32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Nenek, Putra, dan Dua Cucunya Tewas Terbakar

Foto: Leo/PM
Jenazah nenek, anak, dan dua cucunya yang terbakar di kawasan Jalan Perumahan Milala Rumah Tengah, Sidomulyo, Medan Tuntungan, Rabu (5/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah rumah di Jalan Milala, Lingkungan I, Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, ludes terbakar, Rabu (5/4) dini hari sekira pukul 05.00 WIB. Dalam peristiwa itu, empat orang penghuni rumah yakni Marita Sinuaji (58), Frengki Ginting (31), Cristin Ginting (8), dan Silvi Ginting (5), ditemukan tewas di dapur dengan kondisi berdekatan. Diduga, nenek, putra, dan kedua cucunya itu tak sempat keluar untuk menyelamatkan diri.

Diketahui, rumah Marita Sinuhaji berdampingan dengan rumah anaknya, Frengki. Menurut warga, ada 14 unit mobil pemadam diturunkan untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian. Jenazah keempatnya lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim Medan guna otopsi.

Informasi dihimpun Sumut Pos, kejadian itu pertama kali diketahui seorang warga bermarga Sibarani. Begitu keluar rumah, Sibarani melihat api berkobar di rumah berukuran 10 x 18 meter itu. Spontan, Sibarani berteriak ‘kebakaran’, sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Dengan alat seadanya, warga mencoba memadamkan api dengan alat seadanya dan sebagian warga lagi menghubungi Kepolisian dan Pemadam Kebakaran.

“Hampir 1 jam, api bisa dipadamkan dan petugas masuk ke dalam rumah. Saat itulah diketahui penghuni rumah sudah tewas semua,” ujar seorang warga di sekitar lokasi kejadian.

Sebagian besar tetangga korban curiga kalau terbakarnya rumah Marita Sinuhaji ini ada unsur kesengajaan. Kecurigaan juga disampaikan H Sinuhaji, adik Marita Sinuhaji kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara. Menurutnya, ada sejumlah kejadian terjadi sebelum kebakaran kemarin. Menurutnya, keluarga kakaknya itu beberapa kali hendak dicelakai orang.

Dia juga meyakini, peristiwa ini berkaitan dengan sengketa jual beli tanah yang dimenangkan keluarga kakaknya. Menurutnya, empat tahun lalu keluarga kakaknya itu membeli tanah seharga Rp260 juta dari seseorang berinisial JG. Sesuai kesepakatan, pembayaran dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, dibayar Rp138 juta. “Sisanya akan dilunasi ketika sertifikat tanah diberikan. Tapi sertifikat tanah itu tidak pernah diberikan. Jadi, bagaimana mau dilunasi?” bebernya.

Akhirnya, masalah ini sampai ke Pengadilan Negeri Medan. “Di pengadilan, keluarga kami menang. Sejak itu, sudah 3 kali keluarga kami mau dicelakai orang. Modusnya sama, mau dibakar. Kami pernah mendapati bensin dalam bungkus plastik di dekat rumah korban,” beber Sinuhaji.

Foto: Leo/PM
Jenazah nenek, anak, dan dua cucunya yang terbakar di kawasan Jalan Perumahan Milala Rumah Tengah, Sidomulyo, Medan Tuntungan, Rabu (5/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah rumah di Jalan Milala, Lingkungan I, Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, ludes terbakar, Rabu (5/4) dini hari sekira pukul 05.00 WIB. Dalam peristiwa itu, empat orang penghuni rumah yakni Marita Sinuaji (58), Frengki Ginting (31), Cristin Ginting (8), dan Silvi Ginting (5), ditemukan tewas di dapur dengan kondisi berdekatan. Diduga, nenek, putra, dan kedua cucunya itu tak sempat keluar untuk menyelamatkan diri.

Diketahui, rumah Marita Sinuhaji berdampingan dengan rumah anaknya, Frengki. Menurut warga, ada 14 unit mobil pemadam diturunkan untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian. Jenazah keempatnya lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim Medan guna otopsi.

Informasi dihimpun Sumut Pos, kejadian itu pertama kali diketahui seorang warga bermarga Sibarani. Begitu keluar rumah, Sibarani melihat api berkobar di rumah berukuran 10 x 18 meter itu. Spontan, Sibarani berteriak ‘kebakaran’, sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Dengan alat seadanya, warga mencoba memadamkan api dengan alat seadanya dan sebagian warga lagi menghubungi Kepolisian dan Pemadam Kebakaran.

“Hampir 1 jam, api bisa dipadamkan dan petugas masuk ke dalam rumah. Saat itulah diketahui penghuni rumah sudah tewas semua,” ujar seorang warga di sekitar lokasi kejadian.

Sebagian besar tetangga korban curiga kalau terbakarnya rumah Marita Sinuhaji ini ada unsur kesengajaan. Kecurigaan juga disampaikan H Sinuhaji, adik Marita Sinuhaji kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara. Menurutnya, ada sejumlah kejadian terjadi sebelum kebakaran kemarin. Menurutnya, keluarga kakaknya itu beberapa kali hendak dicelakai orang.

Dia juga meyakini, peristiwa ini berkaitan dengan sengketa jual beli tanah yang dimenangkan keluarga kakaknya. Menurutnya, empat tahun lalu keluarga kakaknya itu membeli tanah seharga Rp260 juta dari seseorang berinisial JG. Sesuai kesepakatan, pembayaran dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, dibayar Rp138 juta. “Sisanya akan dilunasi ketika sertifikat tanah diberikan. Tapi sertifikat tanah itu tidak pernah diberikan. Jadi, bagaimana mau dilunasi?” bebernya.

Akhirnya, masalah ini sampai ke Pengadilan Negeri Medan. “Di pengadilan, keluarga kami menang. Sejak itu, sudah 3 kali keluarga kami mau dicelakai orang. Modusnya sama, mau dibakar. Kami pernah mendapati bensin dalam bungkus plastik di dekat rumah korban,” beber Sinuhaji.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/