31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Jakarta Dibom, Medan Awas

Foto Edwin/JPNN Bom yang meledak di Pos Polisi Sarinah Jakarta menewaskan 2 orang, disusul 5 korban lainnya aibat baku tembak antara teroris dengan polisi.
Foto Edwin/JPNN
Bom yang meledak di Pos Polisi Sarinah Jakarta menewaskan 2 orang, disusul 5 korban lainnya aibat baku tembak antara teroris dengan polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari aksi teroris yang tiba-tiba meledakkan pos polisi di dekat Gedung Sarinah, Kamis (14/1) pukul 10.45 Wib, pusat jajanan Amerika Serikat di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat menjadi arena perang, baku tembak menegangkan terjadi di jantung Ibukota, hanya beberapa ratus meter dari Istana Presiden. Intelijen mengingatkan, Medan berstatus awas.

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi (14/1). Pernyataan pengakuan itu dirilis melalui salah satu lembaga propaganda yang bersekutu dengan mereka.

“Pejuang Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) telah melakukan serangan bersenjata pagi ini di ibu kota Indonesia,” kata kantor berita Aamaq pada saluran telegramnya seperti dilansir Independent.co.uk, Kamis (14/1).

Para militan itu memang menargetkan kawasan Sarinah di Jalan Thamrin yang menjadi pusat jaringan Amerika Serikat. Sebab, di sana ada Starbuck, Mc Donalds, Burger King dan beberapa merek multinasional lainnya. Misalnya, Pizza Hut, termasuk hotel bintang lima Sari Pan Pasific Hotel.

Klaim ISIS itu, seperti pernyataan Kepala BIN Letjen (purn) Sutiyoso. Dia menduga pelaku teror bom dan penembakan di Sarinah adalah para WNI mantan anggota ISIS yang pulang ke Indonesia. “Sangat besar kemungkinan (itu ISIS). Bisa juga itu mantan ISIS yang pulang. Itu kan memang sering kami bicarakan. Tapi sekali lagi kan kami enggak tahu waktunya kapan,” ujar pria yang akrab disapa Bang Yos sebelum mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/1).

Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin menjadi arena perang. Berawal dari aksi teroris yang tiba-tiba meledakkan pos polisi di dekat Gedung Sarinah, pukul 10.45 Wib, baku tembak menegangkan terjadi di jantung Ibukota, hanya beberapa ratus meter dari Istana Presiden.

Seorang perempuan muda yang sedang kena tilang dan berurusan dengan polisi di dekat pospol itu, mengalami luka parah. Polisinya juga berdarah-darah. Demikian juga dua warga sipil yang sedang berada di dekat situ.

Sejumlah polisi yang berada di sekitar lokasi langsung terhenyak, mencabut pistol. Empat teroris kabur ke arah Starbucks dan Djakarta Theater yang berada satu gedung Cakrawala, persis di depan samping Gedung Sarinah.

Di situ terdengar lagi lima kali ledakan bom disertai suara-suara tembakan. Rully, seorang saksi, mengaku sempat melihat tiga orang mengenakan baju hitam-hitam menembak secara membabi buta ke khalayak ramai usai ledakan kedua di outlet Starbuck.

“Pelaku menggunakan baju hitam-hitam, pelaku berjumlah tiga orang keluar setelah ledakan kedua belakang starbuck kemudian menembak asal ke arah luar,” terang dia.

Dia melanjutkan, di sana polisi yang yang selamat sempat melakukan perlawanan. Sehingga saat terjadi baku tembak dengan tiga orang berbaju hitam-hitam. “Saat ledakan ketiga, terjadi baku tembak di depan starbuck,” jelasnya.

Suasana mencekam. Para karyawan di kawasan padat perkantoran itu berhamburan keluar. Seorang pria bule yang sudah terluka, tak mampu berjalan, tergeletak di depan Starbucks. Dor! Letusan senjata pelaku teroris mengarah ke tubuh bule tua itu. Tewas di tempat.”Kami lihatnya dari atas ada bule, lagi diletakin di depan Starbucks, lagi ditidurin dia ditembak pelaku, ditodongin pistol gitu,” kata Seorang di gedung Jaya yang berseberangan dengan Starbucks, Madjan.

Kepanikan masal terjadi. Suara baku tembak terjadi. Di saat bersamaan aparat kepolisian dibantu polisi bersenjata lengkap, sebagian dengan motor trail, berdatangan ke lokasi kejadian. Mencekam.

