30 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Dirumahkan Karena Perjodohan, Gaji tak Diberikan

SUMUTPOS.CO – Hampir sebulan sudah,  JT, salah seorang guru SMP sekaligus SMA Yayasan Perguruan Etislandia Medan tak dapat mengajar lagi. JT yang sudah 6 tahun mengabdi (2011-2017) dirumahkan oleh Ketua Yayasan Perguruan Etislandia, J Sihotang.

Tak tahan dirumahkan, JT pun akhirnya mengundurkan diri sebagai guru di yayasan tersebut. Anehnya, guru matematika ini dirumahkan tanpa alasan yang jelas dan tak sesuai dengan prosedural. Dikabarkan, JT tak mengajar lagi lantaran persoalan pribadi dengan ketua yayasan.

Menurut penuturan JT, tindakan sewenang-wenang ketua yayasan yang tidak memperbolehkannya mengajarkan lagi mulai Minggu, 18 Februari 2017 lalu. Keputusan tersebut diterimanya tak melalui surat resmi, melainkan secara sepihak yang dihubungi via seluler oleh J Sihotang pada Sabtu malam, 17 Februari.

“Dia (ketua yayasan, Red) menghubungi saya lewat telepon. Dibilangnya akan menuntut ganti rugi apabila anaknya (Johanes, Red) tidak jadi menikah dengan Ibu Destri Tumanggor (salah seorang guru di sekolah tersebut, Red). Lantaran, saya menyinggung-nyinggung soal perjodohan Ibu Destri dengan adik Pak Parusip, mantan guru di sekolah itu. Kemudian, dia bilang merumahkan saya dulu selama dua minggu dan tidak mau tahu. Dia pun tak memberikan alasan yang jelas dengan keputusannya itu,” ungkap JT akhir pekan lalu.

Diceritakannya, keputusan sepihak yang dilakukan ketua yayasan tersebut tanpa ada surat peringatan. Hal ini berawal dari perbincangannya dengan Ibu Destri di ruang guru selepas mengajar Sabtu siang, 17 Februari lalu . Ketika itu, dirinya memberikan selamat kepada guru wanita yang mengajar mata pelajaran fisika itu karena akan menikah dengan anak ketua yayasan, Johanes.

Setelah itu, sambung JT, ia menanyakan dalam nada bercanda kepada Ibu Destri, bagaimana dengan adiknya Pak Parusip? Sebab, sebelumnya mereka berdua mau dijodohkan. Lalu, dijawablah oleh Ibu Destri, bahwa adiknya Pak Parusip tidak ada memberikan kejelasan dan kepastian. Usai dari situ, perbincangan pun selesai. Ia dan Ibu Destri pulang ke rumah masing-masing.

Namun, sekira pukul 17.00 WIB, ia dihubungi oleh ketua yayasan dan dibilangnya sangat kecewa terhadapnya. Karena, diungkit-ungkit lagi soal perjodohan Ibu Destri dengan adik Pak Parusip, sementara Ibu Destri sudah bertunangan dengan Johanes.

“Saya kan hanya bertanya saja soal perjodohan Ibu Destri dengan adiknya Pak Parusip, dan tidak ada maksud lain. Apa saya salah mengatakan seperti itu. Sebab, apapun ceritanya Ibu Destri dengan Johanes tetap menikah karena mereka berdua sudah bertunangan. Jadi, tidak mungkin batal gara-gara perkataan saya itu,” jabarnya.

SUMUTPOS.CO – Hampir sebulan sudah,  JT, salah seorang guru SMP sekaligus SMA Yayasan Perguruan Etislandia Medan tak dapat mengajar lagi. JT yang sudah 6 tahun mengabdi (2011-2017) dirumahkan oleh Ketua Yayasan Perguruan Etislandia, J Sihotang.

Tak tahan dirumahkan, JT pun akhirnya mengundurkan diri sebagai guru di yayasan tersebut. Anehnya, guru matematika ini dirumahkan tanpa alasan yang jelas dan tak sesuai dengan prosedural. Dikabarkan, JT tak mengajar lagi lantaran persoalan pribadi dengan ketua yayasan.

Menurut penuturan JT, tindakan sewenang-wenang ketua yayasan yang tidak memperbolehkannya mengajarkan lagi mulai Minggu, 18 Februari 2017 lalu. Keputusan tersebut diterimanya tak melalui surat resmi, melainkan secara sepihak yang dihubungi via seluler oleh J Sihotang pada Sabtu malam, 17 Februari.

“Dia (ketua yayasan, Red) menghubungi saya lewat telepon. Dibilangnya akan menuntut ganti rugi apabila anaknya (Johanes, Red) tidak jadi menikah dengan Ibu Destri Tumanggor (salah seorang guru di sekolah tersebut, Red). Lantaran, saya menyinggung-nyinggung soal perjodohan Ibu Destri dengan adik Pak Parusip, mantan guru di sekolah itu. Kemudian, dia bilang merumahkan saya dulu selama dua minggu dan tidak mau tahu. Dia pun tak memberikan alasan yang jelas dengan keputusannya itu,” ungkap JT akhir pekan lalu.

Diceritakannya, keputusan sepihak yang dilakukan ketua yayasan tersebut tanpa ada surat peringatan. Hal ini berawal dari perbincangannya dengan Ibu Destri di ruang guru selepas mengajar Sabtu siang, 17 Februari lalu . Ketika itu, dirinya memberikan selamat kepada guru wanita yang mengajar mata pelajaran fisika itu karena akan menikah dengan anak ketua yayasan, Johanes.

Setelah itu, sambung JT, ia menanyakan dalam nada bercanda kepada Ibu Destri, bagaimana dengan adiknya Pak Parusip? Sebab, sebelumnya mereka berdua mau dijodohkan. Lalu, dijawablah oleh Ibu Destri, bahwa adiknya Pak Parusip tidak ada memberikan kejelasan dan kepastian. Usai dari situ, perbincangan pun selesai. Ia dan Ibu Destri pulang ke rumah masing-masing.

Namun, sekira pukul 17.00 WIB, ia dihubungi oleh ketua yayasan dan dibilangnya sangat kecewa terhadapnya. Karena, diungkit-ungkit lagi soal perjodohan Ibu Destri dengan adik Pak Parusip, sementara Ibu Destri sudah bertunangan dengan Johanes.

“Saya kan hanya bertanya saja soal perjodohan Ibu Destri dengan adiknya Pak Parusip, dan tidak ada maksud lain. Apa saya salah mengatakan seperti itu. Sebab, apapun ceritanya Ibu Destri dengan Johanes tetap menikah karena mereka berdua sudah bertunangan. Jadi, tidak mungkin batal gara-gara perkataan saya itu,” jabarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/