33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Gubsu Keluarkan 11 Instruksi Cegah Corona

Edy Rahmayadi Gubernur, Sumatera Utara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Karenanya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengeluarkan intruksi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 tersebut. Setidaknya, ada 11 intruksi yang dikeluarkan Gubsu dalam rangka meningkatkan terhadap penularan virus itu.

“Gubernur (Sumut) telah mengeluarkan intruksi tertanggal 6 Maret 2020. Ada 11 intruksi yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Sumut, kepala perangkat daerah, direktur RSUD dan pimpinan BUMD di Sumut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan kepada wartawan, Senin (9/3).

Alwi menyebutkan, instruksi pertama yaitu menyebarluaskan imbauan kepada masyarakat melalui Dinas Komunikasi dan Informasikan agar tetap bersikap tenang, tidak panik, tidak berlebihan membeli kebutuhan dan tidak menimbun bahan kebutuhan pokok. Selain itu, berperilaku hidup sehat, bersih dan menjaga kesehatan diri.

“Kedua, membentuk tim terpadu pencegahan dan penanganan infeksi Covid-19 di provinsi dan kabupaten/kota masing-masing dengan melibatkan Forkompinda dan instansi terkait. Ketiga, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian risiko penularan infeksi Covid-19 di wilayah Sumut dan kabupaten/kota masing-masing,” sebut Alwi.

Kemudian, sambung Alwi, membuat dan melaksanakan kebijakan teknis peningkatan kewaspadaan risiko penularan infeksi Covid-19 beserta pencegahan dan pengendaliannya. Berikutnya, menyusun rencana kontijensi bersama dengan Dinas Kesehatan, TNl/Polri, rumah sakit dan seluruh perangkat daerah terkait.

Selanjutnya, meningkatkan kesiapsiagaan rumah sakit rujukan untuk penanganan infeksi Covid-19, termasuk penambahan jumlah rumah sakit rujukan, tenaga medis dan peralatan medis lainnya.

“Instruksi ketujuh, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan meningkatkan inspeksi dan pemantauan ke pasar maupun gudang dalam rangka mencegah potensi penimbunan barang dan kenaikan harga kebutuhan pokok. Termasuk, peningkatan koordinasi bersama asosiasi pedagang dan importir dalam rangka memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok yang memadai serta harga yang terjangkau,” papar Alwi.

Instruksi kedelapan, lanjut dia, mempercepat realisasi anggaran belanja daerah, terutama untuk periode Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2020 guna meningkatkan peredaran uang sebagai stimulus pergerakan ekonomi daerah. Lalu, memperkuat pengawasan di pintu-pintu masuk (bandara, pelabuhan dan terminal) terhadap pergerakan keluar masuk orang dan barang untuk mengendalikan penyebaran virus.

“Instruksi kesepuluh, mendorong peningkatan produksi pernanian, kehutanan dan perikanan dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan komoditas hasil hasil pertanian. Terakhir, mendorong penciptaan nilai tambah melalui penguatan industri pengolahan dan sektor-sektor unggulan lainnya,” papar Alwi.

Ia menambahkan, dengan danya instruksi tersebut maka diharapkan mampu mengurangi tingkat kepanikan masyarakat terhadap virus ini. Meski dari segi keganasan, sebenarnya virus corona lebih rendah dibandingkan dengan virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan flu burung. “Sampai sekarang belum ada kasus di Sumut yang positif Covid-19, dan diharapkan jangan sampai ada yang terinfeksi,” tandasnya.

Gubsu: Jangan Percaya Isu

Terkait isu ada warga Sumut yang terjangkit virus Corona, Gubsu Edy Rahmayadi menegaskan, agar warga Sumut tidak serta-merta mempercayai isu-isu tersebut. “Soal isu warga Sumut yang terkena virus Corona, jangan pernah dipercaya. Mereka yang hanya tahunya menyebarkan isu. Kita juga tidak pernah berharap warga Sumut terkena virus corona. Tetapi kita juga tidak membenarkan isu-isu itu berkembang di Sumut, karena memang tidak benar adanya,” kata Edy kepada Sumut Pos saat ditemui di Masjid Agung Medan, usai Salat Zuhur, Senin (9/3).

Karena itu, imbaunya, ia meminta warga Sumut melakukan pencegahan, seperti sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker jika batuk atau pilek, konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, hati-hati kontak dengan hewan, rajin olah raga dan istirahat cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak serta bila batuk dan pilek segera ke fasikitas kesehatan (faskes).

“Jika ada yang terkena gejala virus corona ini, seperti demam tinggi, batuk, pilek, gangguan pernafasan, letih, lesu dan sakit tenggorokan segera laporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes Sumut),” imbaunya.

