32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Kurban Asyik tanpa Pelastik di Perumahan Puri Zahara 2

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sampah plastik masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang wajib segera diselesaikan Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kedua penghasil limbah plastik terbesar di dunia setelah Tiongkok.

Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, limbah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,2 juta ton terbuang ke laut.

Dengan jumlah sebanyak itu, akan ada masalah serius bagi keberlangsungan lingkungan dan manusia. Sebab, sampah plastik baru bisa terurai secara alami dalam kurun waktu 100-500 tahun.

Berangkat dari hal tersebut, BKM Masjid Al Falah, STM Al Falah, Majelis Taklim Muslimah Puri Zahara 2 dan Bank Sampah Puri Zahara 2, Medan Tuntungan, berinisiatif menggelar kegiatan Kurban Asyik tanpa sampah plastik. Direktur Bank Sampah Perumahan Puri Zahara 2, Ami Patimura mengatakan, sampah plastik dapat memicu kanker karena sampah plastik tidak dapat terurai sepenuhnya.

“Dan bisa jadi, 10 tahun lagi akan lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di laut jika kita tidak mulai gerakan minim sampah plastik dari sekarang. Makanya pada kurban kali ini, kami sudah menghemat sampah plastik sekitar 1.200-an lembar,” kata Ami kepada wartawan di sela kegiatan.

Sebagai pengganti plastik, untuk wadah daging mereka menggunakan besek beralaskan daun pisang. “Selain mudah terurai, besek bekas setelah dicuci bersih bisa digunakan lagi sebagai wadah bumbu, wadah tanaman dan wadah semai bibit, semoga langkah langkah kecil ini dapat ditiru oleh orang lain,” harap Ami.

Sedangkan ketua pelaksana kurban, Andro Sadeq mengatakan, ada 11 sapi dan 9 kambing yang disembelih, kemarin (10/7). “Kami ucapkan terima kasih kepada para pekurban, semoga dengan kurban ini keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT semakin meningkat,” harapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara dr Tengku Amri Fadli MKes yang menyempatkan hadir pada Kurban Asyik tanpa Plastik ini mengatakan, ini baru pertama kali dilakukan masyarakat umum, memakai besek beralaskan daun pisang untuk wadah daging kurban.

Hadir juga pada acara kali ini Kepala Dinas Ligkungan Hidup Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra ST MEng, Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan dan ketua STM Al Falah Laksamana Putra. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sampah plastik masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang wajib segera diselesaikan Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kedua penghasil limbah plastik terbesar di dunia setelah Tiongkok.

Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, limbah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,2 juta ton terbuang ke laut.

Dengan jumlah sebanyak itu, akan ada masalah serius bagi keberlangsungan lingkungan dan manusia. Sebab, sampah plastik baru bisa terurai secara alami dalam kurun waktu 100-500 tahun.

Berangkat dari hal tersebut, BKM Masjid Al Falah, STM Al Falah, Majelis Taklim Muslimah Puri Zahara 2 dan Bank Sampah Puri Zahara 2, Medan Tuntungan, berinisiatif menggelar kegiatan Kurban Asyik tanpa sampah plastik. Direktur Bank Sampah Perumahan Puri Zahara 2, Ami Patimura mengatakan, sampah plastik dapat memicu kanker karena sampah plastik tidak dapat terurai sepenuhnya.

“Dan bisa jadi, 10 tahun lagi akan lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di laut jika kita tidak mulai gerakan minim sampah plastik dari sekarang. Makanya pada kurban kali ini, kami sudah menghemat sampah plastik sekitar 1.200-an lembar,” kata Ami kepada wartawan di sela kegiatan.

Sebagai pengganti plastik, untuk wadah daging mereka menggunakan besek beralaskan daun pisang. “Selain mudah terurai, besek bekas setelah dicuci bersih bisa digunakan lagi sebagai wadah bumbu, wadah tanaman dan wadah semai bibit, semoga langkah langkah kecil ini dapat ditiru oleh orang lain,” harap Ami.

Sedangkan ketua pelaksana kurban, Andro Sadeq mengatakan, ada 11 sapi dan 9 kambing yang disembelih, kemarin (10/7). “Kami ucapkan terima kasih kepada para pekurban, semoga dengan kurban ini keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT semakin meningkat,” harapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara dr Tengku Amri Fadli MKes yang menyempatkan hadir pada Kurban Asyik tanpa Plastik ini mengatakan, ini baru pertama kali dilakukan masyarakat umum, memakai besek beralaskan daun pisang untuk wadah daging kurban.

Hadir juga pada acara kali ini Kepala Dinas Ligkungan Hidup Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra ST MEng, Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan dan ketua STM Al Falah Laksamana Putra. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/