26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Warga Bagan Deli Demo Tolak Digusur

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Demo : Warga tiga lingkungan di Kelurahan Bagan Deli menggelar aksi
demo menolak atas rencana penggusuran, Selasa (8/8) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Ratusan warga bermukim di tiga lingkungan Kelurahan Bagan Deli, Belawan demo menolak rencana penggusuran 335 unit rumah oleh PT Pelindo I. Aksi damai tersebut dilakukan warga di Jalan Raya Pelabuhan, Belawan, Selasa (8/8) pagi.

Dalam aksinya, warga pendemo asal Lingkungan 8, 9 dan 12 mengaku menolak digusur lantaran tidak terima atas uang tali asih senilai Rp3 juta, karena dianggap tak layak. Mereka pun agar direlokasi.”Kami tinggal di Bagan Deli ini sejak dari tahun 1972. Dulunya orangtua kami digusur dan dipindahkan dari Kampung Sekoni, Belawan,” tutur Andi seorang warga.

Dulunya, pasca pemerintah menggusur warga dari Kampung Sekoni, permukiman yang ditempati warga saat ini merupakan rawa-rawa dengan kondisi tanah berlumpur dan digenangi air. Selama 45 tahun dihuni mereka, akhirnya lahan tersebut kini menjadi daratan seperti sekarang.

“Sekarang sudah jadi daratan dan rumah kami permanen, pelindo malah kembali mau menggusur alasan untuk penataan dan pengembangan pelabuhan,” ungkapnya.

Warga minta pihak Pelindo l untuk tidak memaksakan kehendaknya. Jika rencana penggusuran itu tetap dilaksanakan, warga siap melakukan perlawanan guna mempertahankan bangunan mereka.”Tolong jangan dipaksakan, warga dan pelindo tidak ada kesepakatan.

Kami siap melakukan perlawanan,” ancam warga.

Aksi warga yang turut melibatkan pelajar sekolah dasar (SD) itu berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga sore. Akibatnya, kondisi ruas jalan sempat menimbulkan kemacetan truk pengangkut barang dari serta menuju ke pelabuhan Belawan.

Camat Belawan, Ahmad SP yang turut menyaksikan aksi warga mengatakan, siap untuk memfasilitasi permasalahan antara warga dengan Pelindo selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhanan. “Yang menjadi tuntutan warga adalah soal ganti rugi. Tapi, kita siap untuk memfasilitator antara kedua belah pihak,” ujar Ahmad.

Terpisah, Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya menjelaskan, permasalahan lahan di Bagan Deli, masih dalam pembahasan tim gabungan panitia pembebasan aset HPL Pelindo I. Tim yang di antaranya terdiri dari Pemko Medan, kejaksaan, pengadilan serta

kepolisian dibantu TNI belum menentukan biaya tali asih untuk warga sekitar.”Kan belum ada nilai uang tali asih yang ditentukan panitia. Dari mana angka Rp3 juta itu mereka dapatkan,” katanya.

Ulya membenarkan jika dulunya ada penggusuran warga dari Kampung Sekoni, Belawan dan dipindahkan sementara ke Bagan Deli. Hanya saja lahan yang mereka duduki juga merupakan aset HPL (Hak Pengelola Lahan) No.1 milik pelindo.”Data kita paling hanya 3 atau 4 warga yang dulunya mengalami langsung penggusuran dari Kampung Sekoni,” pungkas Ulya.(rul/ila)

 

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Demo : Warga tiga lingkungan di Kelurahan Bagan Deli menggelar aksi
demo menolak atas rencana penggusuran, Selasa (8/8) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Ratusan warga bermukim di tiga lingkungan Kelurahan Bagan Deli, Belawan demo menolak rencana penggusuran 335 unit rumah oleh PT Pelindo I. Aksi damai tersebut dilakukan warga di Jalan Raya Pelabuhan, Belawan, Selasa (8/8) pagi.

Dalam aksinya, warga pendemo asal Lingkungan 8, 9 dan 12 mengaku menolak digusur lantaran tidak terima atas uang tali asih senilai Rp3 juta, karena dianggap tak layak. Mereka pun agar direlokasi.”Kami tinggal di Bagan Deli ini sejak dari tahun 1972. Dulunya orangtua kami digusur dan dipindahkan dari Kampung Sekoni, Belawan,” tutur Andi seorang warga.

Dulunya, pasca pemerintah menggusur warga dari Kampung Sekoni, permukiman yang ditempati warga saat ini merupakan rawa-rawa dengan kondisi tanah berlumpur dan digenangi air. Selama 45 tahun dihuni mereka, akhirnya lahan tersebut kini menjadi daratan seperti sekarang.

“Sekarang sudah jadi daratan dan rumah kami permanen, pelindo malah kembali mau menggusur alasan untuk penataan dan pengembangan pelabuhan,” ungkapnya.

Warga minta pihak Pelindo l untuk tidak memaksakan kehendaknya. Jika rencana penggusuran itu tetap dilaksanakan, warga siap melakukan perlawanan guna mempertahankan bangunan mereka.”Tolong jangan dipaksakan, warga dan pelindo tidak ada kesepakatan.

Kami siap melakukan perlawanan,” ancam warga.

Aksi warga yang turut melibatkan pelajar sekolah dasar (SD) itu berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga sore. Akibatnya, kondisi ruas jalan sempat menimbulkan kemacetan truk pengangkut barang dari serta menuju ke pelabuhan Belawan.

Camat Belawan, Ahmad SP yang turut menyaksikan aksi warga mengatakan, siap untuk memfasilitasi permasalahan antara warga dengan Pelindo selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhanan. “Yang menjadi tuntutan warga adalah soal ganti rugi. Tapi, kita siap untuk memfasilitator antara kedua belah pihak,” ujar Ahmad.

Terpisah, Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya menjelaskan, permasalahan lahan di Bagan Deli, masih dalam pembahasan tim gabungan panitia pembebasan aset HPL Pelindo I. Tim yang di antaranya terdiri dari Pemko Medan, kejaksaan, pengadilan serta

kepolisian dibantu TNI belum menentukan biaya tali asih untuk warga sekitar.”Kan belum ada nilai uang tali asih yang ditentukan panitia. Dari mana angka Rp3 juta itu mereka dapatkan,” katanya.

Ulya membenarkan jika dulunya ada penggusuran warga dari Kampung Sekoni, Belawan dan dipindahkan sementara ke Bagan Deli. Hanya saja lahan yang mereka duduki juga merupakan aset HPL (Hak Pengelola Lahan) No.1 milik pelindo.”Data kita paling hanya 3 atau 4 warga yang dulunya mengalami langsung penggusuran dari Kampung Sekoni,” pungkas Ulya.(rul/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/