25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

TPL Terus Berbenah, Pers Sumbang Pemikiran

Foto: TPL for Sumut Pos Direktur PT TPL Leonard Hutabarat, komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, foto bersama Ketua PWI Sumut H Hermansyah dan sejumlah wartawan senior, serta belasan anak yatim piatu dari Medan Sunggal, saat acara silaturahmi sambil buka puasa bersama, di Medan, Jumat (10/6/2016).
Foto: TPL for Sumut Pos
Direktur PT TPL Leonard Hutabarat, komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, foto bersama Ketua PWI Sumut H Hermansyah dan sejumlah wartawan senior, serta belasan anak yatim piatu dari Medan Sunggal, saat acara silaturahmi sambil buka puasa bersama, di Medan, Jumat (10/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pernyataan utama mengemuka pada momen silaturahmi TPL dan insan pers di Medan, Jumat pekan lalu. TPL menyampaikan, sebagai sebuah korporasi berorientasi ekspor industri pulp TPL di Parmaksian, Tobasamosir, harus terus berbenah untuk memenangkan persaingan pasar global dalam menghasilkan manfaat bagi negeri (country), masyarakat (community) dan perusahaan (company).

Dari sudut pandang lain, sinergi pers dan dunia usaha perlu terus dibangun karena pada dasarnya kedua pihak saling membutuhkan.

Kedua peryataan itu disampaikan pada kesempatan silaturahmi sambil buka puasa bersama oleh Direktur TPL (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) Leonard Hutabarat dan Ketua PWI Sumut H Hermansyah, di Medan, Jumat (10/6/2016). Acara bukber dihadiri sekitar 40 orang awak-media, di antaranya beberapa wartawan senior seperti HM Zaki Abdullah (penasehat Serikat Penerbit Suratbakar), M Syahrir (Ketua PWI Sumut 2010 – 2015), H Sofyan Harahap (Waspada), HA Sulben Siagian (Mandiri), H Rony Simon (Gebrak), Bersihar Lubis (Medan Bisnis), H War Jamil (Analisa), Parluhutan Simarmata (SIB), Jalaludin (Mimbar Umum) dan AS Atmadi. Hadir pula dan memberikan sambutan komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, ustaz H Syahminan Hasibuan, dihadiri sekitar 20 orang anak yatim piatu dari Medan Sunggal.

Leo mengemukakan, sebagai perusahaan berbasis Kehutanan (HTI – hutan tanaman industri) yang memiliki sensivitas di bidang lingkungan, dan terlebih-lebih hampir seluruh produksinya diekspor ke pasar yang sangat-ketat persaingannya, TPL hampir selalu memperoleh perhatian, sorotan dan kritikan dari publik, dengan salah satu salurannya melalui media.

“Kami berterima kasih karena memperoleh banyak perhatian, masukan, termasuk kritik dari publik melalui media. Kritik yang mengandung kebenaran tentu manjadi cemeti dalam menyempurnakan kinerja perusahaan yang tak-pernah-henti. Terhadap kritik yang terkadang kurang berdasar sudah menjadi tugas kami memberikan sosialisasi lebih luas. Rekan-rekan wartawan yang ingin memperoleh fakta yang benar mengenai perusahaan dengan senang hati kami melayani permintaan konfirmasi, verifikasi dan check and re-check. Teruslah beri kami sumbangan pemikiran yang memberi jalan-keluar, baik mengenai operasional, kepedulian terhadap lingkungan, dan juga wujud tanggung jawab sosial,” katanya.

Pernyataan Leo seakan disambut oleh Hermansyah dengan mengatakan, pada dasarnya pers dan dunia usaha saling membutuhkan. Pers memang berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Tetapi sering informasi yang disajikan melalui tulisan wartawan –misalnya mengenai kinerja positif dunia usaha– juga memotivasi masyarakat luas untuk mencontoh kiat-kiat mengelola usaha hingga meraih sukses. Karena itu sinergi antara jajaran pers dengan kalangan dunia usaha perlu terus dibangun dan dibina melalui pola-pola kemitraan.

Hermansyah tidak lupa menyampaikan penghargaan atas komunikasi dan kerja sama yang sudah terbina selama ini sambil menyebut silaturahmi rutin dan “kehadiran” dalam berbagai program PWI dan bahkan berharap menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.

