29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Bentrok Warga vs TNI AU, Delapan Warga Ditembak

Foto: Tim Sumut Pos Dalam bentrok antara warga Sari Rejo dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8), dua wartawan cedera.
Foto: Tim Sumut Pos
Dalam bentrok antara warga Sari Rejo dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8), dua wartawan cedera.

8 WARGA DITEMBAK

Tak hanya wartawan, sebanyak delapan warga Kelurahan Sari Rejo pun menjadi korban amuk dari puluhan prajurit TNI AU saat melakukan aksi sweeping ke rumah-rumah warga. Bahkan, tempat ibadah pun di-sweeping oleh prajurit TNI AU.

Hal itu diketahui, saat korban kekerasan TNI AU itu diboyong ke RS Mitra Sejati di Jalan AH Nasution, Titi Kuning. Kedelapan warga itu, Fadli (22) warga Jalan Teratai, Gang Ikhlas, Kelurahan Sari Rejo mengalami luka tembak tangan kanan; Wahyu (19) mengalami luka tembak tangan kiri; Ahmad (22) mengalami luka tembak leher kiri; Raja (26) warga Karang Sari Golf mengalami luka tembak di pinggang kanan; Iman Rizki (19) warga Jalan Mawar Lingkungan V Karang Sari mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya; M Iqbal (31) warga Jalan Antariksa Gang Cempaka, Kelurahan Sari Rejo mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya; Gunawan (22) warga Jalan Antariksa mengalami luka tembas di betis kanan dan M Syukur Dalimunte (55) warga Jalan Antariksa yang mengalami luka lembam di punggungnya. Diduga, mereka mengalami luka tembak dari peluru karet.

Menurut salah seorang korban, Gunawan, saat puluhan TNI AU melakukan sweeping, dirinya tengah duduk di bengkel. Menurut dia, puluhan petugas itu berseragam dinas lengkap. “Menembak membabi buta. Aku hanya diam, mau lari tapi bentrok sudah terjadi. Jadi kaki ku kena tembak,” kata Gunawan di RSU Mitra Sejati.

Sementara, Yogi tersandera oleh TNI AU. Sang ibu, Marnah, menangis histeris. Marnah menunggu di depan Kantor AURI menunggu anaknya yang tersandera. “Tega kali. Kasar kali mereka. Main angkat dari rumah dan dipukuli juga. Kalau tadi hanya dibawa saja nggak apa-apa,” kata Marnah sembari menangis histeris.

Terpisah, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan akhirnya mengakui, adanya aksi pemukulan terhadap dua wartawan media cetak dan media elektronik. Sebelumnya, Jhoni mengaku, hal itu tak dilakukan oleh TNI AU.

“Komandan sudah bilang, Kolonel Pnb Arifin Syahrir meminta maaf secara pribadi dan dinas, atas masalah itu,” kata Jhoni, tadi malam.

Ditanya soal aksi sweeping, hal itu memang dilakukan oleh seluruh anggota. Namun, kata Jhoni, itu dilakukan untuk mencari warga yang melempar batu kepada anggota TNI AU bernama Wiwin. Akibat itu, menurut Jhoni, kepala Wiwin bocor.

“Perintah enggak ada. Sweeping itu dilakukan karena ada anggota kena lempar batu. Betul ini, enggak bohong. Yang jelas begitu, kepalanya berdarah. Di mana kenanya, saya enggak tau persis,” jelas Jhoni.

Menurut Jhoni, soal warga yang disandera, sudah dilepas. Dia menambahkan, aksi pemukulan itu tak benar dilakukan. Soal aksi penembakan terhadap warga, Jhoni menepisnya.

“Setelah saya hubungi pejabat-pejabat di Batalyon, ada melakukan penembakan, hanya sekali. Itupun ke atas. Kami mencari orang yang melempari batu. Dan kami juga ada temukan ketapel dan panah beracun yang mungkin dipakai warga untuk melukai anggota. Kami tegaskan, kita tidak ada menembak warga,” tandas Jhoni.

