelayan publik paling banyak, sementara lansia on proses,” ujar Aris, Jumat sore. Adapun target vaksinasi tahap kedua adalah 1.279.122 pelayan publik dan 879.798 lansia.

Menurut Aris, masih nihilnya lansia yang divaksinasi kemungkinan karena tidak lolos proses skrining. Artinya, mereka tunda vaksin, bukan tidak mau divaksin. “Pas dicek tekanan darahnya ternyata tidak memenuhi syarat,” ucapnya.

Aris mengungkapkan, dari 1.574 pelayan publik yang divaksin data yang baru diterima berasal dari 4 daerah yaitu Deliserdang, Batu Bara, Serdang Bedagai (Sergai), dan Sibolga. “Paling banyak Deliserdang dengan jumlah 699 orang. Kemudian, Batu Bara 696 orang, Samosir 114 orang dan Sibolga 35 orang. Sedangkan Kota Medan belum masuk datanya atau belum melaporkan,” sebut dia.

Aris menambahkan, terkait angka vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) kini telah mencapai 99,7% atau 70.859 orang dari 71.058 sasaran. Dengan demikian, tinggal sedikit lagi atau sekitar 0,3% nakes yang belum divaksin sesuai sasaran. “Untuk dosis 2 terhadap nakes sudah 66,3% atas 47.089 orang,” tukasnya.

6 Daerah Tambah 99 Kasus Baru

Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Sumut akhirnya mulai terjadi perlambatan. Di mana, penambahan kasus baru harian yang diperoleh hanya sebanyak 99 orang, pada Jumat (5/3).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, penambahan itu juga didapatkan hanya dari laporan 6 kabupaten/kota. Keenamnya adalah, Medan dengan 63 orang, Sibolga 3 orang, Deliserdang 20 orang, Karo 8 orang, Madina 1 orang dan Labura 4 orang. “Akumulasi Covid-19 di Sumut saat ini menjadi 25.164 orang,” ungkapnya, Jumat sore.

Sementara itu, untuk angka kesembuhan diperoleh dengan jumlah yang signifikan, yakni sebanyak 128 orang. Penambahan ini didapatkan dari 4 kabupaten/kota yaitu Medan 119 orang, Karo 2 orang, Taput 6 orang dan Sergai 1 orang. “Atas penambahan ini, maka jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 Sumut naik menjadi 21.787 orang,” jelasnya.

Aris mengaku, kendati demikian didapatkan pula penambahan kasus kematian. Jumlahnya lada 4 orang, yakni 1 dari Medan, 2 dari Deli Serdang dan 1 dari Taput. “Oleh karena itu, akumulasi pasien Covid-19 yang meninggal kini menjadi 851 orang. Untuk itu, dari data tersebut, jumlah kasus aktif di Sumut saat ini ada sebanyak 2.526,” tandasnya.

Gubsu Kumpulkan Lintas Tokoh

Terkait rendahnya realisasi vaksinasi tahap dua, Gubsu Edy Rahmayadi mengumpulkan sejumlah lintas tokoh dan partai politik Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (5/3).

Edy mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan sosialisasi vaksinasi Covid-19. Diharapkan tokoh masyarakat yang hadir dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan halal.

Dipaparkannya, Sumut memiliki persediaan vaksin sebanyak 295 ribu vial. Dari jumlah tersebut baru setengahnya digunakan atau sekitar 148 ribu. Ia menargetkan satu juta sehari vaksinasi, untuk mengejar target vaksinasi 70% dari seluruh masyarakat Sumut atau 10 juta orang. Namun saat ini jumlah vaksin belum mencukupi.

Selain itu, sebut Edy, pada tahap pertama vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan, kemudian lansia, pekerja publik dan terakhir masyarakat umum. “Sebelum saya vaksin lansia, saya perlu bicara sama tokoh masyarakat terlebih dahulu, karena tokoh masyarakat ini sebagai corong untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai vaksinasi sehingga trust ini akan tercipta,” katanya.

Disampaikan juga tentang pentingnya sinergi dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Karena itu sangat diharapkan ada dukungan dari para tokoh masyarakat hingga partai politik, termasuk dalam sosialisasi vaksin. “Sumut ini milik kita bersama, kalau kita tidak bergandengan tangan, tidak akan benar kita dalam melakukan apapun,” pungkasnya.

Dalam pertemuan tersebut, para tokoh meminta Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19, lebih gencar lagi menyosialisasikan program vaksinasi kepada masyarakat. Ini mengingat Sumut akan masuk tahap keempat vaksinasi untuk masyarakat umum.

“Kami kira acara hari ini dengan mengundang para tokoh-tokoh agama, adat, masyarakat, dan partai politik, untuk mendorong percepatan program vaksinasi ini di Sumut. Dari awal kami melihat ini agak lambat berjalan,” kata Sekretaris Partai Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing.

Ia mengungkapkan berdasar informasi Gubsu Edy, dosis vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini hanya 295 ribu. Adapun dengan sampai tahap sekarang baru setengahnya. “Karenanya ini mungkin dirasa perlu percepatan. Pada prinsipnya kami mendukung,” katanya.

Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Pinandita Manogren, berpendapat serupa. Ia meminta pemprov lebih aktif menyosialisasikan program vaksinasi untuk masyarakat awam pada tahapan selanjutnya nanti. “Kami terkadang masih bingung di mana tempatnya nanti. Kemudian soal informasi di atas umur 60 tahun apakah masih bisa atau tidak? Jujur kami belum tau mengenai ini sampai sekarang,” katanya.

Begitupun ia mengimbau, seluruh masyarakat terkhusus umat Hindu agar mengikuti program vaksinasi tersebut. “Mari kita dukung program pemerintah untuk vaksinasi, ini untuk kebaikan kita bersama,” kata Manogren.

Wakil Ketua MUI Sumut Abdul Hamid Ritonga menyebut pihaknya mendukung program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. MUI Sumut memandang bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal. Meski begitu, hal tersebut memerlukan sosialisasi yang lebih gencar lagi.

Apalagi diakuinya banyak informasi yang tidak benar mengenai vaksin. Dirinya telah melihat sendiri bahwa vaksin tidak berbahaya. “Banyak yang menginformasikan kalau sudah divaksin banyak yang meninggal, jatuh pingsan, badan berbintik. Namun setelah pak gubernur dan pejabat lain divaksin, kampanye antivaksin tersebut sudah berubah. Namun sosialisasi perlu digencarkan lagi,” harapnya.

Senada disampaikan Pastor Hasto Yosafat Ivo, mewakili Keuskupan Agung Medan. Pihaknya mendukung pelaksanaan vaksinasi untuk pencegahan Covid-19. Serta akan menjalankan instruksi pemerintah untuk menyosialisasikan informasi vaksinasi kepada masyarakat.

Dukungan juga datang dari Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Sumut, Eben Siagian. Ia mengajak seluruh pihak mulai dari tokoh masyarakat, agama hingga adat, dapat bersama-sama mendukung Gubsu Edy dalam penanganan Covid-19 terkhusus vaksinasi Covid-19.

“Semua pihak harus mendukung pak gubernur, khususnya dalam penanganan pandemi ini, mari kita dukung program beliau,” katanya.

Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Sumut Mhd Hatta juga mendukung program vaksinasi. Ia mengharapkan tidak hanya masyarakat di bawah umur 60 tahun saja yang divaksin, di atas 60 tahun juga mesti divaksin. “Itu untuk upaya penyelamatan bangsa ini, kami PWNU Sumut mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini,” katanya. (ris/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/