32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Awas! JAD Coba Bangkitkan Sel

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri mensinyalir sel-sel teroris yang selama ini tertidur mulai menunjukkan eksistensinya. Kapolri mengatakan teroris ini tak lepas dari kelompok JAD dan JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia.

“JAD dipimpin Aman Abdurrahman. Kelompok satu keluarga ini terkait JAD Surabaya. Aksi ini kita duga motifnya, ISIS ini ditekan oleh kekuatan dari Barat, Rusia, kemudian memerintahkan semua jaringan di luar, untuk melakukan serangan di seluruh dunia,” kata Tito.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, aksi teror belakangan ini termasuk bom di tiga gereja di Surabaya menunjukkan kebangkitan jaringan terorisme.

“Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang melalukan pengejaran terus. Karena sel-sel tidur diindikasikan sudah mulai bangkit,” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (13/4).

Setyo menambahkan, polisi pagi tadi membekuk jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Jabodetabek yang diamankan di Cianjur. Jaringan itu membangkitkan sel terorisme jelang Ramadan dan Lebaran.

Hanya saja, Setyo tak memerinci lebih jauh. Sebab, aparat masih bergerak di lapangan untuk melakukan operasi penangkapan. “Mereka ini adalah kelompok JAD Jabodetabek termasuk Bandung. Mereka sedang bergerak bersama-sama,” kata Setyo.

Pemicu bangkitnya sel-sel teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sebelumnya tidur ini, masih belum jelas dan terus diselidiki oleh aparat kepolisian. Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto usai munculnya rangkaian aksi teror hingga bom di sejumlah wilayah.

“Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang lakukan pengejaran terus karena diindikasikan sel-sel tidur teroris sudah mulai bangkit,” ujarnya di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5).

Setyo juga menjelaskan, pihaknya masih mendalami pemicu bangkitnya pergerakan sel-sel tersebut. Dia belum bisa memastikan latar belakang ini karena dipicu oleh peristiwa rusuhnya para napi terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, kemarin. Akan tetapi muncul dugaan terjadi karena momentum jelang Ramadan dan lebaran.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri mensinyalir sel-sel teroris yang selama ini tertidur mulai menunjukkan eksistensinya. Kapolri mengatakan teroris ini tak lepas dari kelompok JAD dan JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia.

“JAD dipimpin Aman Abdurrahman. Kelompok satu keluarga ini terkait JAD Surabaya. Aksi ini kita duga motifnya, ISIS ini ditekan oleh kekuatan dari Barat, Rusia, kemudian memerintahkan semua jaringan di luar, untuk melakukan serangan di seluruh dunia,” kata Tito.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, aksi teror belakangan ini termasuk bom di tiga gereja di Surabaya menunjukkan kebangkitan jaringan terorisme.

“Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang melalukan pengejaran terus. Karena sel-sel tidur diindikasikan sudah mulai bangkit,” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (13/4).

Setyo menambahkan, polisi pagi tadi membekuk jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Jabodetabek yang diamankan di Cianjur. Jaringan itu membangkitkan sel terorisme jelang Ramadan dan Lebaran.

Hanya saja, Setyo tak memerinci lebih jauh. Sebab, aparat masih bergerak di lapangan untuk melakukan operasi penangkapan. “Mereka ini adalah kelompok JAD Jabodetabek termasuk Bandung. Mereka sedang bergerak bersama-sama,” kata Setyo.

Pemicu bangkitnya sel-sel teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sebelumnya tidur ini, masih belum jelas dan terus diselidiki oleh aparat kepolisian. Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto usai munculnya rangkaian aksi teror hingga bom di sejumlah wilayah.

“Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang lakukan pengejaran terus karena diindikasikan sel-sel tidur teroris sudah mulai bangkit,” ujarnya di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5).

Setyo juga menjelaskan, pihaknya masih mendalami pemicu bangkitnya pergerakan sel-sel tersebut. Dia belum bisa memastikan latar belakang ini karena dipicu oleh peristiwa rusuhnya para napi terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, kemarin. Akan tetapi muncul dugaan terjadi karena momentum jelang Ramadan dan lebaran.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/