27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kasatpol PP Kena Lemparan Batu

SUMUT POS KORBAN: Kasat Pol PP M Sofyan saat dirawat setelah menjadi korban leparan batu pedagang Sutomo.
SUMUT POS
KORBAN: Kasat Pol PP M Sofyan saat dirawat setelah menjadi korban leparan batu pedagang Sutomo.

SUMUTPOS.CO- Penertiban pedagang di Jalan Sutomo, Medan Timur, kembali ricuh, Senin (15/6) pagi. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan yang melakukan penertiban terlibat bentrok dengan ratusan pedagang. Akibatnya, 12 anggota Satpol PP mengalami luka bacokan dan lemparan batu di bagian kepala, lengan serta jari. Bahkan, Kepala Satpol PP Kota Medan, M Sofyan, pun kena batu. Kepalanya berdarah.

MEDAN- Kepala bagian kirinya robek diterjang batu yang dilemparkan ratusan pemuda yang disebut-sebut disusupi preman bayaran. Usai bentrok, M Sofyan yang tak terima mendatangi kantor Polresta Medan bersama sejumlah anggotanya yang terluka. Ia dan ke-12 anggotanya membuat laporan atas insiden tersebut.

“Saya juga jadi korban, kepala saya pun kena batu,” kata Sofyan.

Dia menduga, pelaku penyerangan yang menggunakan senjata klewang itu bukanlah pedagang. “Kalau pedagang enggak mungkin sampai seperti itu dan itu bukan pedagang lagi. Karena, mereka sudah bawa senjata tajam dan sepertinya direncanakan,” sebut Sofyan. Ia menambahkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusut pelaku yang melukainya dan juga anak buahnya.

Seorang anggota Satpol PP bermarga Purba (38) yang ditemui wartawan di pintu gedung Sat Reskrim mengatakan, pelemparan batu terjadi secara tiba-tiba ketika pihaknya hendak masuk ke Jalan Seram sekira pukul 05.00 WIB. “Kami dari subuh udah di sana. Memang ada juga polisinya,” kata Purba yang tampak menahan sakit di bagian tangan kanan.

Ketika hendak menertibkan pedagang, lanjutnya, tiba-tiba saja muncul serangan dari arah Gedung Juang 45. “Awalnya kan di depan banyak Polwan. Lalu, enggak lama mereka mundur karena dihujani batu,” ungkap Purba yang mengenakan seragamnya (Satpol PP).

Merasa kasihan dengan para Polwan, Satpol PP pun bergerak di bawah Komando Kasat Pol PP M Sofyan. “Begitu masuk ke Jalan Seram itu, muncullah pedagang-pedagang itu. Tapi, saya enggak yakin juga kalau mereka pedagang. Biasakan mamak-mamak yang lebih banyak, tapi malah banyakan anak-anak ABG-nya (anak baru gede). Kayaknya sudah direncakan penyerangan ini,” terang Purba.

Lantaran terus dilempari batu, petugas Satpol PP berusaha melawan. Namun, dari arah kejauhan muncul sekelompok pemuda yang menenteng senjata tajam berupa klewang, parang dan sebagainya.

“Pas dilempari kami tengok banyak yang bawa senjata tajam, ya kami mundur lah. Kutengok klewang atau parang itu diseret-seret di aspal. Udah gitu, ada kawan kami yang kena bacok. Mereka nyerangnya dari berbagai arah,” ungkap Purba.

Dijelaskan Purba, temannya yang mengalami luka bacok langsung dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan. “Kalian tengok langsung lah di rumah sakit, kepalanya robek akibat dibacok,” ucapnya.

Rekan yang dimaksud adalah M Yusuf Syahdan (53). Saat kejadian itu M Yusuf Syahdan berada paling belakang bersama Kasatpol PP. Nahas bagi M Yusuf dia dikepung dan diamuk pedagang. Akibatnya kepala persis di atas telinga kanan koyak selebar 15 centimeter, muka lembab, serta sekujur badan memar karena injakan. M Yusuf dapat diselematkan dari amukan para pedagang dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pirngadi Medan sedangkan yang lainnya di bawah ke Rumah Sakit Murni Teguh .

“ Kami sudah stand bay pukul 23.00 dan  bergejolak kejadiannya pada pukul 05,30 WIB  terjadi lempar lemparan antara pedagang dengan petugas persisnya di terminal lama. Karena jumlah pedagang lebih banyak maka kami menghindar sambil berlari sementara dari sisi kiri dan kanan kami terus dihujani batu oleh para pedagang, kebetulan saya dan Kasatpol PP paling belakang,” ujar Yusuf.

Yusuf menyayangkan, saat kejadian, pihak kepolisian terlihat ada di lokasi namun tidak satu pun yang turun dari truk untuk membantu mengamankan. “Yang saya sesalkan, saat kejadian ada polisi tapi tak ada yang turun dari truk,” ujarnya.

