25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Diisukan Kiamat, Jumlah Pasangan Menikah Berkurang

Tanggal Cantik 121212 Kalah Bersaing dengan 111111

Fenomena memilih tanggal cantik sebagai hari penting tahun ini diuji. Pasalnya, tanggal cantik di ujung tahun, yakni tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 atau yang lebih akrab disingkat menjadi 121212 diterpa isu menyeramkan. Ya, apalagi kalau bukan ramalan yang mengatakan kalau pada bulan ini akan kiamat.

MASSAL: Nikah massal beberapa waktu lalu. Hari ini  Medan ada 104 pasang menikah.//Muhammad Hatta/SUMATERA EKSPRES//jpnn
MASSAL: Nikah massal beberapa waktu lalu. Hari ini di Medan ada 104 pasang menikah.//Muhammad Hatta/SUMATERA EKSPRES//jpnn

Isu kiamat yang hadir pada bulan Desember dihembuskan Suku Maya dan dimarakkan oleh beberapa film. Sebut saja film yang menghentak dunia 2012 karya Roland Emmerich. Dalam film produksi pada 2009 lalu itu menceritakan prediksi kiamat jatuh pada 21 Desember 2012 dan jadi kenyataan.
Prediksi itu berdasarkan ramalan Suku Maya. Selain tanggal 21, tanggal 12 pun makin marak diisukan terjadi kiamat. Pasalnya, angka 121212 memang cantik kan?

Soal tanggal cantik, tidak sedikit orang menjadikannya hari pernikahan. Termasuk warga Medan. Namun, isu kiamat telah membuat 121212 kalah dengan tanggal cantik lainnya seperti 111111.

“Ngerikan? Bayangkan saja lagi di pelaminan, eh kiamat,” kata Dhani, seorang warga Medan yang memang tidak berniat menikah di 121212.
Selain Dhani, Rahma juga beranggapan 121212 bukan waktu yang tepat untuk menikah. Perempuan ini mengatakan pengaruh ramalan dan film bisa saja mempengaruhi pikirannya itu. “Iya juga sih, meski cuma film, kita kan boleh waspada dan bersiap kan?” katanya sambil tersenyum.

Hari ini, tercatat, lebih dari 104 pasangan menikah. Angka ini masih kalah dengan 111111 yang mencapai 400-an pasangan. Tetapi kalahnya 121212 karena isu kiamat dibantah oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kementrian Agama Kota Medan, Impun Siregar. Menurutnya, 121212 diminati karena jatuh pada hari biasa atau hari kerja. Jadi, bukan karena ada isu kiamat. Sedangkan tahun lalu, tanggal cantik tersebut (111111) jatuh pada hari Jumat. “Nah, hari jumat itukan dianggap sebagai hari baik, terutama dalam Islam. Jadi, memang banyak yang menikah pada tanggal cantik tahun yang lalu,” ujarnya.

Dijelaskannya, banyaknya yang menikah pada hari ini tidak akan mengganggu kinerja, para pencatat pernikahan. Karena kementrian agama kota Medan menyiapkan sebanyak 121 petugas di kota Medan. “Jadi, walaupun pernikahan membludak, kita sudah siap. Karena kita tidak mau orang menikah menjadi terganggu,” ungkapnya.

Nah, dari 21 kecamatan yang ada di Medan, paling banyak yang akan menikah pada tanggal tersebut adalah di Kecamatan Medan Petisah, tercatat ada 19 pasangan. Ini merupakan peningkatan sangat tajam bila dibandingkan tanggal lain. “Peningkatannya sangat tajam. Kalau dilihat pada tanggal lain, biasanya gak ada yang menikah pada hari biasa,” ujar Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Medan Petisah, Untung Nasution.

Karena banyaknya yang menikah, Untung menyatakan akan membagi waktu secara bergantian untuk dapat menghadiri pernikahan tersebut. “Selain saya, nanti akan ada yang bantu. Lagian, yang nikahkan bukan pada jam yang sama, jadi tidak terlalu repot lah,” ungkapnya.

