27.8 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Jamaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Medan Tiba

PERLU PERBAIKAN
Sebelumnya, Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Agus Prianto menilai perlu ada perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi dan Debaraksi Medan. Namun, disebut Agus jika perbaikan yang diperlukan itu, terkait pelaksanaan kebijakan. Disebut Agus, diantaranya adalah manasik yang terlambat dan jumlah manasik yang lebih sedikit dri yang direkomendasikan, seleksi TPHD yang lebih ketat dan transparan dan juga penerapan istitoah.

“ Memang di pusat juga terjadi kemelesetan sehingga berdampak ke dareh yang harus ikut kebijakan. Diantaranya lambatnya penetapan PPIH. Dengan begoleh karena itu, berdampak pada jamaah, “ ujar Agus di hadapan PPIH Embarkasi dan Debarkasi Medan.

Oleh karena itu, Agus menyebut dirinya bermaksud mendengar langsung alasan dari PPIH masing-masing bidang atas beberpa temuan mereka, yang dinilainya perlu perbaikan itu. Dikatakan Agus jika hal itu merupakan bagian dari tugasnya, yakni menganalisis kebijakan penyelenggaraan ibadah haji, menganalisis hasil evaluasi dan menerima saran terkait penyelenggaraan ibadah haji. Disebut Agus, tujun dari tugas pihaknya itu, semata-mata untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Menyikapi hal itu, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Ismed menyebut masalah Istitoah masih didapat karena daftar Jamaah Haji dari Kanwil Kemenag pada pihaknya, sangat minim waktunya. Oleh karena itu, disebut Ismed jika rangkaian pemeriksaan yang dilakukan pihaknya menjadi minim. Dikatakan Ismed, waktu pembinaan yang cukup setidaknya dapat membuat Jamaah Haji menjadi lebih sehat untuk berangkat ke Tanah Suci.

“ Jadi menurut saya, dengan waktu yang minim itu, tidak cukup mengcover semuanya. Oleh karena itu, kami minta untuk data lebih cepat dishare ke kami, “ jelas Ismed.

Menambahkan pernyataan Ismed itu, Kepala Bidang Kesehtan PPIH Debarkasi Medan, dr Jefri H Sitorus juga mengaku, waktu mereka di Asrama Haji sangat minim yakni hanya 3 jam, sehingga masih ada didapat Jamaah Haji yang tidak Istitoah di Tanah Suci. Terlebih disebut Jefri dalam pemeriksaan yang minim itu, banyak masalah kesehatan yang sebenarnya harus dibenahi dari masing-masing Jamaah Haji. Disebut Jefri, selama penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi Medan, pihaknya menemukan 12 orang Jamaah Calon Haji yag tidak Istitoah, sehingga pihaknya membatalkan keberangkatan 12 Jamaah Calon Haji itu. (ain/adz)

PERLU PERBAIKAN
Sebelumnya, Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Agus Prianto menilai perlu ada perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi dan Debaraksi Medan. Namun, disebut Agus jika perbaikan yang diperlukan itu, terkait pelaksanaan kebijakan. Disebut Agus, diantaranya adalah manasik yang terlambat dan jumlah manasik yang lebih sedikit dri yang direkomendasikan, seleksi TPHD yang lebih ketat dan transparan dan juga penerapan istitoah.

“ Memang di pusat juga terjadi kemelesetan sehingga berdampak ke dareh yang harus ikut kebijakan. Diantaranya lambatnya penetapan PPIH. Dengan begoleh karena itu, berdampak pada jamaah, “ ujar Agus di hadapan PPIH Embarkasi dan Debarkasi Medan.

Oleh karena itu, Agus menyebut dirinya bermaksud mendengar langsung alasan dari PPIH masing-masing bidang atas beberpa temuan mereka, yang dinilainya perlu perbaikan itu. Dikatakan Agus jika hal itu merupakan bagian dari tugasnya, yakni menganalisis kebijakan penyelenggaraan ibadah haji, menganalisis hasil evaluasi dan menerima saran terkait penyelenggaraan ibadah haji. Disebut Agus, tujun dari tugas pihaknya itu, semata-mata untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Menyikapi hal itu, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Ismed menyebut masalah Istitoah masih didapat karena daftar Jamaah Haji dari Kanwil Kemenag pada pihaknya, sangat minim waktunya. Oleh karena itu, disebut Ismed jika rangkaian pemeriksaan yang dilakukan pihaknya menjadi minim. Dikatakan Ismed, waktu pembinaan yang cukup setidaknya dapat membuat Jamaah Haji menjadi lebih sehat untuk berangkat ke Tanah Suci.

“ Jadi menurut saya, dengan waktu yang minim itu, tidak cukup mengcover semuanya. Oleh karena itu, kami minta untuk data lebih cepat dishare ke kami, “ jelas Ismed.

Menambahkan pernyataan Ismed itu, Kepala Bidang Kesehtan PPIH Debarkasi Medan, dr Jefri H Sitorus juga mengaku, waktu mereka di Asrama Haji sangat minim yakni hanya 3 jam, sehingga masih ada didapat Jamaah Haji yang tidak Istitoah di Tanah Suci. Terlebih disebut Jefri dalam pemeriksaan yang minim itu, banyak masalah kesehatan yang sebenarnya harus dibenahi dari masing-masing Jamaah Haji. Disebut Jefri, selama penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi Medan, pihaknya menemukan 12 orang Jamaah Calon Haji yag tidak Istitoah, sehingga pihaknya membatalkan keberangkatan 12 Jamaah Calon Haji itu. (ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/