Selain itu, warga Pekan Labuhan KM 19 Medan Labuhan ini juga menjelaskan, pascapelemparan itu dirinya kehilangan dompet yang berisi surat-surat penting seperti KTP. Dia juga mengaku dompet tersebut bukan jatuh, melainkan diambil orang. “Saya rasa diambil karena kantong saya dirogoh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono yang dikonfirmasi mengaku, telah menerima laporan pengaduan para korban. Ia menyebut masih perlu pendalaman.

“Kasusnya masih kita tangani dan ada lima orang saksi yang kita periksa. Saat ini sedang tahap pendalaman,” ujar Aldi singkat.

Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan CT Scan terhadap M Yusuf Sahdan. “Kita tinggal menunggu hasil pembacaan dari dokter. Ada luka lecet di bagian tangan. Ada luka benjolan di kepala sehingga harus dilakukan tindakan CT Scan. Nanti akan diputuskan apakah rawat inap atau tidak, menunggu hasil dokter berdasarkan pemeriksaan anamnese dan pemeriksaan fisik,” ujarnya
Sementara itu, Dr Rezeki Sembiring SpBS menuturkan, berdasarkan hasil diagnosa pihaknya, korban M Yusuf Sahdan mengalami luka lecet di kepala dan pembengkakan kepala bagian belakang. “Hasil CT Scan di kepala tidak ada perdarahan, hanya luka lecet di dagu, jempol terluka,” ujarnya.

Di sisi lain, meski aksi penertiban pedagang di kawasan Jalan Sutomo yang dilakukan tim gabungan menelan korban, hal ini tidak menyulutkan niat dari Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin untuk meresmikan keberadaan Pasar Induk yang berlokasi di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan.

Menurutnya, rencana peresmian Pasar Induk sudah ditetapkan yakni Rabu (17/6)  besok. “Karena hari Rabu Pasar Induk akan diresmikan, makanya kawasan jalan Sutomo harus bebas dari aktivitas pedagang,”ujar Eldin usai menghadiri acara peresmian pasar murah di Kecamatan Medan Amplas, Senin (15/6) sore.

Ditegaskannya, pedagang di Jalan Sutomo tetap tidak diperbolehkan berjualan kembali menyusul dioperasionalkannya Pasar Induk. “Perlahan akan kembali kita instruksikan agar pedagang tidak berjualan kembali,” pungkasnya.(ris/dik/put/rbb)

SUMUT POS KORBAN: Kasat Pol PP M Sofyan saat dirawat setelah menjadi korban leparan batu pedagang Sutomo.
SUMUT POS
KORBAN: Kasat Pol PP M Sofyan saat dirawat setelah menjadi korban leparan batu pedagang Sutomo.

SUMUTPOS.CO- Penertiban pedagang di Jalan Sutomo, Medan Timur, kembali ricuh, Senin (15/6) pagi. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan yang melakukan penertiban terlibat bentrok dengan ratusan pedagang. Akibatnya, 12 anggota Satpol PP mengalami luka bacokan dan lemparan batu di bagian kepala, lengan serta jari. Bahkan, Kepala Satpol PP Kota Medan, M Sofyan, pun kena batu. Kepalanya berdarah.

MEDAN- Kepala bagian kirinya robek diterjang batu yang dilemparkan ratusan pemuda yang disebut-sebut disusupi preman bayaran. Usai bentrok, M Sofyan yang tak terima mendatangi kantor Polresta Medan bersama sejumlah anggotanya yang terluka. Ia dan ke-12 anggotanya membuat laporan atas insiden tersebut.

“Saya juga jadi korban, kepala saya pun kena batu,” kata Sofyan.

Dia menduga, pelaku penyerangan yang menggunakan senjata klewang itu bukanlah pedagang. “Kalau pedagang enggak mungkin sampai seperti itu dan itu bukan pedagang lagi. Karena, mereka sudah bawa senjata tajam dan sepertinya direncanakan,” sebut Sofyan. Ia menambahkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusut pelaku yang melukainya dan juga anak buahnya.

Seorang anggota Satpol PP bermarga Purba (38) yang ditemui wartawan di pintu gedung Sat Reskrim mengatakan, pelemparan batu terjadi secara tiba-tiba ketika pihaknya hendak masuk ke Jalan Seram sekira pukul 05.00 WIB. “Kami dari subuh udah di sana. Memang ada juga polisinya,” kata Purba yang tampak menahan sakit di bagian tangan kanan.

Ketika hendak menertibkan pedagang, lanjutnya, tiba-tiba saja muncul serangan dari arah Gedung Juang 45. “Awalnya kan di depan banyak Polwan. Lalu, enggak lama mereka mundur karena dihujani batu,” ungkap Purba yang mengenakan seragamnya (Satpol PP).

