25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Medan Diprediksi Dilanda Kemarau hingga Februari

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Sejumlah pelaajr menggunakan payung untuk melindungi diri dari cuaca panas saat melintas di Jalan Jamin Ginting, Medan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memperkirakan, wilayah Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara akan memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Kota Medan bakal dilanda musim kemarau. Selain Medan, musim panas ini juga terjadi di sejumlah daerah lainnya yang termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, musim kemarau yang diperkirakan akan melanda Kota Medan dan sekitarnya terjadi hingga bulan Februari. Untuk suhu panasnya mencapai sekitar 34 derajat celcius.

“Saat ini, Medan memasuki musim kemarau dan begitu juga beberapa daerah lainnya di Sumut. Seperti, di Stabat, Lubuk Pakam, Kisaran, Rantau Prapat, Sei Rampah, Lima Puluh, Tanjung Balai, Binjai, Tebing Tinggi, Kota Pinang, dan Aek Kanopan. Suhu panas yang terjadi diperkirakan 24 hingga 34 derajat celcius,” ujar Syahnan kepawa wartawan, kemarin.

Disebutkannya, musim kemarau yang melanda tersebut belum ada warning atau perhatian khusus terkait titik panas (kebakaran hutan). Sebab, sejauh ini belum ada dilaporkan.

“Dengan kondisi cuaca seperti ini (kemarau), diharapkan kepada masyarakat agar memperbànyak mengkonsumsi air putih. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah dan menjauhi hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran dan kebakaran hutan,” sebut Syahnan.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada musim kemarau yang melanda saat ini diselingi juga oleh cuaca hujan. Hujan yang terjadi dalam kategori ringan hingga sedang.

“Pada bulan Januari ini sebenarnya memasuki musim kemarau, karena puncak hujannya sudah berlalu pada Desember kemarin. Meski begitu, tetap masih diselingi hujan yang disebabkan tekanan dari air laut,” tuturnya.

Syahnan menambahkan, hujan yang terjadi dalam musim kemarau ini pada siang menjelang sore dan malam hari. Untuk suhu udaranya antara 22 sampai 32 derajat celcius dengan kecepatan angin 20 knot (km/per jam) dan kelembapan udara 5 hingga 100 persen. (ris/ram)

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Sejumlah pelaajr menggunakan payung untuk melindungi diri dari cuaca panas saat melintas di Jalan Jamin Ginting, Medan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memperkirakan, wilayah Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara akan memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Kota Medan bakal dilanda musim kemarau. Selain Medan, musim panas ini juga terjadi di sejumlah daerah lainnya yang termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, musim kemarau yang diperkirakan akan melanda Kota Medan dan sekitarnya terjadi hingga bulan Februari. Untuk suhu panasnya mencapai sekitar 34 derajat celcius.

“Saat ini, Medan memasuki musim kemarau dan begitu juga beberapa daerah lainnya di Sumut. Seperti, di Stabat, Lubuk Pakam, Kisaran, Rantau Prapat, Sei Rampah, Lima Puluh, Tanjung Balai, Binjai, Tebing Tinggi, Kota Pinang, dan Aek Kanopan. Suhu panas yang terjadi diperkirakan 24 hingga 34 derajat celcius,” ujar Syahnan kepawa wartawan, kemarin.

Disebutkannya, musim kemarau yang melanda tersebut belum ada warning atau perhatian khusus terkait titik panas (kebakaran hutan). Sebab, sejauh ini belum ada dilaporkan.

“Dengan kondisi cuaca seperti ini (kemarau), diharapkan kepada masyarakat agar memperbànyak mengkonsumsi air putih. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah dan menjauhi hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran dan kebakaran hutan,” sebut Syahnan.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada musim kemarau yang melanda saat ini diselingi juga oleh cuaca hujan. Hujan yang terjadi dalam kategori ringan hingga sedang.

“Pada bulan Januari ini sebenarnya memasuki musim kemarau, karena puncak hujannya sudah berlalu pada Desember kemarin. Meski begitu, tetap masih diselingi hujan yang disebabkan tekanan dari air laut,” tuturnya.

Syahnan menambahkan, hujan yang terjadi dalam musim kemarau ini pada siang menjelang sore dan malam hari. Untuk suhu udaranya antara 22 sampai 32 derajat celcius dengan kecepatan angin 20 knot (km/per jam) dan kelembapan udara 5 hingga 100 persen. (ris/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/