Foto Edwin/JPNN Bom yang meledak di Pos Polisi Sarinah Jakarta menewaskan 2 orang, disusul 5 korban lainnya aibat baku tembak antara teroris dengan polisi.
Foto Edwin/JPNN
Bom yang meledak di Pos Polisi Sarinah Jakarta menewaskan 2 orang, disusul 5 korban lainnya aibat baku tembak antara teroris dengan polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari aksi teroris yang tiba-tiba meledakkan pos polisi di dekat Gedung Sarinah, Kamis (14/1) pukul 10.45 Wib, pusat jajanan Amerika Serikat di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat menjadi arena perang, baku tembak menegangkan terjadi di jantung Ibukota, hanya beberapa ratus meter dari Istana Presiden. Intelijen mengingatkan, Medan berstatus awas.

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi (14/1). Pernyataan pengakuan itu dirilis melalui salah satu lembaga propaganda yang bersekutu dengan mereka.

“Pejuang Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) telah melakukan serangan bersenjata pagi ini di ibu kota Indonesia,” kata kantor berita Aamaq pada saluran telegramnya seperti dilansir Independent.co.uk, Kamis (14/1).

Para militan itu memang menargetkan kawasan Sarinah di Jalan Thamrin yang menjadi pusat jaringan Amerika Serikat. Sebab, di sana ada Starbuck, Mc Donalds, Burger King dan beberapa merek multinasional lainnya. Misalnya, Pizza Hut, termasuk hotel bintang lima Sari Pan Pasific Hotel.

Klaim ISIS itu, seperti pernyataan Kepala BIN Letjen (purn) Sutiyoso. Dia menduga pelaku teror bom dan penembakan di Sarinah adalah para WNI mantan anggota ISIS yang pulang ke Indonesia. “Sangat besar kemungkinan (itu ISIS). Bisa juga itu mantan ISIS yang pulang. Itu kan memang sering kami bicarakan. Tapi sekali lagi kan kami enggak tahu waktunya kapan,” ujar pria yang akrab disapa Bang Yos sebelum mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/1).

Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin menjadi arena perang. Berawal dari aksi teroris yang tiba-tiba meledakkan pos polisi di dekat Gedung Sarinah, pukul 10.45 Wib, baku tembak menegangkan terjadi di jantung Ibukota, hanya beberapa ratus meter dari Istana Presiden.

Seorang perempuan muda yang sedang kena tilang dan berurusan dengan polisi di dekat pospol itu, mengalami luka parah. Polisinya juga berdarah-darah. Demikian juga dua warga sipil yang sedang berada di dekat situ.

Sejumlah polisi yang berada di sekitar lokasi langsung terhenyak, mencabut pistol. Empat teroris kabur ke arah Starbucks dan Djakarta Theater yang berada satu gedung Cakrawala, persis di depan samping Gedung Sarinah.

Di situ terdengar lagi lima kali ledakan bom disertai suara-suara tembakan. Rully, seorang saksi, mengaku sempat melihat tiga orang mengenakan baju hitam-hitam menembak secara membabi buta ke khalayak ramai usai ledakan kedua di outlet Starbuck.

“Pelaku menggunakan baju hitam-hitam, pelaku berjumlah tiga orang keluar setelah ledakan kedua belakang starbuck kemudian menembak asal ke arah luar,” terang dia.

Dia melanjutkan, di sana polisi yang yang selamat sempat melakukan perlawanan. Sehingga saat terjadi baku tembak dengan tiga orang berbaju hitam-hitam. “Saat ledakan ketiga, terjadi baku tembak di depan starbuck,” jelasnya.

Suasana mencekam. Para karyawan di kawasan padat perkantoran itu berhamburan keluar. Seorang pria bule yang sudah terluka, tak mampu berjalan, tergeletak di depan Starbucks. Dor! Letusan senjata pelaku teroris mengarah ke tubuh bule tua itu. Tewas di tempat.”Kami lihatnya dari atas ada bule, lagi diletakin di depan Starbucks, lagi ditidurin dia ditembak pelaku, ditodongin pistol gitu,” kata Seorang di gedung Jaya yang berseberangan dengan Starbucks, Madjan.

Kepanikan masal terjadi. Suara baku tembak terjadi. Di saat bersamaan aparat kepolisian dibantu polisi bersenjata lengkap, sebagian dengan motor trail, berdatangan ke lokasi kejadian. Mencekam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/