Angka tersebut bukan hanya menginspirasi tanggal penikahan. Tetapi juga waktu dan mahar nantinya. Seperti salah satu pasangan yang berasal dari Medan Area, yang memilih untuk menikah pada pukul 12. Atau dengan mahar yang berkaitan dengan angka tersebut, yaitu pasangan dari Medan Area, yang memilih mahar emas seberat 12,1212 gram. “Iya, ada yang menikah tanggal segitu. Tepat pukul 12, lewat 12 menit, 12 detik.” Ujar kepala KUA Medan Kota.

Walaupun tanggal tersebut sedang heboh untuk pelaksanaan pernikahan, tetapi kenyataan berbeda terjadi di Kecamatan Medan Labuhan. Dari Kepala KUA setempat, Effendi Rambe, tidak ada yang menikah pada tanggal tersebut. “Di Labuhan tidak ada yang heboh dengan tanggal tersebut. Jadi, besok saya santai, karena tidak ada yang menikah,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pasangan yang akan menikah adalah Rahmawati (31) dan Farhan Azmi (32). Warga jalan sekata ini mengaku memilih menikah pada tanggal tersebut agar mudah diingat. Diakuinya, heboh tanggal cantik ini juga membuat dirinya tertarik untuk menikah pada tanggal tersebut. “Iya, awalnya biasa saja. Cuma pas masuk bulan Desember sudah mulai banyak yang ceritai. Jadi, ya aku tertarik saja,” ujarnya.

Untuk mengurus persyaratan nikah di kantor KUA ini, diakuinya tidak dipersulit. Walaupun dirinya sempat khawatir akan terhambat mengingat banyaknya yang menikah. “Alhamdulillah lancar. Tidak ada masalah. Sempat takut juga, gak dapat waktu. Tetapi, karena niat tulus, ya kita dimudahkan,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan pasangan yang juga akan melangsungkan akad nikah yaitu Jelia Amelida Sirait (29) dan Budi (30). Dua sejoli ini, baru 2 bulan yang lalu memutuskan untuk menikah. Sedangkan untuk tanggalnya ditentui oleh sang ayah. “Waktu kita bilang mau nikah. Bapak langsung kasih tanggal ini. Gak ada niat heboh-heboh seh. Tapi ternyata menjadi gembor juga,” ujar wanita yang bertubuh mungil ini.

Karena ketahuan bahwa dirinya akan menikah pada tanggal cantik tersebut, beberapa reporter dari stasiun TV swasta bahkan menawarkan jasa untuk diliput. Tetapi terpaksa ditolak, mengingat akad akan dilangsungkan pada malam hari. “Tidak jadi diliput. Karena acara akadnya malam.” Tambahnya sambil ketawa.

Terlepas dari itu, beberapa ballroom atau ruang pertemuan di hotel yang ada di Medan, full dibooking untuk acara pernikahan. Salah satunya di Hotel Grand Aston Medan. Di hotel yang memiliki 4 ruang pertemuan ini, Rabu esok sudah full dipesan untuk acara pernikahan. “Sudah dipesan untuk acara pernikahan. Pesannya sudah berbulan-bulan lalu,” ujar General Manager Grand Aston Hotel Medan, Wahyono. Hotel Bintang 4 lainnya, yaitu Hotel Santika Medan, juga menjadi incaran pada tanggal cantik itu. Tetapi bukan untuk resepsi pernikahan. Melainkan Gala Dinner dari group kesehatan yang berbentuk pelatihan. “Memang ada yang memesan untuk acara pernikahan. Tetapi harus kita tolak, mengingat ruangan yang digunakan sudah terlebih dahulu dipesan pihak lain,” ujar Public Relation Manager Hotel Santika Premier, Gledy Simanjuntak.

