25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pengobatan Pasien Corona Dapat Sembuh dengan Terapi Simtomatik & Suportif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski belum terdapat obat dan antivirus, pasien positif corona dapat sembuh dengan pengobatan terapi simtomatik dan suportif. Pengobatan tersebut dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan daya tahan tubuh.

TPU SIMALINGKAR: Area pekuburan jenazah korban Covid 19 di Simalingkar, Kota Medan.
TPU SIMALINGKAR: Area pekuburan jenazah korban Covid 19 di Simalingkar, Kota Medan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, sejauh ini pengobatan untuk membunuh virus corona belum ada. Yang ada adalah pengobatan untuk tidak memperbesar dan mencegah virus lebih agresif.

“Pengobatan yang dilakukan saat ini adalah melakukan pemberian terapi-terapi yang sifatnya suportif.

Hal ini agar tubuh dapat melawan virus secara alamiah. Seperti pemberian vitamin dan lain sebagainya. Lalu ada juga obat yang diberikan secara simtomatik. Misalnya, ketika demam diberi obat demam atau batuk diberi obat batuk,” ungkap Aris kepada wartawan, Kamis (5/11).

Kendati demikian, Aris berpendapat, dalam penanganan Covid-19 di tahap akhir, pemerintah pusat mungkin akan lebih agresif lagi dalam memberikan obat untuk Covid-19 sampai ke Puskesmas. Pemerintah saat ini gencar mengirimkan alat tes swab PCR dan reagensia yang selama ini susah didapat.

“Kalau memang pemerintah melakukan seperti itu, testing ke depan tidak lagi hanya akan bisa dilakukan di ibu kota saja, melainkan bisa sampai ke daerah atau hingga kecamatan,” paparnya.

Diutarakan dia, alat tes swab yang digunakan untuk penanganan pasien corona, jauh sebelumnya sudah ada digunakan untuk pemeriksaan penyakit TB paru. Namun setelah adanya Covid-19, dikonversikan untuk pemeriksaan pasien corona dengan ditambah alat khusus.

“Sampai Desember, untuk testing kita sudah persiapan puluhan ribu alat tes. Mudah-mudahan sampai saat ini kita belum sampai kekurangan,” ujarnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, dalam penanganan Covid-19 di Sumut telah dilakukan dengan melibatkan komunitas. Karenanya, saat ini tenaga kesehatan tidak lagi menjadi garda terdepan melainkan komunitas yang berperan dalam mengedukasi masyarakat. “Apalagi yang berpotensi paling besar menjadi klaster adalah rumah tangga. Kalau yang lain itu berubah-ubah baik perkantoran, rumah tangga, maupun sekolah,” paparnya.

Aris menegaskan, pandemi corona belum berakhir. Oleh karena itu, mau tidak mau membiasakan hidup berdampingan dengan virus corona. Tetapi, tetap dengan catatan menjaga protokol kesehatan atau setidaknya 3M, memakai masker saat beraktivitas, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.

“Pencegahan menjadi paling penting untuk saat ini dengan membiasakan perilaku 3M. Selain itu, makan makanan bernutrisi tinggi seperti sayur dan buah, berolahraga teratur, tidur yang cukup serta tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol,” imbaunya.

Update Data

Sementara itu, berdasarkan update data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut hingga Kamis sore, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 77 orang. Dengan penambahan tersebut, kini totalnya menjadi 13.511 orang.

Penambahan terbanyak di Kota Medan, jumlahnya sebanyak 25 orang. Disusul Gunungsitoli 10 orang, Nias Selatan 8 orang, 6 orang dari Pematangsiantar, Deliserdang dan Labuhan Batu Selatan. Kemudian, 3 orang dari Simalungun dan Asahan, 2 orang Batubara, 1 orang dari Tebing Tinggi, Sibolga, Karo, Labuhan Batu, Nias, Toba, Madina, dan Sergai.

“Ada 77 orang yang dinyatakan positif. Akumulasi saat ini jumlahnya mencapai 13.511 orang,” sambung Aris.

Untuk angka kesembuhan, terdapat sebanyak 63 orang sehingga totalnya menjadi 11.058 orang. Jumlah terbanyak juga berasal dari Kota Medan sebanyak 28 orang. Disusul, 10 dari Deliserdang dan Karo, Batubara 8 orang, Tebing Tinggi dan Langkat 2 orang, serta 1 orang dari Asahan, Dairi, dan Labuhan Batu Utara.

“Penambahan kasus pasien Covid-19 yang meninggal juga masih terjadi, dan hari ini (kemarin, red) ada 4 orang sehingga totalnya 556 orang. Pasien yang meninggal ini berasal dari Kota Medan 3 orang dan Karo 1 orang,” bebernya.

Ia menambahkan, pada kasus suspek berkurang 32 orang dari 699 jumlah sebelumnya sehingga totalnya menjadi 667 orang. Jumlah spesimen yang diperiksa selama pandemi Covid-19 Sumut sudah mencapai 149.565 sampel yang diperiksa di laboratorium. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski belum terdapat obat dan antivirus, pasien positif corona dapat sembuh dengan pengobatan terapi simtomatik dan suportif. Pengobatan tersebut dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan daya tahan tubuh.