Selain itu, ada 5 rumah sakit (RS) rujukan Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu), yakni RSUP Adam Malik, RSU Kabanjahe, RSU Pematangsiantar, RSU Tarutung dan RSU Padangsidempuan. “Ini adalah RS yang resmi. Lakukan cek secara bertahap agar dapat segera diantisipasi. Jika positif terkena virus corona, kamar si pasien juga sudah disediakan untuk isolasi,” tukasnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Deliserdang Ade Budi Krisna juga menegaskan, hingga kini belum ada ditemukan pasien yang terinfeksi virus corona di Deliserdang. Disebutnya, penyebaran virus corona hanya bisa menular melalui droplet (percikan cairan) yang keluar pada saat batuk, bersin atau bicara.

Droplet atau percikan cairan itu mungkin jatuh dan tersebar di permukaan meja, kursi, keyboard komputer, pegangan pintu, tangga, escalator, tombol lift, dan fasilitas umum lainnya. Maka dilakukan pencegahan yang paling baik adalah, sering-sering cuci tangan.Atau gunakan hand sanitizer, dan hindari menyentuh wajah. “Terutama apabila belum mencuci tangan,” terangnya.

Sedangkan pengunaan masker efektif untuk orang yang sedang batuk/flu mencegah mereka mengeluarkan droplet. Sedangkan, dari Bandara Kualanamu sampai saat ini juga belum ada.” Untuk Bandara belum ada laporan, karena di sana ada karantina kesehatan sendiri. Dan mereka bisa menangani sendiri dan mengantar pasien ke rumah sakit milik pemerintah pusat,” ungkapnya.

Pemkab Karo melalui Kadis Kesehatan drg Irna Safrina S Meliala MKes juga menegaskan, sampai saat ini Kabupaten Karo masih bebas dari virus Corona. Meski demikian, Irna menegaskan, pihaknya tetap meningkatan pengawasan dan menggalakkan sosialisasi-soasialisasi ke 17 kecamatan yang tersebar di Bumi Turang.

Selain itu, pihaknya juga tetap memantau pasien yang datang berobat, baik ke rumah sakit dan Puskesmas. Irna juga menegaskan, pihaknya telah mengimbau seluruh Puskesmas untuk proaktif memantau dan melayani masyarkat se-Kabupaten Karo. “Sampai saat ini kami tidak ada menemukan gejala seseorang yang terlena penyakit virus Corona di Tanah Karo. Sehingga kami pastikan masyarakat aman dan bebas dari virus Corona,” tegasnya.

Rutan Minta Dinkes Sosialisasi

Di waktu bersamaan, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kabanjahe, Enjat Lukmanul Hakim

menemui dan meminta Dinkes Karo melakukan sosialisasi virus corona terhadap warga binaannya. “Ini masalah virus corona kan lagi ramai. Sesuai dengan surat pengatar dari Dirjen, kami ingin menjalin kerjasama dengan pihak Dinkes untuk melakukan sosialisasi virus corona dan penyakit lainnya ke Rutan Kabanjahe,” kata Enjat saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Karo.

Lalu apa hasilnya? Ditanya demikian, Enjat mengaku pihak Dinkes sangat responsif. “Minggu depan sekitar tanggal 18, kerjasama dan sosialisasi ini akan dilaksanakan,” tegasnya. Selama ini tambah Enjat, pihak Dinkes terus melakukan pengawasan dan penyuluhan rutin ke Rutan Kabanjahe. Namun agar kerjasama ini lebih kuat dan bertanggungjawab, pihaknya menganggap pelu adanya MoU.

“Selama ini sudah baik. Ini hanya bersifat peningkatan kerjasama saja. Kita juga akan menggandeng pihak BNNK Karo untuk mensosialisasikan berbagai penyakit seperti HIV, TB dan virus corona dan penyakit lainnya di Rutan Kabanjahe,” ungkapnya.

Diakui Enjat, pasca terjadinya kerusuhan dan pembakaran, beberapa waktu lalu, kondisi Rutan

Kabanjahe sudah beroperasi sebagaimana mestinya. Warga binaan juga sudah kembali ke sana. “Untuk pembangunan gedung yang terbakar memang belum dilakukan dan masih menunggu dari pemerintan pusat. Saat ini kita juga sudah membersihkan puing-puing,” katanya.Meski demikian, Enjat memastikan kebutuhan warga binaan mereka sudah terpenuhi sampai saat ini. “Logistik, air dan listrik untuk warga binaan sudah terpenuhi. Itu saja dulu yang paling penting. Mengenai pengamanan warga binaan, kita masih dibantu pihak kepolisian. Intinya proses peradilan para napi tidak terganggu,” tandasnya. (ris/mag-1/btr/deo)

Edy Rahmayadi Gubernur, Sumatera Utara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Karenanya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengeluarkan intruksi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 tersebut. Setidaknya, ada 11 intruksi yang dikeluarkan Gubsu dalam rangka meningkatkan terhadap penularan virus itu.

