25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Tiga Jamaah Umrah Terdeteksi Demam Tinggi

Foto: Hulman/PM Alat Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu tubuh di bandara.
Foto: Hulman/PM
Alat Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang dari luar negeri, di bandara KNIA.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mengantisipasi penyebaran virus MERS COV petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah kerja (Wilkar) KNIA meningkatkan pemantauan penumpang yang baru tiba dari luar negeri terutama dari negara-negara Timur Tengah dengan menggunakan alat thermal scanner.

Seperti yang dilakukan petugas KKP wilkar KNIA terhadap 179 jamaah umroh dari Sumatera Utara yang baru tiba dari Arab Saudi di KNIA sekira pukul 16.45 WIB menggunakan pesawat Mihin Langka nomor penerbangan MJ 0607.

Setibanya di terminal kadatangan internasional tepatnya di depan KKP wilkar Bandara KNIA petugas KKP wilkar KNIA langsung memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Healh Alert Card) yang selanjutnya akan diisi setiap jamaah umroh yang baru tiba. Sementara alat thermal scanner yang berfungsi mendeteksi suhu tubuh akan mendeteksi suhu tubuh setiap jamaah umroh.

Jika suhu tubuh normal atau tidak melebihi suhu 37 derajat celcius maka jamaah umroh haji tersebut tidak terdeteksi terjangkit virus MERS COV. Namun jika suhu tubuh di atas suhu tubuh normal maka jamaah umroh tersebut akan diobservasi jika terbukti terjangkit virus MERS COV dengan gejala demam di atas 38 derajat celcius, batuk, sesak nafas akan dirujuk ke RS Adam Malik Medan.

Sahrum (47), warga Perumnas Mandala Medan salah seorang jamaah umroh yang sudah 8 hari berada di Arab Saudi mengaku tidak tahu kenapa dirinya diperiksa bahkan mengaku kaget saat petugas KKP wilkar KNIA memintanya mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan. Dirinya pun terlihat bingung mengisi kartu kewaspadaan kesehatan seperti para jamaah umroh lainnya.

”Aku tidak tahu kenapa harus diperiksa, akupun tak tahu virus MERS COV sebab di Arab Saudi tidak ada sosialisasi dan pemeriksaan seperti ini,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Mila (80). Nenek yang tinggal di Gang Singar, Sei Batang Hari ini mengaku kaget saat diperiksa. Dirinya pun mengungkapkan saat akan meninggalkan Arab Saudi maupun saat berada di Bandara Internasional Colombo dirinya tidak diperiksa.

Berdasarkan hasil pendekteksian suhu tubuh menggunakan thermal scanner terdapat tiga jamaah umroh yang suhu tubuhnya melebihi suhu tubuh normal masing-masing SA (65), warga Jalan Karya Wakaf Medan, YA (60), warga Kebun Pah Batu Tebing Tinggi, MI (61), warga Karang Sari Polonia. Saat diperiksa dengan thermal scanner suhu tubuh ketiganya 37,3 derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius.

Berdasarkan hasil deteksi suhu tubuh ketiganya selanjutnya diobservasi di ruang pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan petugas KKP wilkar KNIA ketiganya tidak terjangkit virus MERS COV disebabkan ketiganya tidak memiliki gejala.

Koordinator KKP Wilkar KNIA, dr RH Maruli Tua Siahaan bahwa ketiga jamaah umroh tersebut memang demam dan batuk, namun suhu tubuh ketiganya tidak melebihi 38 derajat celcius dan tidak sesak nafas. Sehingga berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ketiganya belum terjangkit virus MERS COV.

Namun ketiganya tetap diminta mengisi kartu kewaspadaan kesehatan seperti jamaah umroh lainnya. Ketiganya juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan di pukesmas di sekitar tempat tinggal mereka apabila suhu tubuh semakin tinggi melebihi suhu 38 derajat celcius disertai batuk dan sesak nafas dalam 2 minggu ke depan dengan membawa kartu kewaspadaan kesehatan.

