31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Atasi Banjir, Medan Rancang Normalisasi Sungai

TERENDAM:  Rumah warga di Jalan Sari Rejo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang terendam banjir, Senin (19/10). Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Babura sehingga merendam ratusan rumah di bantaran sungai di tujuh kecamatan di Medan.
TERENDAM:
Rumah warga di Jalan Sari Rejo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang terendam banjir, Senin (19/10) tahun lalu. Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Babura sehingga merendam ratusan rumah di bantaran sungai di tujuh kecamatan di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) I guna melakukan normalisasi sungai yang ada di Kota Medan. Sembari menunggu pekerjaan tersebut, untuk titik awal saat ini pemko semaksimal mungkin melakukan pembangunan/pemeliharaan drainase, maupun crossing.

“Titiknya saya tidak ingat persis, tapi cukup banyak… sekitar ratusan,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada Sumut Pos, belum lama ini.

Akhyar mengamini untuk beberapa badan sungai memang harus dilakukan normalisasi. Secara intensif Pemko Medan sudah berkoordinasi dengan BWS.

“Kami menunggu jawaban BWS terkait sungai mana yang menjadi kewenangan mereka dan pemko. Termasuk dengan Dinas Tarukim Sumut untuk menjelaskan kewenangan dimaksud,” sebutnya seraya menambahkan, Dinas Bina Marga Kota Medan juga akan melakukan penggalian drainase maupun gorong-gorong yang ada, salah satunya sebagai upaya membebaskan kawasan Lapangan Merdeka dari genangan air.

Dari rapat koordinasi awal September kemarin, ada sejumlah titik drainase yang menjadi fokus perhatian untuk dibenahi secepatnya, guna mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Pemko mengundang pemilik utilitas atau stakeholder terkait, diantaranya PT PLN, PDAM Tirtanadi, PGN serta PT Telkom dan PT KAI. Tidak itu saja, Pemko Medan turut mengundang aparat kepolisian untuk mendukung penataan drainase. Sebab diyakini penataan drainase yang akan dilakukan nantinya akan memicu terjadinya kemacetan lalu lintas. Untuk itu peran aparat kepolisian sangat dibutuhkan guna mengurai kemacetan bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan.

Rencana pembuatan crossing turut dibahas di Jalan Jamin Ginting simpang Jalan Cempaka di Kecamatan Medan Baru. Diharap jika pembangunan crossing ini selesai, masalah banjir dan genangan air yang selama ini dikeluhkan warga sekitar dapat diatasi. Pun rapat mengupas soal gorong-gorong di bawah jalan tol dan di bawah rel kereta api di Kecamatan Medan Deli.

Akibat tersumbat dan banyak bangunan yang berdiri pinggiral rel yang menyebabkan terjadinya penyempitan parit, warga yang bermukim di sekitar bawah jalan tol dan bawah rel kereta api menjadi langganan banjir. Termasuk perwakilan pihak Podomoro berjanji pada 25 September kemarin, pihaknya akan memperbaiki drainase mulai dari Sungai Deli di Jalan Guru patimpus sampai Jalan Putri Hijau depan Capital Building. (prn/ije)

TERENDAM:  Rumah warga di Jalan Sari Rejo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang terendam banjir, Senin (19/10). Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Babura sehingga merendam ratusan rumah di bantaran sungai di tujuh kecamatan di Medan.
TERENDAM:
Rumah warga di Jalan Sari Rejo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang terendam banjir, Senin (19/10) tahun lalu. Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Babura sehingga merendam ratusan rumah di bantaran sungai di tujuh kecamatan di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) I guna melakukan normalisasi sungai yang ada di Kota Medan. Sembari menunggu pekerjaan tersebut, untuk titik awal saat ini pemko semaksimal mungkin melakukan pembangunan/pemeliharaan drainase, maupun crossing.

“Titiknya saya tidak ingat persis, tapi cukup banyak… sekitar ratusan,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada Sumut Pos, belum lama ini.

Akhyar mengamini untuk beberapa badan sungai memang harus dilakukan normalisasi. Secara intensif Pemko Medan sudah berkoordinasi dengan BWS.

“Kami menunggu jawaban BWS terkait sungai mana yang menjadi kewenangan mereka dan pemko. Termasuk dengan Dinas Tarukim Sumut untuk menjelaskan kewenangan dimaksud,” sebutnya seraya menambahkan, Dinas Bina Marga Kota Medan juga akan melakukan penggalian drainase maupun gorong-gorong yang ada, salah satunya sebagai upaya membebaskan kawasan Lapangan Merdeka dari genangan air.

Dari rapat koordinasi awal September kemarin, ada sejumlah titik drainase yang menjadi fokus perhatian untuk dibenahi secepatnya, guna mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Pemko mengundang pemilik utilitas atau stakeholder terkait, diantaranya PT PLN, PDAM Tirtanadi, PGN serta PT Telkom dan PT KAI. Tidak itu saja, Pemko Medan turut mengundang aparat kepolisian untuk mendukung penataan drainase. Sebab diyakini penataan drainase yang akan dilakukan nantinya akan memicu terjadinya kemacetan lalu lintas. Untuk itu peran aparat kepolisian sangat dibutuhkan guna mengurai kemacetan bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan.

Rencana pembuatan crossing turut dibahas di Jalan Jamin Ginting simpang Jalan Cempaka di Kecamatan Medan Baru. Diharap jika pembangunan crossing ini selesai, masalah banjir dan genangan air yang selama ini dikeluhkan warga sekitar dapat diatasi. Pun rapat mengupas soal gorong-gorong di bawah jalan tol dan di bawah rel kereta api di Kecamatan Medan Deli.

Akibat tersumbat dan banyak bangunan yang berdiri pinggiral rel yang menyebabkan terjadinya penyempitan parit, warga yang bermukim di sekitar bawah jalan tol dan bawah rel kereta api menjadi langganan banjir. Termasuk perwakilan pihak Podomoro berjanji pada 25 September kemarin, pihaknya akan memperbaiki drainase mulai dari Sungai Deli di Jalan Guru patimpus sampai Jalan Putri Hijau depan Capital Building. (prn/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/