25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Cerah, Warga Medan Saksikan Supermoon

Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fenomena alam langka terjadi tadi malam di seluruh wilayah Indonesia. Supermoon atau penampakan bulan lebih besar dari biasanya bisa diamati di berbagai wilayah nusantara mulai bulan terbit malam ini, Senin (14/11).

Posisi Indonesia sangat ideal karena seluruh wilayah membelakangi matahari saat Supermoon terjadi. Puncak bulan purnama sempurna akan terjadi pada pukul 21.00 WIB atau disebut perigee-syzygy. Namun, mulai pukul 18.00 – 20.00 WIB masyarakat sudah bisa menyaksikan Supermoon. Syaratnya, tentu saja tidak ada mendung yang menghalangi.

Supermoon kali ini langka, sebab terakhir kali terjadi pada 1948 yang menjadi Supermoon terbesar hingga saat ini. Pasalnya, jarak bumi dan bulan mencapai 356.461 kilometer.

Sedang kali ini jarak bumi dan bulan adalah 356.500 kilometer. Sementara jarak normal Bumi-Bulan 384.400 kilometer.

Menurut Astronom dan pengelola situs astronomi Langitselatan.com, Avivah Yamani, supermoon pada 1948 dan hari ini hanya akan kalah dengan supermoon tahun 2034 di mana jarak bumi dan bulan saat itu sekira 356.448 kilometer, terdekat dalam abad 21.

Kepala Data dan Informasi BMKG wilayah I Medan, Sunardi mengatakan, fenomena bulan purnama lebih besar dari biasanya atau Supermoon ini sebenarnya hanyalah fenomena biasa. “Ini fonomena yang biasa. Namun,untuk masyarakat yang berada di dekat laut akan melihat dampak yang kecil dari fenomena itu seperti gelombang laut akan tampak sedikit lebih tinggi karena gaya gravitasinya lebih besar,” jelasnya.

Sunardi menambahkan fenomena tersebut akan jelas dilihat oleh masyarakat dengan waktu yang cukup lama.

“Kalau cuaca cerah sangat terlihat terangnya Supermoon tersebut. Namun kalau untuk dampak dari fenomena tersebut tidak ada. Hanya sebuah fenomena biasanya saja,” tambah Sunardi.

Di Kawasan Kota Medan sendiri, fenomena ini menarik masyarakat untuk menyaksikannya. Seperti di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Jalan Guru Patimpus, warga ramai-ramai menyaksikan dari atas gedung bertingkat.

Bulan terlihat bulat sempurna dan terlihat lebih dekat. Apalagi, kondisi ini didukung dengan cerahnya langit Kota Medan tadi malam. “Bulannya seperti lebih dekat,” ucap Faisal kepada Sumut Pos, tadi malam. Dia mengaku takjub dengan fenomena alam yang cukup langka ini.‎ (jpnn/adz)

Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fenomena alam langka terjadi tadi malam di seluruh wilayah Indonesia. Supermoon atau penampakan bulan lebih besar dari biasanya bisa diamati di berbagai wilayah nusantara mulai bulan terbit malam ini, Senin (14/11).

Posisi Indonesia sangat ideal karena seluruh wilayah membelakangi matahari saat Supermoon terjadi. Puncak bulan purnama sempurna akan terjadi pada pukul 21.00 WIB atau disebut perigee-syzygy. Namun, mulai pukul 18.00 – 20.00 WIB masyarakat sudah bisa menyaksikan Supermoon. Syaratnya, tentu saja tidak ada mendung yang menghalangi.

Supermoon kali ini langka, sebab terakhir kali terjadi pada 1948 yang menjadi Supermoon terbesar hingga saat ini. Pasalnya, jarak bumi dan bulan mencapai 356.461 kilometer.

Sedang kali ini jarak bumi dan bulan adalah 356.500 kilometer. Sementara jarak normal Bumi-Bulan 384.400 kilometer.

Menurut Astronom dan pengelola situs astronomi Langitselatan.com, Avivah Yamani, supermoon pada 1948 dan hari ini hanya akan kalah dengan supermoon tahun 2034 di mana jarak bumi dan bulan saat itu sekira 356.448 kilometer, terdekat dalam abad 21.

Kepala Data dan Informasi BMKG wilayah I Medan, Sunardi mengatakan, fenomena bulan purnama lebih besar dari biasanya atau Supermoon ini sebenarnya hanyalah fenomena biasa. “Ini fonomena yang biasa. Namun,untuk masyarakat yang berada di dekat laut akan melihat dampak yang kecil dari fenomena itu seperti gelombang laut akan tampak sedikit lebih tinggi karena gaya gravitasinya lebih besar,” jelasnya.

Sunardi menambahkan fenomena tersebut akan jelas dilihat oleh masyarakat dengan waktu yang cukup lama.

“Kalau cuaca cerah sangat terlihat terangnya Supermoon tersebut. Namun kalau untuk dampak dari fenomena tersebut tidak ada. Hanya sebuah fenomena biasanya saja,” tambah Sunardi.

Di Kawasan Kota Medan sendiri, fenomena ini menarik masyarakat untuk menyaksikannya. Seperti di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Jalan Guru Patimpus, warga ramai-ramai menyaksikan dari atas gedung bertingkat.

Bulan terlihat bulat sempurna dan terlihat lebih dekat. Apalagi, kondisi ini didukung dengan cerahnya langit Kota Medan tadi malam. “Bulannya seperti lebih dekat,” ucap Faisal kepada Sumut Pos, tadi malam. Dia mengaku takjub dengan fenomena alam yang cukup langka ini.‎ (jpnn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/