25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Desak Soewondo Segera Direlokasi

Data Ante Mortem Kurang
Di sisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengaku data ante mortem yang diterima sangat kurang dibanding data post mortem yang telah selesai diproses. Saat ini, Tim DVI baru memiliki 16 data ante mortem. Sementara data post mortem, berjumlah 32.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Poldasu Kombes Pol Setyo P didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan Kombes Pol Didiet Setyo Budi, saat diwawancarai Sumut Pos di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim Kecamatan Medan Baru, Minggu (5/7) siang.

“Ante mortem kita terima 97. Sebanyak 81 dinyatakan sudah sesuai dan jenazah sudah diambil pihak keluarga. Sisa dari ante mortem kita terima itu akan kita cocokan dengan data post mortem yang sudah kita ambil dari 32 kantong jenazah, “ ujar Setyo singkat.

Namun, dia menyebut kalau jumlah post mortem itu belum dapat dipastikan. Disebutnya, hal itu karena 32 kantong jenazah yang diambil data post mortemnya oleh pihaknya, bukan jenazah utuh. Dijelaskan Setyo, dari 32 kantong jenazah yang diambil data post mortemnya itu, sebanyak 10 kantong berisi jenazah yang terbilang utuh dan 22 kantong jenazah berisi potongan tubuh.

“Bisa jadi potongan tubuh itu merupakan bagian dari jenazah yang sudah diserahkan pada keluarga. Bisa jadi juga potongan tubuh itu, bagian dari 10 jenazah yang relatif utuh itu. Makanya kita masih menunggu hasil DNA, “ sambung Setyo melanjutkan.

Namun, Setyo juga menyebut kalau 16 data ante mortem yang sudah diterima pihaknya itu, tidak dapat dipastikan semuanya sesuai dengan jenazah yang sudah diambil data post mortemnya. “Selain kondisi jenazah yang terbilang parah, kita perkirakan ada jenazah hilang saat dievakusi di lokasi kejadian, “ lanjut Setyo.

Sebelum mengakhiri, Setyo menyebut kalau Operasi oleh DVI belum berakhir. Disebutnya, pihaknya masih terus bekerja, khususnya menerima laporan ante mortem yang kini sudah berpindah tempat dari RSUP H Adam Malik ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sementara untuk 32 kantong jenazah yang masih menunggu hasil tes DNA, disebutnya masih disimpan di kontainer pendingin (box cooler storage) di Rumah Sakit Adam Malik Medan. (dik/ain/rbb)

Data Ante Mortem Kurang
Di sisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengaku data ante mortem yang diterima sangat kurang dibanding data post mortem yang telah selesai diproses. Saat ini, Tim DVI baru memiliki 16 data ante mortem. Sementara data post mortem, berjumlah 32.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Poldasu Kombes Pol Setyo P didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan Kombes Pol Didiet Setyo Budi, saat diwawancarai Sumut Pos di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim Kecamatan Medan Baru, Minggu (5/7) siang.

“Ante mortem kita terima 97. Sebanyak 81 dinyatakan sudah sesuai dan jenazah sudah diambil pihak keluarga. Sisa dari ante mortem kita terima itu akan kita cocokan dengan data post mortem yang sudah kita ambil dari 32 kantong jenazah, “ ujar Setyo singkat.

Namun, dia menyebut kalau jumlah post mortem itu belum dapat dipastikan. Disebutnya, hal itu karena 32 kantong jenazah yang diambil data post mortemnya oleh pihaknya, bukan jenazah utuh. Dijelaskan Setyo, dari 32 kantong jenazah yang diambil data post mortemnya itu, sebanyak 10 kantong berisi jenazah yang terbilang utuh dan 22 kantong jenazah berisi potongan tubuh.

“Bisa jadi potongan tubuh itu merupakan bagian dari jenazah yang sudah diserahkan pada keluarga. Bisa jadi juga potongan tubuh itu, bagian dari 10 jenazah yang relatif utuh itu. Makanya kita masih menunggu hasil DNA, “ sambung Setyo melanjutkan.

Namun, Setyo juga menyebut kalau 16 data ante mortem yang sudah diterima pihaknya itu, tidak dapat dipastikan semuanya sesuai dengan jenazah yang sudah diambil data post mortemnya. “Selain kondisi jenazah yang terbilang parah, kita perkirakan ada jenazah hilang saat dievakusi di lokasi kejadian, “ lanjut Setyo.

Sebelum mengakhiri, Setyo menyebut kalau Operasi oleh DVI belum berakhir. Disebutnya, pihaknya masih terus bekerja, khususnya menerima laporan ante mortem yang kini sudah berpindah tempat dari RSUP H Adam Malik ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sementara untuk 32 kantong jenazah yang masih menunggu hasil tes DNA, disebutnya masih disimpan di kontainer pendingin (box cooler storage) di Rumah Sakit Adam Malik Medan. (dik/ain/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/