Dijelaskannya, pada tanggal tersebut, ada beberapa pelanggan yang memesan ballroom untuk dijadikan tempat penyelenggaraan resepsi pernikahan. Tetapi terpaksa ditolak karena efisiensi waktu dan biaya. (ram)

Tanggal Cantik 121212 Kalah Bersaing dengan 111111

Fenomena memilih tanggal cantik sebagai hari penting tahun ini diuji. Pasalnya, tanggal cantik di ujung tahun, yakni tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 atau yang lebih akrab disingkat menjadi 121212 diterpa isu menyeramkan. Ya, apalagi kalau bukan ramalan yang mengatakan kalau pada bulan ini akan kiamat.

MASSAL: Nikah massal beberapa waktu lalu. Hari ini  Medan ada 104 pasang menikah.//Muhammad Hatta/SUMATERA EKSPRES//jpnn
MASSAL: Nikah massal beberapa waktu lalu. Hari ini di Medan ada 104 pasang menikah.//Muhammad Hatta/SUMATERA EKSPRES//jpnn

Isu kiamat yang hadir pada bulan Desember dihembuskan Suku Maya dan dimarakkan oleh beberapa film. Sebut saja film yang menghentak dunia 2012 karya Roland Emmerich. Dalam film produksi pada 2009 lalu itu menceritakan prediksi kiamat jatuh pada 21 Desember 2012 dan jadi kenyataan.
Prediksi itu berdasarkan ramalan Suku Maya. Selain tanggal 21, tanggal 12 pun makin marak diisukan terjadi kiamat. Pasalnya, angka 121212 memang cantik kan?

Soal tanggal cantik, tidak sedikit orang menjadikannya hari pernikahan. Termasuk warga Medan. Namun, isu kiamat telah membuat 121212 kalah dengan tanggal cantik lainnya seperti 111111.

“Ngerikan? Bayangkan saja lagi di pelaminan, eh kiamat,” kata Dhani, seorang warga Medan yang memang tidak berniat menikah di 121212.
Selain Dhani, Rahma juga beranggapan 121212 bukan waktu yang tepat untuk menikah. Perempuan ini mengatakan pengaruh ramalan dan film bisa saja mempengaruhi pikirannya itu. “Iya juga sih, meski cuma film, kita kan boleh waspada dan bersiap kan?” katanya sambil tersenyum.

Hari ini, tercatat, lebih dari 104 pasangan menikah. Angka ini masih kalah dengan 111111 yang mencapai 400-an pasangan. Tetapi kalahnya 121212 karena isu kiamat dibantah oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kementrian Agama Kota Medan, Impun Siregar. Menurutnya, 121212 diminati karena jatuh pada hari biasa atau hari kerja. Jadi, bukan karena ada isu kiamat. Sedangkan tahun lalu, tanggal cantik tersebut (111111) jatuh pada hari Jumat. “Nah, hari jumat itukan dianggap sebagai hari baik, terutama dalam Islam. Jadi, memang banyak yang menikah pada tanggal cantik tahun yang lalu,” ujarnya.

Dijelaskannya, banyaknya yang menikah pada hari ini tidak akan mengganggu kinerja, para pencatat pernikahan. Karena kementrian agama kota Medan menyiapkan sebanyak 121 petugas di kota Medan. “Jadi, walaupun pernikahan membludak, kita sudah siap. Karena kita tidak mau orang menikah menjadi terganggu,” ungkapnya.

Nah, dari 21 kecamatan yang ada di Medan, paling banyak yang akan menikah pada tanggal tersebut adalah di Kecamatan Medan Petisah, tercatat ada 19 pasangan. Ini merupakan peningkatan sangat tajam bila dibandingkan tanggal lain. “Peningkatannya sangat tajam. Kalau dilihat pada tanggal lain, biasanya gak ada yang menikah pada hari biasa,” ujar Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Medan Petisah, Untung Nasution.

Karena banyaknya yang menikah, Untung menyatakan akan membagi waktu secara bergantian untuk dapat menghadiri pernikahan tersebut. “Selain saya, nanti akan ada yang bantu. Lagian, yang nikahkan bukan pada jam yang sama, jadi tidak terlalu repot lah,” ungkapnya.