Merasa kasihan dengan para Polwan, Satpol PP pun bergerak di bawah Komando Kasat Pol PP M Sofyan. “Begitu masuk ke Jalan Seram itu, muncullah pedagang-pedagang itu. Tapi, saya enggak yakin juga kalau mereka pedagang. Biasakan mamak-mamak yang lebih banyak, tapi malah banyakan anak-anak ABG-nya (anak baru gede). Kayaknya sudah direncakan penyerangan ini,” terang Purba.

Lantaran terus dilempari batu, petugas Satpol PP berusaha melawan. Namun, dari arah kejauhan muncul sekelompok pemuda yang menenteng senjata tajam berupa klewang, parang dan sebagainya.

“Pas dilempari kami tengok banyak yang bawa senjata tajam, ya kami mundur lah. Kutengok klewang atau parang itu diseret-seret di aspal. Udah gitu, ada kawan kami yang kena bacok. Mereka nyerangnya dari berbagai arah,” ungkap Purba.

Dijelaskan Purba, temannya yang mengalami luka bacok langsung dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan. “Kalian tengok langsung lah di rumah sakit, kepalanya robek akibat dibacok,” ucapnya.

Rekan yang dimaksud adalah M Yusuf Syahdan (53). Saat kejadian itu M Yusuf Syahdan berada paling belakang bersama Kasatpol PP. Nahas bagi M Yusuf dia dikepung dan diamuk pedagang. Akibatnya kepala persis di atas telinga kanan koyak selebar 15 centimeter, muka lembab, serta sekujur badan memar karena injakan. M Yusuf dapat diselematkan dari amukan para pedagang dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pirngadi Medan sedangkan yang lainnya di bawah ke Rumah Sakit Murni Teguh .

“ Kami sudah stand bay pukul 23.00 dan  bergejolak kejadiannya pada pukul 05,30 WIB  terjadi lempar lemparan antara pedagang dengan petugas persisnya di terminal lama. Karena jumlah pedagang lebih banyak maka kami menghindar sambil berlari sementara dari sisi kiri dan kanan kami terus dihujani batu oleh para pedagang, kebetulan saya dan Kasatpol PP paling belakang,” ujar Yusuf.

Yusuf menyayangkan, saat kejadian, pihak kepolisian terlihat ada di lokasi namun tidak satu pun yang turun dari truk untuk membantu mengamankan. “Yang saya sesalkan, saat kejadian ada polisi tapi tak ada yang turun dari truk,” ujarnya.

Selain itu, warga Pekan Labuhan KM 19 Medan Labuhan ini juga menjelaskan, pascapelemparan itu dirinya kehilangan dompet yang berisi surat-surat penting seperti KTP. Dia juga mengaku dompet tersebut bukan jatuh, melainkan diambil orang. “Saya rasa diambil karena kantong saya dirogoh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono yang dikonfirmasi mengaku, telah menerima laporan pengaduan para korban. Ia menyebut masih perlu pendalaman.

“Kasusnya masih kita tangani dan ada lima orang saksi yang kita periksa. Saat ini sedang tahap pendalaman,” ujar Aldi singkat.

Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan CT Scan terhadap M Yusuf Sahdan. “Kita tinggal menunggu hasil pembacaan dari dokter. Ada luka lecet di bagian tangan. Ada luka benjolan di kepala sehingga harus dilakukan tindakan CT Scan. Nanti akan diputuskan apakah rawat inap atau tidak, menunggu hasil dokter berdasarkan pemeriksaan anamnese dan pemeriksaan fisik,” ujarnya
Sementara itu, Dr Rezeki Sembiring SpBS menuturkan, berdasarkan hasil diagnosa pihaknya, korban M Yusuf Sahdan mengalami luka lecet di kepala dan pembengkakan kepala bagian belakang. “Hasil CT Scan di kepala tidak ada perdarahan, hanya luka lecet di dagu, jempol terluka,” ujarnya.

Di sisi lain, meski aksi penertiban pedagang di kawasan Jalan Sutomo yang dilakukan tim gabungan menelan korban, hal ini tidak menyulutkan niat dari Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin untuk meresmikan keberadaan Pasar Induk yang berlokasi di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan.

Menurutnya, rencana peresmian Pasar Induk sudah ditetapkan yakni Rabu (17/6)  besok. “Karena hari Rabu Pasar Induk akan diresmikan, makanya kawasan jalan Sutomo harus bebas dari aktivitas pedagang,”ujar Eldin usai menghadiri acara peresmian pasar murah di Kecamatan Medan Amplas, Senin (15/6) sore.

Ditegaskannya, pedagang di Jalan Sutomo tetap tidak diperbolehkan berjualan kembali menyusul dioperasionalkannya Pasar Induk. “Perlahan akan kembali kita instruksikan agar pedagang tidak berjualan kembali,” pungkasnya.(ris/dik/put/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/