31 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Gunung Sinabung Muntah Lagi

Foto: Anita/PM
Gunung Sinabung kembali memuntahkan debu vulkanik setinggi 1.000 meter, Jumat (12/5/2017).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kembali memuntahkan debu vulkanik setinggi 1.000 meter, Jumat (12/5). Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Kasbani melalui Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, aktivitas Sinabung masih tergolong tinggi dan masih terus erupsi secara berkepanjangan. Pertumbuhan kubah lava di puncak Sinabung terus meningkat mencapai lebih kurang 0,1 meter kubik per harinya. Sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya guguran lava pijar serta luncuran awan panas guguran.

Menurutnya, sejak pukul 06.00–12.00 Wib terjadi 1 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 1.000 meter. Gempa tercatat 1 kali dengan letusan amplitude 69 mm, durasi 63 detik. 10 kali gempa guguran amplitude 3-64 mm, durasi 45-153 detik. 1 kali gempa hembusan amplitude 22 mm, durasi 58 detik. 4 kali gempa Low Frekuensi amplitude 4-28 mm, durasi 9-28 detik. 2 kali terjadi gempa Tektonik Lokal amplitude amplitude 5-6 mm S-P : 1.9-2.6 detik,durasi 7-11 detik.

Erupsi eksplosif Sinabung masih berpotensi terjadi, namun ancamannya terbatas pada radius lebih kurang 3 kilometer. Ancaman hujan abu dapat mencapai lebih dari 3 kilometer, tergantung arah dan kekuatan angin.

Untuk itu, katanya, direkomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, dalam radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara gunung Sinabung yaitu, yang berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda awan panas. Yakni,yang tinggal di Pasar Pinter Gurukinayan-Simpang Sibintun-Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Banuken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi, dan Desa Jeraya. Kemudian di dalam radius 6 km untuk sektor Tenggara–Timur Sinabung yang berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda aliran awan panas di Desa Kuta Tengah, serta di dalam 4 km di sektor Utara-Timur di dalam KRB III yang berpotensi terkena hujan abu yang tinggal di desa Kuta Gugung.

“Bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar,” beber Armen.

Armen mengingatkan telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus maka penduduk yang bermukim dan beraktvitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus, agar tetap menjaga kewaspadaan. Kerana bendungan itu sewaktu-waktu dapat jebol,karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.

Dia berharap, agar BPBD Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar atau banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Lau Borus.

Foto: Anita/PM
Gunung Sinabung kembali memuntahkan debu vulkanik setinggi 1.000 meter, Jumat (12/5/2017).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kembali memuntahkan debu vulkanik setinggi 1.000 meter, Jumat (12/5). Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Kasbani melalui Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, aktivitas Sinabung masih tergolong tinggi dan masih terus erupsi secara berkepanjangan. Pertumbuhan kubah lava di puncak Sinabung terus meningkat mencapai lebih kurang 0,1 meter kubik per harinya. Sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya guguran lava pijar serta luncuran awan panas guguran.

Menurutnya, sejak pukul 06.00–12.00 Wib terjadi 1 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 1.000 meter. Gempa tercatat 1 kali dengan letusan amplitude 69 mm, durasi 63 detik. 10 kali gempa guguran amplitude 3-64 mm, durasi 45-153 detik. 1 kali gempa hembusan amplitude 22 mm, durasi 58 detik. 4 kali gempa Low Frekuensi amplitude 4-28 mm, durasi 9-28 detik. 2 kali terjadi gempa Tektonik Lokal amplitude amplitude 5-6 mm S-P : 1.9-2.6 detik,durasi 7-11 detik.

Erupsi eksplosif Sinabung masih berpotensi terjadi, namun ancamannya terbatas pada radius lebih kurang 3 kilometer. Ancaman hujan abu dapat mencapai lebih dari 3 kilometer, tergantung arah dan kekuatan angin.

Untuk itu, katanya, direkomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, dalam radius 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara gunung Sinabung yaitu, yang berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda awan panas. Yakni,yang tinggal di Pasar Pinter Gurukinayan-Simpang Sibintun-Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Banuken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi, dan Desa Jeraya. Kemudian di dalam radius 6 km untuk sektor Tenggara–Timur Sinabung yang berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda aliran awan panas di Desa Kuta Tengah, serta di dalam 4 km di sektor Utara-Timur di dalam KRB III yang berpotensi terkena hujan abu yang tinggal di desa Kuta Gugung.

“Bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar,” beber Armen.

Armen mengingatkan telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Lau Borus maka penduduk yang bermukim dan beraktvitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Lau Borus, agar tetap menjaga kewaspadaan. Kerana bendungan itu sewaktu-waktu dapat jebol,karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.

Dia berharap, agar BPBD Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar atau banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Lau Borus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/