Menanggapi persoalan Formas Sari Rejo, Kepala Dinas Logistik Lanud Soewondo, Letkol Tek Hadis didampingi Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan menyesalkan sikap masyarakat yang memblokir jalan. Kata Hadis, hal tersebut mengganggu ketertiban dan keamanan. Selain itu, kata dia, kenyamanan pengendara pun terganggu.

“Kita berharap, sebenarnya tak terjadi seperti ini. Pihak kita sudah berulang kali untuk bertemu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemarin kita ajak, kalau merasa punya hak, bawa dokumennya. Sama-sama kita cek ke BPN. Lahan Rusunawa itu, bagian kecil dari 260 hektar. 260 hektar itu, aset negara,” kata Hadis.

Menurut dia, putusan MA itu memang benar memenangkan rakyat. Tapi, rakyat itu menang sebagai penggarap. “Keputusan MA adalah mereka menang sebagai penggarap. Pegangan TNI AU berdasarkan registrasi IKN 50506001. Kita sebagai aparat wajib mengamankan kekayaan negara,” sebut Hadis.

Dia menambahkan, pihaknya tetap komitmen dan tegas membangun Rusunawa di samping Jalan Pipa 1, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Ukuran Rusunawanya, kata Hadis, 100×50 meter. “Tetap jadi, pembangunan di Bulan September. Kita tetap coba akan diselesaikan. Saya enggak pernah suka bertengkar mulut, apalagi di tengah jalan,” tandas Hadis. (ted/adz)

 

 

Warga Korban Luka Tembak Peluru Karet

  1. Fadli (22), mengalami luka tembak tangan kanan
  2. Wahyu (19), mengalami luka tembak tangan kiri
  3. Ahmad (22), mengalami luka tembak leher kiri
  4. Raja (26), mengalami luka tembak di pinggang kanan
  5. Iman Rizki (19), mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya
  6. M Iqbal (31), mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya
  7. Gunawan (22), mengalami luka tembak di betis kanan
  8. M Syukur Dalimunte (55), mengalami luka lebam di punggungnya.

 

Wartawan yang Mengalami Penganiayaan

  1. Array Argus
  2. Andri Syafrin

 

Foto: Tim Sumut Pos Dalam bentrok antara warga Sari Rejo dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8), dua wartawan cedera.
Foto: Tim Sumut Pos
Dalam bentrok antara warga Sari Rejo dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8), dua wartawan cedera.

8 WARGA DITEMBAK

Tak hanya wartawan, sebanyak delapan warga Kelurahan Sari Rejo pun menjadi korban amuk dari puluhan prajurit TNI AU saat melakukan aksi sweeping ke rumah-rumah warga. Bahkan, tempat ibadah pun di-sweeping oleh prajurit TNI AU.

Hal itu diketahui, saat korban kekerasan TNI AU itu diboyong ke RS Mitra Sejati di Jalan AH Nasution, Titi Kuning. Kedelapan warga itu, Fadli (22) warga Jalan Teratai, Gang Ikhlas, Kelurahan Sari Rejo mengalami luka tembak tangan kanan; Wahyu (19) mengalami luka tembak tangan kiri; Ahmad (22) mengalami luka tembak leher kiri; Raja (26) warga Karang Sari Golf mengalami luka tembak di pinggang kanan; Iman Rizki (19) warga Jalan Mawar Lingkungan V Karang Sari mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya; M Iqbal (31) warga Jalan Antariksa Gang Cempaka, Kelurahan Sari Rejo mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya; Gunawan (22) warga Jalan Antariksa mengalami luka tembas di betis kanan dan M Syukur Dalimunte (55) warga Jalan Antariksa yang mengalami luka lembam di punggungnya. Diduga, mereka mengalami luka tembak dari peluru karet.

Menurut salah seorang korban, Gunawan, saat puluhan TNI AU melakukan sweeping, dirinya tengah duduk di bengkel. Menurut dia, puluhan petugas itu berseragam dinas lengkap. “Menembak membabi buta. Aku hanya diam, mau lari tapi bentrok sudah terjadi. Jadi kaki ku kena tembak,” kata Gunawan di RSU Mitra Sejati.

