31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kejar Geng Motor, Bonyok Dihajar Massa

MEDAN-Niat Junius Aritonang (27) membela teman yang jadi korban pemukulan anggota geng motor, berujung petaka. Pasalnya, saat mengejar pelaku, warga Jalan Helvetia, Pasar IV, Marelan, Tanah Garapan ini malah ikut jadi sasaran massa. Hingga kemarin, korban masih kritis di Rumah Sakit Imelda. Kepala dan seluruh tubuhnya remuk, dari mata korban juga terus mengeluarkan darah. Info yang dihimpun kru koran ini, Minggu (13/1) dinihari kemarin, puluhan warga Jalan Bilal, depan RS Imelda memang sengaja menunggu para geng motor yang telah lama meresahkan. Penantian itu membuahkan hasil, saat melintas di lokasi, dua anggota geng berhasil ditangkap dan babak belur dihakimi.

Sialnya, Junius yang mengejar dari belakang malah ikut jadi korban. Boru Hasibuan—ibu kandung Junius yang ditemui Posmetro Medan (Grup Sumut Pos) tampak syok menunggu di depan ruang ICU lantai III RS Imelda.

Menurut Boru Hasibuan, Junius yang akrab disapa Nius ini, Sabtu (12/1) malam, pergi naik sepeda motor Yamaha Mio putih menghadiri ‘open house’ di rumah temannya, kawasan Asrama Polisi, Brayan.

“Kami dulu tinggal di situ, dia pergi ke sana karena mau open house,” kata Boru Hasibuan membuka pembicaraan. Setiba di sana, Nius yang rencananya pulang terhenti. Pasalnya, salah seorang temannya yang ngaku jadi korban keberutalan geng motor. “Sudah mau pulangnya dia, cuma ada kawannya mengadu dipukuli geng motor.

Jadi, pergilah orang itu ke sana,” sambungnya. Ternyata benar, geng motor sedang konvoi di jalan. Melihat itu, mereka pun mengejarnya. Naas,ternyata puluhan warga Jalan Bilal yang selama ini resah sudah menunggu di lokasi. Begitu melintas, tanpa dikomandoi, massa yang emosi langsung menghadang dan menghakimi ketiga korban. Dua anggota geng motor yang dihakimi itu adalah Feri Wandi (21) dan Renhard (19). Naas, Nius yang turut mengejar dari belakang pun tak luput dari amukan massa. “Dia mau ngejar geng motor, bukan dia geng motornya,”kata wanita berumur 60-an tahun itu. Tak cuma dipukuli, massa juga menghantam kepala korban dengan batu. Namun, aksi itu terhenti ketika salah seorang anggota Brimob yang kebetulan mengenal Nius berhenti di lokasi. “Untunglah Brimob itu kenal sama dia. Karena memang dulu tinggal di asrama polisi Brayan sana,” katanya.

Pascadiamankan dari amukan massa, Nius langsung dibawa ke RS Imelda. Sedangkan teman Nius, bernama Ucok malah jadi korban penikaman di lokasi. “Kawannya si Ucok kena tikam di punggung, tapi entah di mana dia dirawat,” kata kakak Nius, tertunduk lesu. Sedangkan, kedua anggota geng motor tersebut sempat dibawa ke Polsekta Medan Timur. (eza/deo/smg)

MEDAN-Niat Junius Aritonang (27) membela teman yang jadi korban pemukulan anggota geng motor, berujung petaka. Pasalnya, saat mengejar pelaku, warga Jalan Helvetia, Pasar IV, Marelan, Tanah Garapan ini malah ikut jadi sasaran massa. Hingga kemarin, korban masih kritis di Rumah Sakit Imelda. Kepala dan seluruh tubuhnya remuk, dari mata korban juga terus mengeluarkan darah. Info yang dihimpun kru koran ini, Minggu (13/1) dinihari kemarin, puluhan warga Jalan Bilal, depan RS Imelda memang sengaja menunggu para geng motor yang telah lama meresahkan. Penantian itu membuahkan hasil, saat melintas di lokasi, dua anggota geng berhasil ditangkap dan babak belur dihakimi.

Sialnya, Junius yang mengejar dari belakang malah ikut jadi korban. Boru Hasibuan—ibu kandung Junius yang ditemui Posmetro Medan (Grup Sumut Pos) tampak syok menunggu di depan ruang ICU lantai III RS Imelda.

Menurut Boru Hasibuan, Junius yang akrab disapa Nius ini, Sabtu (12/1) malam, pergi naik sepeda motor Yamaha Mio putih menghadiri ‘open house’ di rumah temannya, kawasan Asrama Polisi, Brayan.

“Kami dulu tinggal di situ, dia pergi ke sana karena mau open house,” kata Boru Hasibuan membuka pembicaraan. Setiba di sana, Nius yang rencananya pulang terhenti. Pasalnya, salah seorang temannya yang ngaku jadi korban keberutalan geng motor. “Sudah mau pulangnya dia, cuma ada kawannya mengadu dipukuli geng motor.

Jadi, pergilah orang itu ke sana,” sambungnya. Ternyata benar, geng motor sedang konvoi di jalan. Melihat itu, mereka pun mengejarnya. Naas,ternyata puluhan warga Jalan Bilal yang selama ini resah sudah menunggu di lokasi. Begitu melintas, tanpa dikomandoi, massa yang emosi langsung menghadang dan menghakimi ketiga korban. Dua anggota geng motor yang dihakimi itu adalah Feri Wandi (21) dan Renhard (19). Naas, Nius yang turut mengejar dari belakang pun tak luput dari amukan massa. “Dia mau ngejar geng motor, bukan dia geng motornya,”kata wanita berumur 60-an tahun itu. Tak cuma dipukuli, massa juga menghantam kepala korban dengan batu. Namun, aksi itu terhenti ketika salah seorang anggota Brimob yang kebetulan mengenal Nius berhenti di lokasi. “Untunglah Brimob itu kenal sama dia. Karena memang dulu tinggal di asrama polisi Brayan sana,” katanya.

Pascadiamankan dari amukan massa, Nius langsung dibawa ke RS Imelda. Sedangkan teman Nius, bernama Ucok malah jadi korban penikaman di lokasi. “Kawannya si Ucok kena tikam di punggung, tapi entah di mana dia dirawat,” kata kakak Nius, tertunduk lesu. Sedangkan, kedua anggota geng motor tersebut sempat dibawa ke Polsekta Medan Timur. (eza/deo/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/