Silaturahmi dan buka puasa diisi taushiah ustaz Syahminan Hasibuan yang menguraikan salah satu manfaat puasa sebagai sarana pengendalian nafsu dan keserakahan, serta pemberian santunan kepada para anak yatim. (rel/mea)

Foto: TPL for Sumut Pos Direktur PT TPL Leonard Hutabarat, komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, foto bersama Ketua PWI Sumut H Hermansyah dan sejumlah wartawan senior, serta belasan anak yatim piatu dari Medan Sunggal, saat acara silaturahmi sambil buka puasa bersama, di Medan, Jumat (10/6/2016).
Foto: TPL for Sumut Pos
Direktur PT TPL Leonard Hutabarat, komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, foto bersama Ketua PWI Sumut H Hermansyah dan sejumlah wartawan senior, serta belasan anak yatim piatu dari Medan Sunggal, saat acara silaturahmi sambil buka puasa bersama, di Medan, Jumat (10/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pernyataan utama mengemuka pada momen silaturahmi TPL dan insan pers di Medan, Jumat pekan lalu. TPL menyampaikan, sebagai sebuah korporasi berorientasi ekspor industri pulp TPL di Parmaksian, Tobasamosir, harus terus berbenah untuk memenangkan persaingan pasar global dalam menghasilkan manfaat bagi negeri (country), masyarakat (community) dan perusahaan (company).

Dari sudut pandang lain, sinergi pers dan dunia usaha perlu terus dibangun karena pada dasarnya kedua pihak saling membutuhkan.

Kedua peryataan itu disampaikan pada kesempatan silaturahmi sambil buka puasa bersama oleh Direktur TPL (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) Leonard Hutabarat dan Ketua PWI Sumut H Hermansyah, di Medan, Jumat (10/6/2016). Acara bukber dihadiri sekitar 40 orang awak-media, di antaranya beberapa wartawan senior seperti HM Zaki Abdullah (penasehat Serikat Penerbit Suratbakar), M Syahrir (Ketua PWI Sumut 2010 – 2015), H Sofyan Harahap (Waspada), HA Sulben Siagian (Mandiri), H Rony Simon (Gebrak), Bersihar Lubis (Medan Bisnis), H War Jamil (Analisa), Parluhutan Simarmata (SIB), Jalaludin (Mimbar Umum) dan AS Atmadi. Hadir pula dan memberikan sambutan komisaris independen TPL Lundu Panjaitan, ustaz H Syahminan Hasibuan, dihadiri sekitar 20 orang anak yatim piatu dari Medan Sunggal.

Leo mengemukakan, sebagai perusahaan berbasis Kehutanan (HTI – hutan tanaman industri) yang memiliki sensivitas di bidang lingkungan, dan terlebih-lebih hampir seluruh produksinya diekspor ke pasar yang sangat-ketat persaingannya, TPL hampir selalu memperoleh perhatian, sorotan dan kritikan dari publik, dengan salah satu salurannya melalui media.

“Kami berterima kasih karena memperoleh banyak perhatian, masukan, termasuk kritik dari publik melalui media. Kritik yang mengandung kebenaran tentu manjadi cemeti dalam menyempurnakan kinerja perusahaan yang tak-pernah-henti. Terhadap kritik yang terkadang kurang berdasar sudah menjadi tugas kami memberikan sosialisasi lebih luas. Rekan-rekan wartawan yang ingin memperoleh fakta yang benar mengenai perusahaan dengan senang hati kami melayani permintaan konfirmasi, verifikasi dan check and re-check. Teruslah beri kami sumbangan pemikiran yang memberi jalan-keluar, baik mengenai operasional, kepedulian terhadap lingkungan, dan juga wujud tanggung jawab sosial,” katanya.

Pernyataan Leo seakan disambut oleh Hermansyah dengan mengatakan, pada dasarnya pers dan dunia usaha saling membutuhkan. Pers memang berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Tetapi sering informasi yang disajikan melalui tulisan wartawan –misalnya mengenai kinerja positif dunia usaha– juga memotivasi masyarakat luas untuk mencontoh kiat-kiat mengelola usaha hingga meraih sukses. Karena itu sinergi antara jajaran pers dengan kalangan dunia usaha perlu terus dibangun dan dibina melalui pola-pola kemitraan.

Hermansyah tidak lupa menyampaikan penghargaan atas komunikasi dan kerja sama yang sudah terbina selama ini sambil menyebut silaturahmi rutin dan “kehadiran” dalam berbagai program PWI dan bahkan berharap menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.

Silaturahmi dan buka puasa diisi taushiah ustaz Syahminan Hasibuan yang menguraikan salah satu manfaat puasa sebagai sarana pengendalian nafsu dan keserakahan, serta pemberian santunan kepada para anak yatim. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/