Sementara, Yogi tersandera oleh TNI AU. Sang ibu, Marnah, menangis histeris. Marnah menunggu di depan Kantor AURI menunggu anaknya yang tersandera. “Tega kali. Kasar kali mereka. Main angkat dari rumah dan dipukuli juga. Kalau tadi hanya dibawa saja nggak apa-apa,” kata Marnah sembari menangis histeris.

Terpisah, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan akhirnya mengakui, adanya aksi pemukulan terhadap dua wartawan media cetak dan media elektronik. Sebelumnya, Jhoni mengaku, hal itu tak dilakukan oleh TNI AU.

“Komandan sudah bilang, Kolonel Pnb Arifin Syahrir meminta maaf secara pribadi dan dinas, atas masalah itu,” kata Jhoni, tadi malam.

Ditanya soal aksi sweeping, hal itu memang dilakukan oleh seluruh anggota. Namun, kata Jhoni, itu dilakukan untuk mencari warga yang melempar batu kepada anggota TNI AU bernama Wiwin. Akibat itu, menurut Jhoni, kepala Wiwin bocor.

“Perintah enggak ada. Sweeping itu dilakukan karena ada anggota kena lempar batu. Betul ini, enggak bohong. Yang jelas begitu, kepalanya berdarah. Di mana kenanya, saya enggak tau persis,” jelas Jhoni.

Menurut Jhoni, soal warga yang disandera, sudah dilepas. Dia menambahkan, aksi pemukulan itu tak benar dilakukan. Soal aksi penembakan terhadap warga, Jhoni menepisnya.

“Setelah saya hubungi pejabat-pejabat di Batalyon, ada melakukan penembakan, hanya sekali. Itupun ke atas. Kami mencari orang yang melempari batu. Dan kami juga ada temukan ketapel dan panah beracun yang mungkin dipakai warga untuk melukai anggota. Kami tegaskan, kita tidak ada menembak warga,” tandas Jhoni.

Menanggapi persoalan Formas Sari Rejo, Kepala Dinas Logistik Lanud Soewondo, Letkol Tek Hadis didampingi Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan menyesalkan sikap masyarakat yang memblokir jalan. Kata Hadis, hal tersebut mengganggu ketertiban dan keamanan. Selain itu, kata dia, kenyamanan pengendara pun terganggu.

“Kita berharap, sebenarnya tak terjadi seperti ini. Pihak kita sudah berulang kali untuk bertemu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemarin kita ajak, kalau merasa punya hak, bawa dokumennya. Sama-sama kita cek ke BPN. Lahan Rusunawa itu, bagian kecil dari 260 hektar. 260 hektar itu, aset negara,” kata Hadis.

Menurut dia, putusan MA itu memang benar memenangkan rakyat. Tapi, rakyat itu menang sebagai penggarap. “Keputusan MA adalah mereka menang sebagai penggarap. Pegangan TNI AU berdasarkan registrasi IKN 50506001. Kita sebagai aparat wajib mengamankan kekayaan negara,” sebut Hadis.

Dia menambahkan, pihaknya tetap komitmen dan tegas membangun Rusunawa di samping Jalan Pipa 1, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Ukuran Rusunawanya, kata Hadis, 100×50 meter. “Tetap jadi, pembangunan di Bulan September. Kita tetap coba akan diselesaikan. Saya enggak pernah suka bertengkar mulut, apalagi di tengah jalan,” tandas Hadis. (ted/adz)

 

 

Warga Korban Luka Tembak Peluru Karet

  1. Fadli (22), mengalami luka tembak tangan kanan
  2. Wahyu (19), mengalami luka tembak tangan kiri
  3. Ahmad (22), mengalami luka tembak leher kiri
  4. Raja (26), mengalami luka tembak di pinggang kanan
  5. Iman Rizki (19), mengalami luka lembam di sekujur tubuhnya
  6. M Iqbal (31), mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya
  7. Gunawan (22), mengalami luka tembak di betis kanan
  8. M Syukur Dalimunte (55), mengalami luka lebam di punggungnya.

 

Wartawan yang Mengalami Penganiayaan

  1. Array Argus
  2. Andri Syafrin

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/