25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Menhub Didik 100 Orang Jadi Syahbandar

Foto: Edi Saragih
Keluarga besar UPT PSDA 02 Panei menabur bunga serta melakukan doa bersama untuk rekan mereka Rudi Siboro, yang menjadi korban KM Sinar Bangun bersama istri dan satu anaknya, Kamis (5/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kementerian Perhubungan mulai membenahi sistem pelayaran di Danau Toba. Pembenahan itu dimulai dari melatih 100 orang warga di Danau Toba menjadi petugas Syahbandar. Hal itu menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang menyebabkan ratusan orang tewas di perairan Danau Toba, beberapa waktu lalu.

“Kami berharap dengan upaya yang dilakukan ini, kasus seperti KM Sinar Bangun tak terjadi lagi ke depan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai menghadiri dialog nasional di Medan, Kamis (5/7).

Menurutnya dengan kejadian KM Sinar Bangun, pihaknya berkoordinasi kepada Mendagri dan Menpan RB untuk menambah petugas pengawas langsung dilakukan dari Pemerintah Pusat di Danau Toba. “Saya pikir operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten. Sedangkan untuk kompetensi pengawasan akan dilakukan dari pusat,” kata Budi.

Diutarakan dia, dalam pengelolaan pelayaan di Danau Toba, pengawasan standar operasional pelayaran akan dilakukan bersama TNI/Polri. Selain itu, Kemenhub juga akan melakukan ramcheck terhadap armada-armada yang ada di sana, terutama yang berkaitan dengan fitur-fitur keselamatan. “Jadi, yang tak memenuhi akan kami peringati,” ujarnya.

Budi Karya menyebutkan pihak tengah melakukan pembangunan 5 Pelabuhan di Danau Toba. Kemudian, akan menata ulang atau menutup puluhan dermaga yang di kawasan Danau Toba. Dengan itu, tertata saat penumpang naik dan turun dari Kapal Motor Penyebrangan dengan dilengkap fasilitas standar pelayaran.”Ada lima pelabuhan yang menjadi fokus utama yaitu Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Ajbata, Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ambarita dan Pelabuhan Simanindo,” ujar pria berkacamata itu.

Budi Karya menekankan kepada semua operator atau pengusahaan perorangan Kapal Motor Penyebrangan untuk mengikuti semua regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dengan mengutamakan keselamatan.

“Pasti, Salah satu bagiannya adalah, bagaimana kita mendapat sarana yang bagus,Kita menetapkan standar yang sesuai dengan ktentuan sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar,” cetus Budi Karya.

Selain itu, Kemenhub sudah menyiapkan transportasi untuk menunjang wisata air di Danau Toba dengan memiliki safety pelayaran sehingga wisatawan tidak akan takut untuk melakukan pelayaran di Danau Toba.

“Kami sekarang bangun 5 Pelabuhan bagus-bagus dan 6 Kapal. Kapal dengan kapaitas lebih 5 besar, yang sudah ada ini. Saya hari ini, juga akan berjumpa dengan keluarga korban di Tigaras,” pungkas Budi Karya.

Foto: Edi Saragih
Keluarga besar UPT PSDA 02 Panei menabur bunga serta melakukan doa bersama untuk rekan mereka Rudi Siboro, yang menjadi korban KM Sinar Bangun bersama istri dan satu anaknya, Kamis (5/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kementerian Perhubungan mulai membenahi sistem pelayaran di Danau Toba. Pembenahan itu dimulai dari melatih 100 orang warga di Danau Toba menjadi petugas Syahbandar. Hal itu menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang menyebabkan ratusan orang tewas di perairan Danau Toba, beberapa waktu lalu.

“Kami berharap dengan upaya yang dilakukan ini, kasus seperti KM Sinar Bangun tak terjadi lagi ke depan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai menghadiri dialog nasional di Medan, Kamis (5/7).

Menurutnya dengan kejadian KM Sinar Bangun, pihaknya berkoordinasi kepada Mendagri dan Menpan RB untuk menambah petugas pengawas langsung dilakukan dari Pemerintah Pusat di Danau Toba. “Saya pikir operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten. Sedangkan untuk kompetensi pengawasan akan dilakukan dari pusat,” kata Budi.

Diutarakan dia, dalam pengelolaan pelayaan di Danau Toba, pengawasan standar operasional pelayaran akan dilakukan bersama TNI/Polri. Selain itu, Kemenhub juga akan melakukan ramcheck terhadap armada-armada yang ada di sana, terutama yang berkaitan dengan fitur-fitur keselamatan. “Jadi, yang tak memenuhi akan kami peringati,” ujarnya.

Budi Karya menyebutkan pihak tengah melakukan pembangunan 5 Pelabuhan di Danau Toba. Kemudian, akan menata ulang atau menutup puluhan dermaga yang di kawasan Danau Toba. Dengan itu, tertata saat penumpang naik dan turun dari Kapal Motor Penyebrangan dengan dilengkap fasilitas standar pelayaran.”Ada lima pelabuhan yang menjadi fokus utama yaitu Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Ajbata, Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ambarita dan Pelabuhan Simanindo,” ujar pria berkacamata itu.

Budi Karya menekankan kepada semua operator atau pengusahaan perorangan Kapal Motor Penyebrangan untuk mengikuti semua regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dengan mengutamakan keselamatan.

“Pasti, Salah satu bagiannya adalah, bagaimana kita mendapat sarana yang bagus,Kita menetapkan standar yang sesuai dengan ktentuan sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar,” cetus Budi Karya.

Selain itu, Kemenhub sudah menyiapkan transportasi untuk menunjang wisata air di Danau Toba dengan memiliki safety pelayaran sehingga wisatawan tidak akan takut untuk melakukan pelayaran di Danau Toba.

“Kami sekarang bangun 5 Pelabuhan bagus-bagus dan 6 Kapal. Kapal dengan kapaitas lebih 5 besar, yang sudah ada ini. Saya hari ini, juga akan berjumpa dengan keluarga korban di Tigaras,” pungkas Budi Karya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/