31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Aplikasi Data Kepemudaan Mulai Digagas, Kembangkan Sumut Layak Pemuda

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pembuatan database kepemudaan mulai digagas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut. Pemanfaatan data kepemudaan berbasis elektronik ini, bertujuan dalam pengembangan Sumut jadi layak pemuda.

DIABADIKAN: Kepala Dispora Sumut diwakili Kabid Layanan Kepemudaan, Budi Syahputra (3 kanan), diabadikan bersama stakeholder terkait dan narasumber dalam kegiatan dialog kepemudaan di Hotel Madani Medan, Rabu (10/11).

Kepala Dispora Sumut Ardan Noor Hasibuan, melalui Kepala Bidang Layanan Kepemudaan, Budi Syahputra mengatakan, pemuda di era digital dituntut untuk menghadirkan kepemimpinan digital yang adaptif terbuka dengan perubahan dan berintegritas.

“Kami berharap masukan semua pemangku kepentingan memaksimalkan potensi kepemudaan di era digital,” ungkap Budi, Kamis (11/11).

Menurut Budi, nawacita itu dapat diafirmasi (percepatan) dengan data kepemudaan yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Adapun wacana pembuatan database kepemudaan di Sumut ini, lanjutnya, dimulai dari kegiatan dialog kepemudaan yang diinisiasi pihaknya di Hotel Madani Medan, Rabu (10/11) lalu.

Melalui dialog ini, menurut Budi, Dispora Sumut ingin mengajak seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Sumut untuk turut memahami regulasi tentang kepemudaan.

“Kita perlu mengubah perspektif organisasi kepemudaan dari kolonial menuju milenial,” tuturnya.

Hadir sebagai narasumber dari kalangan akademisi; Fahriza Marta Tanjung dan Abdul Latief Rusydi. Fahriza mengatakan, indeks keahlian dan kecakapan teknologi warga Indonesia memiliki skor rendah. Menurutnya, kecakapan dalam teknologi informasi dan komunikasi itu meliputi sejumlah aspek, seperti mengakses, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi untuk meningkatkan kualitas individu bangsa Indonesia.

Sementara Abdul Latief mengatakan, di era saat ini masyarakat tidak bisa lagi menghindar dari arus digitalisasi.

“Berdasarkan hasil penelitian, manusia selalu memegang smartphone-nya setiap 6 menit,” ujarnya.

Hasil penelitian ini, menurut dia, tentu saja menjelaskan betapa ketergantungannya manusia terhadap smartphone.

“Kondisi ini tentu saja menuntut kecakapan manusia, terkhusus pemuda untuk bijak memanfaatkan era digitalisasi,” kata Abdul.

Kegiatan ini dihadiri 100 peserta yang berasal dari forum pemuda binaan Dispora Sumut, seperti Paskibraka, Pemuda Pelopor, PPAN, Jambore Pemuda Indonesia, Kirab Pemuda Indonesia, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba, dan Wirausaha Muda Pemula. (prn/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pembuatan database kepemudaan mulai digagas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut. Pemanfaatan data kepemudaan berbasis elektronik ini, bertujuan dalam pengembangan Sumut jadi layak pemuda.

DIABADIKAN: Kepala Dispora Sumut diwakili Kabid Layanan Kepemudaan, Budi Syahputra (3 kanan), diabadikan bersama stakeholder terkait dan narasumber dalam kegiatan dialog kepemudaan di Hotel Madani Medan, Rabu (10/11).

Kepala Dispora Sumut Ardan Noor Hasibuan, melalui Kepala Bidang Layanan Kepemudaan, Budi Syahputra mengatakan, pemuda di era digital dituntut untuk menghadirkan kepemimpinan digital yang adaptif terbuka dengan perubahan dan berintegritas.

“Kami berharap masukan semua pemangku kepentingan memaksimalkan potensi kepemudaan di era digital,” ungkap Budi, Kamis (11/11).

Menurut Budi, nawacita itu dapat diafirmasi (percepatan) dengan data kepemudaan yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Adapun wacana pembuatan database kepemudaan di Sumut ini, lanjutnya, dimulai dari kegiatan dialog kepemudaan yang diinisiasi pihaknya di Hotel Madani Medan, Rabu (10/11) lalu.

Melalui dialog ini, menurut Budi, Dispora Sumut ingin mengajak seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Sumut untuk turut memahami regulasi tentang kepemudaan.

“Kita perlu mengubah perspektif organisasi kepemudaan dari kolonial menuju milenial,” tuturnya.

Hadir sebagai narasumber dari kalangan akademisi; Fahriza Marta Tanjung dan Abdul Latief Rusydi. Fahriza mengatakan, indeks keahlian dan kecakapan teknologi warga Indonesia memiliki skor rendah. Menurutnya, kecakapan dalam teknologi informasi dan komunikasi itu meliputi sejumlah aspek, seperti mengakses, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi untuk meningkatkan kualitas individu bangsa Indonesia.

Sementara Abdul Latief mengatakan, di era saat ini masyarakat tidak bisa lagi menghindar dari arus digitalisasi.

“Berdasarkan hasil penelitian, manusia selalu memegang smartphone-nya setiap 6 menit,” ujarnya.

Hasil penelitian ini, menurut dia, tentu saja menjelaskan betapa ketergantungannya manusia terhadap smartphone.

“Kondisi ini tentu saja menuntut kecakapan manusia, terkhusus pemuda untuk bijak memanfaatkan era digitalisasi,” kata Abdul.

Kegiatan ini dihadiri 100 peserta yang berasal dari forum pemuda binaan Dispora Sumut, seperti Paskibraka, Pemuda Pelopor, PPAN, Jambore Pemuda Indonesia, Kirab Pemuda Indonesia, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba, dan Wirausaha Muda Pemula. (prn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/