Sementara itu, kabar penambahan kuota haji untuk Indonesia kembali bergulir setelah tahun lalu batal terealisasi. Kabar penambahan kuota haji 2015 sebanyak 10 ribu kursi, muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Raja Salman di Jeddah pada 12 September tahun lalu. Tahun ini kabar itu bergulir kembali, setelah Jokowi bertemu dengan Prince Mohammed di Hangzhou, Tiongkok.
Klaim dari pihak istana, peluang Indonesia mendapat tambahan kuota haji terbuka lebar. Pemerintah Arab Saudi telah menyetujui usulan tambahan kuota yang diajukan Indonesia. Namun, untuk saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah kuota yang akan ditambahkan. Teknisnya akan dibahas lebih lanjut saat kedua pemimmpin negara bertemu.
Sedikitnya, ada dua jenis tambahan kuota yang diminta Indonesia. Pertama, kuota tambahan dari yang saat ini diberikan oleh Saudi. Kemudian, kuota sisa dari sejumlah negara yang tidak digunakan. ’’Kita sudah berbicara dengan Prince Mohammed dari Saudi Arabia waktu di Hangzhou, dan beliau sudah menyampaikan akan ditambah,’’ ujar Jokowi di sela kunjungan kerja ke Serang, Banten.
Untuk kuota negara lain yang tidak terpakai, Indonesia berharap dari tiga negara. Masing-masing Filipina, Singapura, dan Jepang. Sejauh ini, kuota ketiga negara tersebut belum digunakan secara maksimal. Hal itu juga untuk mencegah terulangnya kasus haji ilegal menggunakan kuota negara lain.
Presiden Duterte, ujar Jokowi, menyambut baik permintaan tersebut. ’’Kemarin waktu ketemu Presiden Duterte juga saya sampaikan, silakan (dipakai),’’ lanjut Presiden 55 tahun itu. Prosedur penambahan kuota dari negara lain akan dikonkretkan sehingga tidak ada lagi kasus haji menggunakan paspor palsu.
Beberapa tahun belakangan, kuota haji Indonesia terpangkas cukup banyak sebagai imbas perbaikan dan perluasan Masjidil Haram. Dari kuota normal 221 ribu jamaah, empat tahun belakangan Indonesia hanya bisa memberangkatkan 168.800. Terpotong 52.200 atau 23 persen.
Dalam beberapa waktu ke depan, Raja Salman akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. menurut Jokowi, salah satu agenda Raja Salman adalah membahas kepastian tambahan kuota tambahan haji Indonesia yang telah disetujui Saudi.
’’Hitungannya belum bisa disampaikan, pada saat nanti Raja Salman ke Indonesia, mungkin sudah ada pernyataan berapa tambahan yang bisa diberikan,’’ tambahnya. Termasuk kuota sisa dari tiga negara yang hendak diminta Indonesia.
Irjen Kemenag Mochammad Jasin mengatakan jajarannya sudah mendapatkan informasi kabar penambahan kuota itu. Sehingga di sela misi haji 2016 ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga menyempatkan berkomunikasi soal penambahan kuota. “Tentu kita menyambut baik informasi penambahan kuota ini,” katanya.
Hanya saja Jasin menegaskan Kemenag belum bisa memastikan apakah tambahan kuota itu akan terealisasi atau tidak. Meskipun begitu dia berharap rangkaian rapat-rapat tindaklanjut dengan kementerian haji Saudi, bisa berbuah hasil positif.
Mantan komisioner Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) itu juga mengabarkan kemungkinan besar kuota haji Indonesia tahun depan akan kembali normal. Seperti diketahui selama kegiatan renovasi Masjidilharam kuota haji Indonesia dipangkas 20 persen. Dari kuota normal 211 ribu berkurang menjadi 168.800 orang. Pengurangan ini berdampak kian panjangnya antrian haji. (wan/byu/bil/idr/jpg/ril)