27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

PRSU 2018 Tak Sekadar Sajikan Konser

FILE/SUMUT POS
Pengunjung memedati areal Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) di Tapian Daya Jalan Gatot Subroto Medan, th\ahun lalu.

SUMUTPOS.CO – Umumnya masyarakat mengunjungi Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), hanya untuk melihat konser dan artis Ibu kota. Namun kali ini, PRSU 2018 memiliki konsep berbeda dan penataan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Sekarang, yayasan PRSU yang menggandeng PT Malik Ghonniyu Razaak, sebagai penyelenggara manargetkan pengusaha berinvestasi di 33 Kabupaten/Kota.

“Melalui event yang ada, kami (penyelenggara) berupaya membantu Pemprov (Sumut) untuk mendatangkan pengusaha-pengusaha untuk berinvestasi disini,” ujar Presiden Direktur PT Malik Ghonniyu Razaak, Dewi Rosa Riyanti Syam yang dihubungi Sumut Pos, Senin (12/3).

Perbedaan itulah yang ingin ditonjolkan melalui PRSU 2018 ini. Jadi, kata Dewi, PRSU tidak lagi sekadar tempat hiburan, tapi juga untuk mendatangkan investasi.”Jadi orang datang kemari (PRSU) bukan untuk menonton konser saja, tapi bagaimana caranya mendatangkan orang untuk berinvestasi. Konser tetap ada, tapi itu hanya sebagai hiburan saja,” katanya.

Apalagi, event PRSU kali ini ditopang oleh 4 kementrian, diantaranya, Kementrian Pariwisata, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian.”Jadi sebenarnya ini membuka jalur perdagangan. Jadi setiap kabupaten apa nilai jualnya, apa potensi wisatanya yang bisa dikelola,” kata Dewi.

Selain itu, sambungnya, perparkiran dan toilet juga menjadi perhatian pihak penyelenggara, untuk kenyamanan pengunjung selama berada di PRSU. Kini, masyarakat tak perlu cemas lagi, bila harus berurusan dengan petugas perparkiran.

“Kami telah bekerjasama dengan dinas terkait untuk mengelola perparkiran. Untuk sepeda motor kita patok Rp5 ribu, sedangkan mobil Rp10 ribu. Untuk toilet sekarang juga lebih mudah, karna sudah kita siapkan di titik-titik tertentu,” urainya.

Namun, dia tak bisa memungkiri, jika masalah perparkiran menjadi masalah klasik selama penyelenggaraan PRSU. Sebab, lahan parkir di areal PRSU tak mampu menampung seluruh kendaraan pengunjung.

“Jauh-jauh hari memang sudah kami sampaikan, dengan lahan parkir yang minim bagaimana caranya terkelola dengan baik. Kami juga telah mengundang OKP-OKP dan Dishub untuk mengelola perparkiran di luar areal PRSU,” pungkasnya. (mag-1/ila)

 

 

FILE/SUMUT POS
Pengunjung memedati areal Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) di Tapian Daya Jalan Gatot Subroto Medan, th\ahun lalu.

SUMUTPOS.CO – Umumnya masyarakat mengunjungi Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), hanya untuk melihat konser dan artis Ibu kota. Namun kali ini, PRSU 2018 memiliki konsep berbeda dan penataan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Sekarang, yayasan PRSU yang menggandeng PT Malik Ghonniyu Razaak, sebagai penyelenggara manargetkan pengusaha berinvestasi di 33 Kabupaten/Kota.

“Melalui event yang ada, kami (penyelenggara) berupaya membantu Pemprov (Sumut) untuk mendatangkan pengusaha-pengusaha untuk berinvestasi disini,” ujar Presiden Direktur PT Malik Ghonniyu Razaak, Dewi Rosa Riyanti Syam yang dihubungi Sumut Pos, Senin (12/3).

Perbedaan itulah yang ingin ditonjolkan melalui PRSU 2018 ini. Jadi, kata Dewi, PRSU tidak lagi sekadar tempat hiburan, tapi juga untuk mendatangkan investasi.”Jadi orang datang kemari (PRSU) bukan untuk menonton konser saja, tapi bagaimana caranya mendatangkan orang untuk berinvestasi. Konser tetap ada, tapi itu hanya sebagai hiburan saja,” katanya.

Apalagi, event PRSU kali ini ditopang oleh 4 kementrian, diantaranya, Kementrian Pariwisata, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian.”Jadi sebenarnya ini membuka jalur perdagangan. Jadi setiap kabupaten apa nilai jualnya, apa potensi wisatanya yang bisa dikelola,” kata Dewi.

Selain itu, sambungnya, perparkiran dan toilet juga menjadi perhatian pihak penyelenggara, untuk kenyamanan pengunjung selama berada di PRSU. Kini, masyarakat tak perlu cemas lagi, bila harus berurusan dengan petugas perparkiran.

“Kami telah bekerjasama dengan dinas terkait untuk mengelola perparkiran. Untuk sepeda motor kita patok Rp5 ribu, sedangkan mobil Rp10 ribu. Untuk toilet sekarang juga lebih mudah, karna sudah kita siapkan di titik-titik tertentu,” urainya.

Namun, dia tak bisa memungkiri, jika masalah perparkiran menjadi masalah klasik selama penyelenggaraan PRSU. Sebab, lahan parkir di areal PRSU tak mampu menampung seluruh kendaraan pengunjung.

“Jauh-jauh hari memang sudah kami sampaikan, dengan lahan parkir yang minim bagaimana caranya terkelola dengan baik. Kami juga telah mengundang OKP-OKP dan Dishub untuk mengelola perparkiran di luar areal PRSU,” pungkasnya. (mag-1/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/