26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Sopir Mobil Rental Ini Tewas di Jalan Tol Tamora

Foto: Manahan/PM Jenasah Abdul, sopir mobil di kursi depan mobil rental yang dikemudikannya.
Foto: Manahan/PM
Jenasah Abdul, sopir mobil di kursi depan mobil rental yang dikemudikannya.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Di perjalanan mengantar penumpang ke Bandara Kuala Namu, maut menjemput Abdul Muis (52). Sopir rental asal Jalan Karya Gg. Karya Setia, Kel. Sei Agul, Medan Barat itu ditemukan tewas. Jasadnya kaku dengan posisi menyamping di dalam Xenia BK 1117 KN yang dikemudikannya di Jalan Tol Tanjung Morawa-Medan Km 30, tepatnya Desa Bangun Sari Baru, Tanjungmorawa, Sabtu (14/3) sekira pukul 11.15 Wib

Kematian Abdul diketahui dari aksi Damar (10) dan temannya Dodo (9) memanjat tembok pembatas tol. Kedua curiga melihat suami istri dan ketiga anak-anak, keluar dari dalam mobil dan menghentikan bus Damri tujuan Bandara Kuala Namu. Sementara itu Abdul ditinggal sendiri di dalam mobil.

Merasa ada yang aneh, Damar pun memberitahukan hal itu ke ayahnya, Toyok (53). Teknisi alat-alat elektronik itu juga merasa penasaran dan memanjat tembok pembatas tol untuk memastikan apa yang terjadi. Dia ikut curiga saat memanggil Abdul, namun tak ada sahutan.

Dia akhirnya mengabarkan ke tetangganya. Seketika lokasi dipadati warga sekitar.

Sejam kemudian, Polsek Tanjungmorawa turun menggelar olah TKP, dipimpin Kanit Reskrim Ipda ALP Tambunan SH. Jasad korban dilarikan ke RS Bhayangkara dan mobil yang dikemudikan korban milik Robert Azmal (29) warga Jalan Bromo Gg. Mulia, Medan Area diamankan ke polsek.

Petugas pun tidak ada menemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh Abdul yang mengenakan kemeja garis-garis dipadankan celana jeans warna biru muda. Kondisinya miring ke kiri dan menggenggam botol minuman mineral.

Namun olah TKP yang dilakukan oleh petugas sempat terganggu dengan antusias warga sekitar yang memadatai lokasi. Kemacetan pun semakin diperparah akibat banyak pengendara yang penasaran memperlambat laju kendaraannnya. Untuk mengurai kemacetan, petugas pun mengatur kendaraan yang melintas dan hanya menggunakan satu jalur saja.

“Yang pertama kali melihat itu Damar dan temannya. Damar pun memberitahukannya sama aku. Aku teriaki tapi tidak menyahut,” ungkap Toyok. Itu dibenarkan Damar dan Dodo saat ditemui Ipda ALP Tambunan di lokasi kejadian. ”Aku lihat ada lima orang keluar dari mobil. Terus orang itu lari dan naik ke bus Damri sementara itu supirnya ditinggal sendiri didalam mobil,” jelas Damar.

Sementara itu salah seorang pria yang mengaku keluarga Abdul menjelaskan, korban sebelumnya menjemput suami istri dan ketiga anaknya di Motel Danau Toba/Casablanca dan akan mengantarkannya ke Bandara Kuala Namu. ’’Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan disekujur tubuh Abdul. Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya Abdul,” tegas Ipda Tambunan.

Sementara, di rumah duka, Feri (32), sulung dari 6 bersaudara, mengaku ayahnya mengidap penyakit jantung. “Udah seminggu ini kami ingatkan Bapak agar tak memaksakan diri kerja. Tapi tetap juga dikerjakannya. Bapak pun memang mengidap penyakit jantung Bang,” kata Feri.

