26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Podomoro Terbangkan 3 Jenazah Pekerja di Pagi Buta

Foto: Riadi/PM Proyek Podomoro Medan di Jalan Putri Hijau, Medan. Proyek ini telah berkali-kali menelan korban tewas.
Foto: Riadi/PM
Proyek Podomoro Medan di Jalan Putri Hijau, Medan. Proyek ini telah berkali-kali menelan korban tewas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah kasusnya sempat ‘digelapkan’, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto akhirnya mengakui ada tiga pekerja proyek Podomoro City, Grup Agung Podomoro Land di Jalan Putri Hijau Medan yang tewas tertimpa bangunan. Dalam kasus ini pihak manajemen kemungkinan akan ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga pekerja malang itu masing-masing berinisial W (30) dan R (38) asal Pekalongan, dan MR (28) asal Demak. Jenazah ketiganya kata Mardiaz, telah diterbangkan ke tempat tinggal masing-masing untuk disemayamkan. Ketiga korban meninggal karena tertimpa semen coran yang belum kering di salah satu bangunan lantai 8.

“Jadi, awalnya, seorang pekerja menginjak coran yang masih basah. Akibatnya, pekerja itu jatuh dan menimpa dua pekerja lain yang berada satu lantai di bawahnya. Mereka kemudian meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ungkap Mardiaz, Senin (7/12).

Kata dia, ketiga orang meninggal itu semuanya merupakan pekerja proyek. Mereka tewas karena kecelakaan kerja. “Kita masih menyelidiki kasus ini dengan mendalami keterangan saksi-saksi. Sejauh ini kita sudah memeriksa tiga saksi dari pihak manajemen Podomoro City,” sebutnya.

Disinggung siapa yang bertanggungjawab dan akan ditetapkan tersangka, Mardiaz belum bisa memastikan. Ia mengaku masih melakukan pendalaman. “Yang jelas, saat ini masih kita periksa dulu keterangan saksi, bagaimana bentuk kecelakaan kerjanya. Apakah manajemen bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak, itu berdasarkan hasil pemeriksaan nanti,” pungkas mantan Kapolres Mandailing Natal itu.

Pasca kejadian pada Jumat (4/12) hingga Minggu (6/12) malam, keberadaan ketiga jenazah korban sempat misterius. Pihak kepolisian maupun manajemen Podomoro City juga terkesan tertutup.

“Selama kita melakukan penyelidikan, belum ada ditemukan mayat. Dan kita tidak mengetahui apakah korban langsung diterbangkan pihak Podomoro atau tidak. Yang jelas, dari semua rumah sakit yang kita cek, tak ada,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono pada wartawan Minggu (6/12) malam.

Saat disinggung bagaimana hasil olah TKP yang dilakukan pihaknya, Aldi beralasan masih melakukan penyelidikan. “Masih kita selidiki. Dan kita tidak terlalu fokus akan penyebab insiden, kita lebih fokus akan mencari korban jiwa,” katanya. Kenapa lokasi rubuhnya coran tak dipasang garis polisi? “Kemarin sudah ke TKP, coran yang mana rubuh? Siapa yang sebut? Kami sedang melakukan penyelidikan. Kami tidak boleh berandai-andai,” dalihnya.

Foto: Riadi/PM Proyek Podomoro Medan di Jalan Putri Hijau, Medan. Proyek ini telah berkali-kali menelan korban tewas.
Foto: Riadi/PM
Proyek Podomoro Medan di Jalan Putri Hijau, Medan. Proyek ini telah berkali-kali menelan korban tewas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah kasusnya sempat ‘digelapkan’, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto akhirnya mengakui ada tiga pekerja proyek Podomoro City, Grup Agung Podomoro Land di Jalan Putri Hijau Medan yang tewas tertimpa bangunan. Dalam kasus ini pihak manajemen kemungkinan akan ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga pekerja malang itu masing-masing berinisial W (30) dan R (38) asal Pekalongan, dan MR (28) asal Demak. Jenazah ketiganya kata Mardiaz, telah diterbangkan ke tempat tinggal masing-masing untuk disemayamkan. Ketiga korban meninggal karena tertimpa semen coran yang belum kering di salah satu bangunan lantai 8.

“Jadi, awalnya, seorang pekerja menginjak coran yang masih basah. Akibatnya, pekerja itu jatuh dan menimpa dua pekerja lain yang berada satu lantai di bawahnya. Mereka kemudian meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ungkap Mardiaz, Senin (7/12).

Kata dia, ketiga orang meninggal itu semuanya merupakan pekerja proyek. Mereka tewas karena kecelakaan kerja. “Kita masih menyelidiki kasus ini dengan mendalami keterangan saksi-saksi. Sejauh ini kita sudah memeriksa tiga saksi dari pihak manajemen Podomoro City,” sebutnya.

Disinggung siapa yang bertanggungjawab dan akan ditetapkan tersangka, Mardiaz belum bisa memastikan. Ia mengaku masih melakukan pendalaman. “Yang jelas, saat ini masih kita periksa dulu keterangan saksi, bagaimana bentuk kecelakaan kerjanya. Apakah manajemen bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak, itu berdasarkan hasil pemeriksaan nanti,” pungkas mantan Kapolres Mandailing Natal itu.

Pasca kejadian pada Jumat (4/12) hingga Minggu (6/12) malam, keberadaan ketiga jenazah korban sempat misterius. Pihak kepolisian maupun manajemen Podomoro City juga terkesan tertutup.

“Selama kita melakukan penyelidikan, belum ada ditemukan mayat. Dan kita tidak mengetahui apakah korban langsung diterbangkan pihak Podomoro atau tidak. Yang jelas, dari semua rumah sakit yang kita cek, tak ada,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono pada wartawan Minggu (6/12) malam.

Saat disinggung bagaimana hasil olah TKP yang dilakukan pihaknya, Aldi beralasan masih melakukan penyelidikan. “Masih kita selidiki. Dan kita tidak terlalu fokus akan penyebab insiden, kita lebih fokus akan mencari korban jiwa,” katanya. Kenapa lokasi rubuhnya coran tak dipasang garis polisi? “Kemarin sudah ke TKP, coran yang mana rubuh? Siapa yang sebut? Kami sedang melakukan penyelidikan. Kami tidak boleh berandai-andai,” dalihnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/