Angka tersebut bukan hanya menginspirasi tanggal penikahan. Tetapi juga waktu dan mahar nantinya. Seperti salah satu pasangan yang berasal dari Medan Area, yang memilih untuk menikah pada pukul 12. Atau dengan mahar yang berkaitan dengan angka tersebut, yaitu pasangan dari Medan Area, yang memilih mahar emas seberat 12,1212 gram. “Iya, ada yang menikah tanggal segitu. Tepat pukul 12, lewat 12 menit, 12 detik.” Ujar kepala KUA Medan Kota.

Walaupun tanggal tersebut sedang heboh untuk pelaksanaan pernikahan, tetapi kenyataan berbeda terjadi di Kecamatan Medan Labuhan. Dari Kepala KUA setempat, Effendi Rambe, tidak ada yang menikah pada tanggal tersebut. “Di Labuhan tidak ada yang heboh dengan tanggal tersebut. Jadi, besok saya santai, karena tidak ada yang menikah,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pasangan yang akan menikah adalah Rahmawati (31) dan Farhan Azmi (32). Warga jalan sekata ini mengaku memilih menikah pada tanggal tersebut agar mudah diingat. Diakuinya, heboh tanggal cantik ini juga membuat dirinya tertarik untuk menikah pada tanggal tersebut. “Iya, awalnya biasa saja. Cuma pas masuk bulan Desember sudah mulai banyak yang ceritai. Jadi, ya aku tertarik saja,” ujarnya.

Untuk mengurus persyaratan nikah di kantor KUA ini, diakuinya tidak dipersulit. Walaupun dirinya sempat khawatir akan terhambat mengingat banyaknya yang menikah. “Alhamdulillah lancar. Tidak ada masalah. Sempat takut juga, gak dapat waktu. Tetapi, karena niat tulus, ya kita dimudahkan,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan pasangan yang juga akan melangsungkan akad nikah yaitu Jelia Amelida Sirait (29) dan Budi (30). Dua sejoli ini, baru 2 bulan yang lalu memutuskan untuk menikah. Sedangkan untuk tanggalnya ditentui oleh sang ayah. “Waktu kita bilang mau nikah. Bapak langsung kasih tanggal ini. Gak ada niat heboh-heboh seh. Tapi ternyata menjadi gembor juga,” ujar wanita yang bertubuh mungil ini.

Karena ketahuan bahwa dirinya akan menikah pada tanggal cantik tersebut, beberapa reporter dari stasiun TV swasta bahkan menawarkan jasa untuk diliput. Tetapi terpaksa ditolak, mengingat akad akan dilangsungkan pada malam hari. “Tidak jadi diliput. Karena acara akadnya malam.” Tambahnya sambil ketawa.

Terlepas dari itu, beberapa ballroom atau ruang pertemuan di hotel yang ada di Medan, full dibooking untuk acara pernikahan. Salah satunya di Hotel Grand Aston Medan. Di hotel yang memiliki 4 ruang pertemuan ini, Rabu esok sudah full dipesan untuk acara pernikahan. “Sudah dipesan untuk acara pernikahan. Pesannya sudah berbulan-bulan lalu,” ujar General Manager Grand Aston Hotel Medan, Wahyono. Hotel Bintang 4 lainnya, yaitu Hotel Santika Medan, juga menjadi incaran pada tanggal cantik itu. Tetapi bukan untuk resepsi pernikahan. Melainkan Gala Dinner dari group kesehatan yang berbentuk pelatihan. “Memang ada yang memesan untuk acara pernikahan. Tetapi harus kita tolak, mengingat ruangan yang digunakan sudah terlebih dahulu dipesan pihak lain,” ujar Public Relation Manager Hotel Santika Premier, Gledy Simanjuntak.

Dijelaskannya, pada tanggal tersebut, ada beberapa pelanggan yang memesan ballroom untuk dijadikan tempat penyelenggaraan resepsi pernikahan. Tetapi terpaksa ditolak karena efisiensi waktu dan biaya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/