“Jadi, udah ya bang, aku minta tolong jangan lagi diliput-liput. Jangan dikembangkan lagi. Aku minta tolong, aku hargai profesi abang dan tolong abang hargai aku sebagai anak sulungnya. Sekarang tanpa mengurangi rasa hormat, Abang tolong tinggalkan tempat ini,” tambah Feri. “Bapak itu baik Dek orangnya, ramah lagi sama kami. Memang udah lama dia sakit jantung Dek,” ungkap Mirna, tetangga korban.(cr1/man/mag2/trg)

Foto: Manahan/PM Jenasah Abdul, sopir mobil di kursi depan mobil rental yang dikemudikannya.
Foto: Manahan/PM
Jenasah Abdul, sopir mobil di kursi depan mobil rental yang dikemudikannya.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Di perjalanan mengantar penumpang ke Bandara Kuala Namu, maut menjemput Abdul Muis (52). Sopir rental asal Jalan Karya Gg. Karya Setia, Kel. Sei Agul, Medan Barat itu ditemukan tewas. Jasadnya kaku dengan posisi menyamping di dalam Xenia BK 1117 KN yang dikemudikannya di Jalan Tol Tanjung Morawa-Medan Km 30, tepatnya Desa Bangun Sari Baru, Tanjungmorawa, Sabtu (14/3) sekira pukul 11.15 Wib

Kematian Abdul diketahui dari aksi Damar (10) dan temannya Dodo (9) memanjat tembok pembatas tol. Kedua curiga melihat suami istri dan ketiga anak-anak, keluar dari dalam mobil dan menghentikan bus Damri tujuan Bandara Kuala Namu. Sementara itu Abdul ditinggal sendiri di dalam mobil.

Merasa ada yang aneh, Damar pun memberitahukan hal itu ke ayahnya, Toyok (53). Teknisi alat-alat elektronik itu juga merasa penasaran dan memanjat tembok pembatas tol untuk memastikan apa yang terjadi. Dia ikut curiga saat memanggil Abdul, namun tak ada sahutan.

Dia akhirnya mengabarkan ke tetangganya. Seketika lokasi dipadati warga sekitar.

Sejam kemudian, Polsek Tanjungmorawa turun menggelar olah TKP, dipimpin Kanit Reskrim Ipda ALP Tambunan SH. Jasad korban dilarikan ke RS Bhayangkara dan mobil yang dikemudikan korban milik Robert Azmal (29) warga Jalan Bromo Gg. Mulia, Medan Area diamankan ke polsek.

Petugas pun tidak ada menemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh Abdul yang mengenakan kemeja garis-garis dipadankan celana jeans warna biru muda. Kondisinya miring ke kiri dan menggenggam botol minuman mineral.

Namun olah TKP yang dilakukan oleh petugas sempat terganggu dengan antusias warga sekitar yang memadatai lokasi. Kemacetan pun semakin diperparah akibat banyak pengendara yang penasaran memperlambat laju kendaraannnya. Untuk mengurai kemacetan, petugas pun mengatur kendaraan yang melintas dan hanya menggunakan satu jalur saja.

“Yang pertama kali melihat itu Damar dan temannya. Damar pun memberitahukannya sama aku. Aku teriaki tapi tidak menyahut,” ungkap Toyok. Itu dibenarkan Damar dan Dodo saat ditemui Ipda ALP Tambunan di lokasi kejadian. ”Aku lihat ada lima orang keluar dari mobil. Terus orang itu lari dan naik ke bus Damri sementara itu supirnya ditinggal sendiri didalam mobil,” jelas Damar.

Sementara itu salah seorang pria yang mengaku keluarga Abdul menjelaskan, korban sebelumnya menjemput suami istri dan ketiga anaknya di Motel Danau Toba/Casablanca dan akan mengantarkannya ke Bandara Kuala Namu. ’’Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan disekujur tubuh Abdul. Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya Abdul,” tegas Ipda Tambunan.

Sementara, di rumah duka, Feri (32), sulung dari 6 bersaudara, mengaku ayahnya mengidap penyakit jantung. “Udah seminggu ini kami ingatkan Bapak agar tak memaksakan diri kerja. Tapi tetap juga dikerjakannya. Bapak pun memang mengidap penyakit jantung Bang,” kata Feri.

“Jadi, udah ya bang, aku minta tolong jangan lagi diliput-liput. Jangan dikembangkan lagi. Aku minta tolong, aku hargai profesi abang dan tolong abang hargai aku sebagai anak sulungnya. Sekarang tanpa mengurangi rasa hormat, Abang tolong tinggalkan tempat ini,” tambah Feri. “Bapak itu baik Dek orangnya, ramah lagi sama kami. Memang udah lama dia sakit jantung Dek,” ungkap Mirna, tetangga korban.(cr1/man/mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/