”Dari 178 jamaah umroh yang diperiksa kesehatannya belum ada yang terjangkit virus MERS COV,” ungkapnya. (cr-2/cr-1/gir)

Foto: Hulman/PM Alat Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu tubuh di bandara.
Foto: Hulman/PM
Alat Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang dari luar negeri, di bandara KNIA.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mengantisipasi penyebaran virus MERS COV petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah kerja (Wilkar) KNIA meningkatkan pemantauan penumpang yang baru tiba dari luar negeri terutama dari negara-negara Timur Tengah dengan menggunakan alat thermal scanner.

Seperti yang dilakukan petugas KKP wilkar KNIA terhadap 179 jamaah umroh dari Sumatera Utara yang baru tiba dari Arab Saudi di KNIA sekira pukul 16.45 WIB menggunakan pesawat Mihin Langka nomor penerbangan MJ 0607.

Setibanya di terminal kadatangan internasional tepatnya di depan KKP wilkar Bandara KNIA petugas KKP wilkar KNIA langsung memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Healh Alert Card) yang selanjutnya akan diisi setiap jamaah umroh yang baru tiba. Sementara alat thermal scanner yang berfungsi mendeteksi suhu tubuh akan mendeteksi suhu tubuh setiap jamaah umroh.

Jika suhu tubuh normal atau tidak melebihi suhu 37 derajat celcius maka jamaah umroh haji tersebut tidak terdeteksi terjangkit virus MERS COV. Namun jika suhu tubuh di atas suhu tubuh normal maka jamaah umroh tersebut akan diobservasi jika terbukti terjangkit virus MERS COV dengan gejala demam di atas 38 derajat celcius, batuk, sesak nafas akan dirujuk ke RS Adam Malik Medan.

Sahrum (47), warga Perumnas Mandala Medan salah seorang jamaah umroh yang sudah 8 hari berada di Arab Saudi mengaku tidak tahu kenapa dirinya diperiksa bahkan mengaku kaget saat petugas KKP wilkar KNIA memintanya mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan. Dirinya pun terlihat bingung mengisi kartu kewaspadaan kesehatan seperti para jamaah umroh lainnya.

”Aku tidak tahu kenapa harus diperiksa, akupun tak tahu virus MERS COV sebab di Arab Saudi tidak ada sosialisasi dan pemeriksaan seperti ini,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Mila (80). Nenek yang tinggal di Gang Singar, Sei Batang Hari ini mengaku kaget saat diperiksa. Dirinya pun mengungkapkan saat akan meninggalkan Arab Saudi maupun saat berada di Bandara Internasional Colombo dirinya tidak diperiksa.

Berdasarkan hasil pendekteksian suhu tubuh menggunakan thermal scanner terdapat tiga jamaah umroh yang suhu tubuhnya melebihi suhu tubuh normal masing-masing SA (65), warga Jalan Karya Wakaf Medan, YA (60), warga Kebun Pah Batu Tebing Tinggi, MI (61), warga Karang Sari Polonia. Saat diperiksa dengan thermal scanner suhu tubuh ketiganya 37,3 derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius.

Berdasarkan hasil deteksi suhu tubuh ketiganya selanjutnya diobservasi di ruang pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan petugas KKP wilkar KNIA ketiganya tidak terjangkit virus MERS COV disebabkan ketiganya tidak memiliki gejala.

Koordinator KKP Wilkar KNIA, dr RH Maruli Tua Siahaan bahwa ketiga jamaah umroh tersebut memang demam dan batuk, namun suhu tubuh ketiganya tidak melebihi 38 derajat celcius dan tidak sesak nafas. Sehingga berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ketiganya belum terjangkit virus MERS COV.

Namun ketiganya tetap diminta mengisi kartu kewaspadaan kesehatan seperti jamaah umroh lainnya. Ketiganya juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan di pukesmas di sekitar tempat tinggal mereka apabila suhu tubuh semakin tinggi melebihi suhu 38 derajat celcius disertai batuk dan sesak nafas dalam 2 minggu ke depan dengan membawa kartu kewaspadaan kesehatan.

”Dari 178 jamaah umroh yang diperiksa kesehatannya belum ada yang terjangkit virus MERS COV,” ungkapnya. (cr-2/cr-1/gir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/