TPU SIMALINGKAR: Area pekuburan jenazah korban Covid 19 di Simalingkar, Kota Medan.
TPU SIMALINGKAR: Area pekuburan jenazah korban Covid 19 di Simalingkar, Kota Medan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, sejauh ini pengobatan untuk membunuh virus corona belum ada. Yang ada adalah pengobatan untuk tidak memperbesar dan mencegah virus lebih agresif.

“Pengobatan yang dilakukan saat ini adalah melakukan pemberian terapi-terapi yang sifatnya suportif.

Hal ini agar tubuh dapat melawan virus secara alamiah. Seperti pemberian vitamin dan lain sebagainya. Lalu ada juga obat yang diberikan secara simtomatik. Misalnya, ketika demam diberi obat demam atau batuk diberi obat batuk,” ungkap Aris kepada wartawan, Kamis (5/11).

Kendati demikian, Aris berpendapat, dalam penanganan Covid-19 di tahap akhir, pemerintah pusat mungkin akan lebih agresif lagi dalam memberikan obat untuk Covid-19 sampai ke Puskesmas. Pemerintah saat ini gencar mengirimkan alat tes swab PCR dan reagensia yang selama ini susah didapat.

“Kalau memang pemerintah melakukan seperti itu, testing ke depan tidak lagi hanya akan bisa dilakukan di ibu kota saja, melainkan bisa sampai ke daerah atau hingga kecamatan,” paparnya.

Diutarakan dia, alat tes swab yang digunakan untuk penanganan pasien corona, jauh sebelumnya sudah ada digunakan untuk pemeriksaan penyakit TB paru. Namun setelah adanya Covid-19, dikonversikan untuk pemeriksaan pasien corona dengan ditambah alat khusus.

“Sampai Desember, untuk testing kita sudah persiapan puluhan ribu alat tes. Mudah-mudahan sampai saat ini kita belum sampai kekurangan,” ujarnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, dalam penanganan Covid-19 di Sumut telah dilakukan dengan melibatkan komunitas. Karenanya, saat ini tenaga kesehatan tidak lagi menjadi garda terdepan melainkan komunitas yang berperan dalam mengedukasi masyarakat. “Apalagi yang berpotensi paling besar menjadi klaster adalah rumah tangga. Kalau yang lain itu berubah-ubah baik perkantoran, rumah tangga, maupun sekolah,” paparnya.

Aris menegaskan, pandemi corona belum berakhir. Oleh karena itu, mau tidak mau membiasakan hidup berdampingan dengan virus corona. Tetapi, tetap dengan catatan menjaga protokol kesehatan atau setidaknya 3M, memakai masker saat beraktivitas, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.

“Pencegahan menjadi paling penting untuk saat ini dengan membiasakan perilaku 3M. Selain itu, makan makanan bernutrisi tinggi seperti sayur dan buah, berolahraga teratur, tidur yang cukup serta tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol,” imbaunya.

Update Data

Sementara itu, berdasarkan update data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut hingga Kamis sore, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 77 orang. Dengan penambahan tersebut, kini totalnya menjadi 13.511 orang.

Penambahan terbanyak di Kota Medan, jumlahnya sebanyak 25 orang. Disusul Gunungsitoli 10 orang, Nias Selatan 8 orang, 6 orang dari Pematangsiantar, Deliserdang dan Labuhan Batu Selatan. Kemudian, 3 orang dari Simalungun dan Asahan, 2 orang Batubara, 1 orang dari Tebing Tinggi, Sibolga, Karo, Labuhan Batu, Nias, Toba, Madina, dan Sergai.

“Ada 77 orang yang dinyatakan positif. Akumulasi saat ini jumlahnya mencapai 13.511 orang,” sambung Aris.

Untuk angka kesembuhan, terdapat sebanyak 63 orang sehingga totalnya menjadi 11.058 orang. Jumlah terbanyak juga berasal dari Kota Medan sebanyak 28 orang. Disusul, 10 dari Deliserdang dan Karo, Batubara 8 orang, Tebing Tinggi dan Langkat 2 orang, serta 1 orang dari Asahan, Dairi, dan Labuhan Batu Utara.

“Penambahan kasus pasien Covid-19 yang meninggal juga masih terjadi, dan hari ini (kemarin, red) ada 4 orang sehingga totalnya 556 orang. Pasien yang meninggal ini berasal dari Kota Medan 3 orang dan Karo 1 orang,” bebernya.

Ia menambahkan, pada kasus suspek berkurang 32 orang dari 699 jumlah sebelumnya sehingga totalnya menjadi 667 orang. Jumlah spesimen yang diperiksa selama pandemi Covid-19 Sumut sudah mencapai 149.565 sampel yang diperiksa di laboratorium. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/