“Gubernur (Sumut) telah mengeluarkan intruksi tertanggal 6 Maret 2020. Ada 11 intruksi yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Sumut, kepala perangkat daerah, direktur RSUD dan pimpinan BUMD di Sumut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan kepada wartawan, Senin (9/3).

Alwi menyebutkan, instruksi pertama yaitu menyebarluaskan imbauan kepada masyarakat melalui Dinas Komunikasi dan Informasikan agar tetap bersikap tenang, tidak panik, tidak berlebihan membeli kebutuhan dan tidak menimbun bahan kebutuhan pokok. Selain itu, berperilaku hidup sehat, bersih dan menjaga kesehatan diri.

“Kedua, membentuk tim terpadu pencegahan dan penanganan infeksi Covid-19 di provinsi dan kabupaten/kota masing-masing dengan melibatkan Forkompinda dan instansi terkait. Ketiga, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian risiko penularan infeksi Covid-19 di wilayah Sumut dan kabupaten/kota masing-masing,” sebut Alwi.

Kemudian, sambung Alwi, membuat dan melaksanakan kebijakan teknis peningkatan kewaspadaan risiko penularan infeksi Covid-19 beserta pencegahan dan pengendaliannya. Berikutnya, menyusun rencana kontijensi bersama dengan Dinas Kesehatan, TNl/Polri, rumah sakit dan seluruh perangkat daerah terkait.

Selanjutnya, meningkatkan kesiapsiagaan rumah sakit rujukan untuk penanganan infeksi Covid-19, termasuk penambahan jumlah rumah sakit rujukan, tenaga medis dan peralatan medis lainnya.

“Instruksi ketujuh, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan meningkatkan inspeksi dan pemantauan ke pasar maupun gudang dalam rangka mencegah potensi penimbunan barang dan kenaikan harga kebutuhan pokok. Termasuk, peningkatan koordinasi bersama asosiasi pedagang dan importir dalam rangka memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok yang memadai serta harga yang terjangkau,” papar Alwi.

Instruksi kedelapan, lanjut dia, mempercepat realisasi anggaran belanja daerah, terutama untuk periode Triwulan I dan II Tahun Anggaran 2020 guna meningkatkan peredaran uang sebagai stimulus pergerakan ekonomi daerah. Lalu, memperkuat pengawasan di pintu-pintu masuk (bandara, pelabuhan dan terminal) terhadap pergerakan keluar masuk orang dan barang untuk mengendalikan penyebaran virus.

“Instruksi kesepuluh, mendorong peningkatan produksi pernanian, kehutanan dan perikanan dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan komoditas hasil hasil pertanian. Terakhir, mendorong penciptaan nilai tambah melalui penguatan industri pengolahan dan sektor-sektor unggulan lainnya,” papar Alwi.

Ia menambahkan, dengan danya instruksi tersebut maka diharapkan mampu mengurangi tingkat kepanikan masyarakat terhadap virus ini. Meski dari segi keganasan, sebenarnya virus corona lebih rendah dibandingkan dengan virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan flu burung. “Sampai sekarang belum ada kasus di Sumut yang positif Covid-19, dan diharapkan jangan sampai ada yang terinfeksi,” tandasnya.

Gubsu: Jangan Percaya Isu

Terkait isu ada warga Sumut yang terjangkit virus Corona, Gubsu Edy Rahmayadi menegaskan, agar warga Sumut tidak serta-merta mempercayai isu-isu tersebut. “Soal isu warga Sumut yang terkena virus Corona, jangan pernah dipercaya. Mereka yang hanya tahunya menyebarkan isu. Kita juga tidak pernah berharap warga Sumut terkena virus corona. Tetapi kita juga tidak membenarkan isu-isu itu berkembang di Sumut, karena memang tidak benar adanya,” kata Edy kepada Sumut Pos saat ditemui di Masjid Agung Medan, usai Salat Zuhur, Senin (9/3).

Karena itu, imbaunya, ia meminta warga Sumut melakukan pencegahan, seperti sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker jika batuk atau pilek, konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, hati-hati kontak dengan hewan, rajin olah raga dan istirahat cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak serta bila batuk dan pilek segera ke fasikitas kesehatan (faskes).

“Jika ada yang terkena gejala virus corona ini, seperti demam tinggi, batuk, pilek, gangguan pernafasan, letih, lesu dan sakit tenggorokan segera laporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes Sumut),” imbaunya.

