26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Jakarta Dibom, Medan Awas

Warga, yang sebagian besar karyawan, berhamburan ke arah seberang. Ada yang jatuh, seorang satpam lari berniat menolong. Tapi sial, tembakan teroris mengarah ke tubuhnya. “Saya lihat dia tertembak waktu baku tembak polisi dengan orang yang dicurigai, kasihan,” kata seorang warga, Andi, saksi mata. Si satpam yang belum diketahui identitasnya itu diduga tewas di lokasi, dan langsung diangkut ambulance yang sudah berlalu lalang.

Pasukan mengepung Gedung Djakarta Theater, lantaran dikabarkan dua pelaku sembunyi di gedung itu. Seluruh ruas jalan yang mengarah ke titik lokasi ditutup. Namun, dari jarak beberapa puluh meter, suara tembakan terdengar bertubi-tubi. Personel Densus 88, Brimob, dibantu pasukan Kosntrad, terus berdatangan.

Setelah hampir dua jam pengepungan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Igbal, mengeluarkan pernyataan resmi. Dia memastikan sudah tidak ada lagi pelaku pengeboman yang berhasil lolos. Semuanya, berjumlah lima orang, sudah tewas saat baku tembak dengan petugas. “ Jumlah korban luka juga bertambah dari 17 menjadi 24, semuanya dibawa ke rumah sakit.

“Lima pelaku sudah tewas, tiga diantaranya ditembak dan dua tewas akibat bom bunuh diri. Sudah tidak ada lagi pelaku dan lokasi sudah kami kuasai,” ujar Iqbal.

Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang berada di lokasi juga menyampaikan keterangan. Empat pelaku peledakan tewas. “Dua karena bom bunuh diri dan tiga kami tembak,” kata BG. Sumber dari petugas menyebut, seorang pelaku masih menggenggam granat dan akhirnya didor saat dikepung.

Menurut BG, lima anggota Polri luka berat tertembak di depan pos polisi Sarinah dan saat kontak tembak dengan pelaku di depan Starbucks dan Djakarta Theater. Sedangkan dari masyarakat ada tujuh korban termasuk dua warga negara asing. Lima di antaranya luka dan dua lainnya meninggal. “Satu WNI dan satu WNA (yang meninggal),” ujar BG.

Sedangkan satu WNA lainnya masih dirawat di rumah sakit karena tertembak kelompok teroris di depan Djakarta Theater.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sebuah mobil Daihatsu Grand Max warna silver berplat nomor B 2743 PZ juga ditelisik. Mobil itu dicurigai milik kawanan pelaku. Pasaanya mobil itu terparkir sudah lama dan tak ada satu pun yang berani mengambilnya. “Itu mobil dari pagi mas,” kata seorang warga.

Warga, yang sebagian besar karyawan, berhamburan ke arah seberang. Ada yang jatuh, seorang satpam lari berniat menolong. Tapi sial, tembakan teroris mengarah ke tubuhnya. “Saya lihat dia tertembak waktu baku tembak polisi dengan orang yang dicurigai, kasihan,” kata seorang warga, Andi, saksi mata. Si satpam yang belum diketahui identitasnya itu diduga tewas di lokasi, dan langsung diangkut ambulance yang sudah berlalu lalang.

Pasukan mengepung Gedung Djakarta Theater, lantaran dikabarkan dua pelaku sembunyi di gedung itu. Seluruh ruas jalan yang mengarah ke titik lokasi ditutup. Namun, dari jarak beberapa puluh meter, suara tembakan terdengar bertubi-tubi. Personel Densus 88, Brimob, dibantu pasukan Kosntrad, terus berdatangan.

Setelah hampir dua jam pengepungan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Igbal, mengeluarkan pernyataan resmi. Dia memastikan sudah tidak ada lagi pelaku pengeboman yang berhasil lolos. Semuanya, berjumlah lima orang, sudah tewas saat baku tembak dengan petugas. “ Jumlah korban luka juga bertambah dari 17 menjadi 24, semuanya dibawa ke rumah sakit.

“Lima pelaku sudah tewas, tiga diantaranya ditembak dan dua tewas akibat bom bunuh diri. Sudah tidak ada lagi pelaku dan lokasi sudah kami kuasai,” ujar Iqbal.

Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang berada di lokasi juga menyampaikan keterangan. Empat pelaku peledakan tewas. “Dua karena bom bunuh diri dan tiga kami tembak,” kata BG. Sumber dari petugas menyebut, seorang pelaku masih menggenggam granat dan akhirnya didor saat dikepung.

Menurut BG, lima anggota Polri luka berat tertembak di depan pos polisi Sarinah dan saat kontak tembak dengan pelaku di depan Starbucks dan Djakarta Theater. Sedangkan dari masyarakat ada tujuh korban termasuk dua warga negara asing. Lima di antaranya luka dan dua lainnya meninggal. “Satu WNI dan satu WNA (yang meninggal),” ujar BG.

Sedangkan satu WNA lainnya masih dirawat di rumah sakit karena tertembak kelompok teroris di depan Djakarta Theater.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sebuah mobil Daihatsu Grand Max warna silver berplat nomor B 2743 PZ juga ditelisik. Mobil itu dicurigai milik kawanan pelaku. Pasaanya mobil itu terparkir sudah lama dan tak ada satu pun yang berani mengambilnya. “Itu mobil dari pagi mas,” kata seorang warga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/