26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Penjaga Makam Doakan Edy-Ijeck Terpilih

“Kakek saya ini bapak dari ibu saya. Masa-masa kemiliterannya lebih banyak dihabiskan di Aceh saat berperang melawan Belanda,” kata Bang Ijeck.

Ijeck juga berpesan kepada generasi untuk selalu mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan. “Betapa susahnya pahlawan kita dulu melawan penjajah mengorbankan darah, nyawa dan keluarga. Sekarang ini mari kita jaga semangat mempertahankan kemerdekaan, jangan mudah dipecah-belah dan tetap bersatu demi generasi kita yang lebih baik,” tukas Bang Ijeck.

Sementara Pak Dada, penjaga Taman Makam Pahlawan Medan yang turut mendampingi Bang Ijeck mengungkapkan, kehadiran Musa Rajekshah, apalagi Edy Rahmayadi di Taman Makam Pahlawan bukan hal baru. “Apalagi Pak Edy, sejak pangkat Mayor dulu sering ke sini. Bukan pas ziarah saja, tapi sekadar mengunjungi kami penjaga makam pun sering,” kata Pak Dada.

Diceritakannya, saat ziarah ke TMP Medan biasanya Edy Rahmayadi tak pernah absen singgah ke rumah penjaga makam yang ada di dalan Kompleks TMP Medan. “Singgah, ngobrol soal anak-anak kami supaya jadi orang. Pak Edy seneng kali sama anak-anak. Kalau sudah ke sini, selalu kami ketiban rezeki dari Pak Edy. Buah-buahan sampai uang beli rokok untuk kami penjaga makam. Dari dulu memang begitu,” ungkap Pak Dada.

Pak Tris, seorang penjaga makam lainnya juga bercerita soal keluarga Musa Rajekshah. “Mamak Bang Ijeck sering ziarah. Mininal, setahun itu biasanya tiga sampai empat kali. Bang Ijeck pun sering ke sini, paling sering pas mau puasa. Dari dulu begitu, bukan cuma deket-deket Pilgub begini,” kata Pak Tris.

Apa harapan mereka kepada Edy-Musa yang kini maju sebagai Cagub-Cawagub Sumut? “Mudah-mudahan terpilih jadi Gubernur dan tetap rendah hati karena kami yakin Pak Edy dan Bang Ijeck Insya Allah terpilih. Pak Edy tetap saja tegas karena dari dulu memang tegas orangnya,” jawab Pak Darma, penjaga makam lainnya. (rel/adz)

“Kakek saya ini bapak dari ibu saya. Masa-masa kemiliterannya lebih banyak dihabiskan di Aceh saat berperang melawan Belanda,” kata Bang Ijeck.

Ijeck juga berpesan kepada generasi untuk selalu mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan. “Betapa susahnya pahlawan kita dulu melawan penjajah mengorbankan darah, nyawa dan keluarga. Sekarang ini mari kita jaga semangat mempertahankan kemerdekaan, jangan mudah dipecah-belah dan tetap bersatu demi generasi kita yang lebih baik,” tukas Bang Ijeck.

Sementara Pak Dada, penjaga Taman Makam Pahlawan Medan yang turut mendampingi Bang Ijeck mengungkapkan, kehadiran Musa Rajekshah, apalagi Edy Rahmayadi di Taman Makam Pahlawan bukan hal baru. “Apalagi Pak Edy, sejak pangkat Mayor dulu sering ke sini. Bukan pas ziarah saja, tapi sekadar mengunjungi kami penjaga makam pun sering,” kata Pak Dada.

Diceritakannya, saat ziarah ke TMP Medan biasanya Edy Rahmayadi tak pernah absen singgah ke rumah penjaga makam yang ada di dalan Kompleks TMP Medan. “Singgah, ngobrol soal anak-anak kami supaya jadi orang. Pak Edy seneng kali sama anak-anak. Kalau sudah ke sini, selalu kami ketiban rezeki dari Pak Edy. Buah-buahan sampai uang beli rokok untuk kami penjaga makam. Dari dulu memang begitu,” ungkap Pak Dada.

Pak Tris, seorang penjaga makam lainnya juga bercerita soal keluarga Musa Rajekshah. “Mamak Bang Ijeck sering ziarah. Mininal, setahun itu biasanya tiga sampai empat kali. Bang Ijeck pun sering ke sini, paling sering pas mau puasa. Dari dulu begitu, bukan cuma deket-deket Pilgub begini,” kata Pak Tris.

Apa harapan mereka kepada Edy-Musa yang kini maju sebagai Cagub-Cawagub Sumut? “Mudah-mudahan terpilih jadi Gubernur dan tetap rendah hati karena kami yakin Pak Edy dan Bang Ijeck Insya Allah terpilih. Pak Edy tetap saja tegas karena dari dulu memang tegas orangnya,” jawab Pak Darma, penjaga makam lainnya. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/