Selain itu, ada 5 rumah sakit (RS) rujukan Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu), yakni RSUP Adam Malik, RSU Kabanjahe, RSU Pematangsiantar, RSU Tarutung dan RSU Padangsidempuan. “Ini adalah RS yang resmi. Lakukan cek secara bertahap agar dapat segera diantisipasi. Jika positif terkena virus corona, kamar si pasien juga sudah disediakan untuk isolasi,” tukasnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Deliserdang Ade Budi Krisna juga menegaskan, hingga kini belum ada ditemukan pasien yang terinfeksi virus corona di Deliserdang. Disebutnya, penyebaran virus corona hanya bisa menular melalui droplet (percikan cairan) yang keluar pada saat batuk, bersin atau bicara.

Droplet atau percikan cairan itu mungkin jatuh dan tersebar di permukaan meja, kursi, keyboard komputer, pegangan pintu, tangga, escalator, tombol lift, dan fasilitas umum lainnya. Maka dilakukan pencegahan yang paling baik adalah, sering-sering cuci tangan.Atau gunakan hand sanitizer, dan hindari menyentuh wajah. “Terutama apabila belum mencuci tangan,” terangnya.

Sedangkan pengunaan masker efektif untuk orang yang sedang batuk/flu mencegah mereka mengeluarkan droplet. Sedangkan, dari Bandara Kualanamu sampai saat ini juga belum ada.” Untuk Bandara belum ada laporan, karena di sana ada karantina kesehatan sendiri. Dan mereka bisa menangani sendiri dan mengantar pasien ke rumah sakit milik pemerintah pusat,” ungkapnya.

Pemkab Karo melalui Kadis Kesehatan drg Irna Safrina S Meliala MKes juga menegaskan, sampai saat ini Kabupaten Karo masih bebas dari virus Corona. Meski demikian, Irna menegaskan, pihaknya tetap meningkatan pengawasan dan menggalakkan sosialisasi-soasialisasi ke 17 kecamatan yang tersebar di Bumi Turang.

Selain itu, pihaknya juga tetap memantau pasien yang datang berobat, baik ke rumah sakit dan Puskesmas. Irna juga menegaskan, pihaknya telah mengimbau seluruh Puskesmas untuk proaktif memantau dan melayani masyarkat se-Kabupaten Karo. “Sampai saat ini kami tidak ada menemukan gejala seseorang yang terlena penyakit virus Corona di Tanah Karo. Sehingga kami pastikan masyarakat aman dan bebas dari virus Corona,” tegasnya.

Rutan Minta Dinkes Sosialisasi

Di waktu bersamaan, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kabanjahe, Enjat Lukmanul Hakim

menemui dan meminta Dinkes Karo melakukan sosialisasi virus corona terhadap warga binaannya. “Ini masalah virus corona kan lagi ramai. Sesuai dengan surat pengatar dari Dirjen, kami ingin menjalin kerjasama dengan pihak Dinkes untuk melakukan sosialisasi virus corona dan penyakit lainnya ke Rutan Kabanjahe,” kata Enjat saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Karo.

Lalu apa hasilnya? Ditanya demikian, Enjat mengaku pihak Dinkes sangat responsif. “Minggu depan sekitar tanggal 18, kerjasama dan sosialisasi ini akan dilaksanakan,” tegasnya. Selama ini tambah Enjat, pihak Dinkes terus melakukan pengawasan dan penyuluhan rutin ke Rutan Kabanjahe. Namun agar kerjasama ini lebih kuat dan bertanggungjawab, pihaknya menganggap pelu adanya MoU.

“Selama ini sudah baik. Ini hanya bersifat peningkatan kerjasama saja. Kita juga akan menggandeng pihak BNNK Karo untuk mensosialisasikan berbagai penyakit seperti HIV, TB dan virus corona dan penyakit lainnya di Rutan Kabanjahe,” ungkapnya.

Diakui Enjat, pasca terjadinya kerusuhan dan pembakaran, beberapa waktu lalu, kondisi Rutan

Kabanjahe sudah beroperasi sebagaimana mestinya. Warga binaan juga sudah kembali ke sana. “Untuk pembangunan gedung yang terbakar memang belum dilakukan dan masih menunggu dari pemerintan pusat. Saat ini kita juga sudah membersihkan puing-puing,” katanya.Meski demikian, Enjat memastikan kebutuhan warga binaan mereka sudah terpenuhi sampai saat ini. “Logistik, air dan listrik untuk warga binaan sudah terpenuhi. Itu saja dulu yang paling penting. Mengenai pengamanan warga binaan, kita masih dibantu pihak kepolisian. Intinya proses peradilan para napi tidak terganggu,” tandasnya. (ris/mag-1/btr/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/