29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Bentrok Warga vs TNI AU, Delapan Warga Ditembak

Foto: Tim Sumut Pos Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.
Foto: Tim Sumut Pos
Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.

SWEEPING MASJID DAN SERANG WARTAWAN

Usai melerai massa, puluhan prajurit yang dipersenjatai pentungan melakukan aksi balas dendam. Mereka melakukan sweeping ke seluruh rumah di Kelurahan Sari Rejo tersebut. Bahkan, tempat ibadah pun tak luput dari sweeping puluhan prajurit TNI AU tersebut.

Berdasarkan pantauan, puluhan prajurit TNI AU menumpangi tiga truk turun di Jalan Antariksa/Jalan ,Teratai Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Mereka menghancurkan plank Formas Sari Rejo.

Saat itu, wartawan Sumut Pos dan wartawan lainnya Array Argus ketepatan memantau aksi mereka. Kemudian, puluhan prajurit TNI AU yang berseragam lengkap mempertanyakan keberadaan kami.

“Kalian darimana? Keperluan apa?,” tanya seorang prajurit TNI AU berseragam loreng hijau kepada mereka.

“Kami tugas Pak,” jawab Array sembari menunjukkan identitas pers-nya kepada tentara itu.

Mendapat jawaban itu, beberapa personel TNI AU mengiranya kalau mereka petugas. “Kau petugas? Petugas dari mana kau?” bentaknya.

Mendengar itu, prajurit TNI AU lainnya tersulut emosi. Tanpa sebab, mereka yang berjumlah puluhan itu langsung menarik Array. Satu persatu, tangan mereka memukuli Array secara membabi buta.

“Kami hanya tugas Pak,” kata Array lagi membela diri.

Jawaban Array malah kembali memancing emosi lainnya. Puluhan prajurit malah mengambil kayu dan balok serta langsung menghajarnya. Beruntung, Kepala Tim personel TNI AU itu datang dan langsung melerai.

Begitupun, seorang prajurit TNI AU berkulit hitam, malah menunjang Array bak mengeluarkan jurus kungfu. Akibatnya, Array tersungkur ke kandang ayam milik warga. Warga pemilik rumah tempat prajurit TNI AU menganiaya Array pun teriak histeris.

“Sudah-sudah jangan di sini,” teriak wanita itu.

Pun demikian, prajurit TNI AU malah masih ngotot memukuli Array. “Ku keluarkan isi perut kau ya. Kau kira hebat kali kau? Sudah makanan kami pukul-pukulan ini,” kata prajurit TNI AU yang diseragamnya tertulis nama Romel itu.

Perlahan, wartawan Sumut Pos dan Array pun disuruh meninggalkan lokasi. Array berjalan sembari menahan sakit, sementara sepeda motor milik wartawan Sumut Pos rusak karena dihantami pentungan oleh prajurit TNI AU itu.

Tak terima dianiaya, Array pun mengadukan kejadian yang dialaminya kepada Kepala Penerangan dan Pepustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan. Ditanya apa tindakannya terhadap prajurit TNI AU itu, Jhoni tak bisa memberikan jawaban jelas.

“Kita cek dulu lukanya. Masalah anggota, saya belum…,” kata Jhoni.

Akhirnya, Array pun berobat ke RSU Mitra Sejati di Jalan AH Nasution. Sesampainya di rumah sakit tersebut, ternyata wartawan Inews TV pun menjadi korban pemukulan oknum TNI AU. Adalah Andri Syafrin (36), warga Medan Johor. Kejadian pemukulan itu bermula ketika Andri tengah melakukan tugas jurnalistiknya ketika melihat aksi sweeping dari para prajurit TNI AU tersebut.

“Aku dari Jalan Antariksa terus pertama mau sekadar lewat. Sambil lewat sambil ngerekam. Ada ibu-ibu nangis. Terus aku ambil gambarnya, aku malah dicekek dari belakang, terus ditarik dan dipijak-pijak. Lalu dipukuli lagi aku pakai pentungan,” katanya.

Bahkan, Syafrin diancam prajurit TNI AU agar tidak memberikan bentrokan tersebut. Selain itu, alat liputan Syafrin seperti handycamp hingga dompet dan telepon selularnya pun dirampas.

“Awas kau beritakan ya,” ucap Syafrin menirukan ancaman yang diterimanya.

Beruntung, Syafrin berhasil kabur dari aksi pemukulan tersebut. “Aku berhasil kabur karena aku ditarik, kemudian ditunjang hingga kecampak. Dan aku langsung lari hingga berhasil ditolong warga dan dilarikan ke RSU Mitra Sejati,” ungkap Syafrin.

Akibat aksi penganiayaan ini, Syafrin mengalami luka dipelipis, tangan kiri dan kanan. “Dada kanan aku juga dan jantung aku rasanya sakit kali. Dagu aku juga luka dan kepala aku dipukuli berkali-kali,” tandas Syafrin.

Foto: Tim Sumut Pos Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.
Foto: Tim Sumut Pos
Warga Sari Rejo bentrok dengan aparat TNI AU saat aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8). Terlihat warga yang melawan dipukul aparat.

SWEEPING MASJID DAN SERANG WARTAWAN

Usai melerai massa, puluhan prajurit yang dipersenjatai pentungan melakukan aksi balas dendam. Mereka melakukan sweeping ke seluruh rumah di Kelurahan Sari Rejo tersebut. Bahkan, tempat ibadah pun tak luput dari sweeping puluhan prajurit TNI AU tersebut.

Berdasarkan pantauan, puluhan prajurit TNI AU menumpangi tiga truk turun di Jalan Antariksa/Jalan ,Teratai Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Mereka menghancurkan plank Formas Sari Rejo.

Saat itu, wartawan Sumut Pos dan wartawan lainnya Array Argus ketepatan memantau aksi mereka. Kemudian, puluhan prajurit TNI AU yang berseragam lengkap mempertanyakan keberadaan kami.

“Kalian darimana? Keperluan apa?,” tanya seorang prajurit TNI AU berseragam loreng hijau kepada mereka.

“Kami tugas Pak,” jawab Array sembari menunjukkan identitas pers-nya kepada tentara itu.

Mendapat jawaban itu, beberapa personel TNI AU mengiranya kalau mereka petugas. “Kau petugas? Petugas dari mana kau?” bentaknya.

Mendengar itu, prajurit TNI AU lainnya tersulut emosi. Tanpa sebab, mereka yang berjumlah puluhan itu langsung menarik Array. Satu persatu, tangan mereka memukuli Array secara membabi buta.

“Kami hanya tugas Pak,” kata Array lagi membela diri.

Jawaban Array malah kembali memancing emosi lainnya. Puluhan prajurit malah mengambil kayu dan balok serta langsung menghajarnya. Beruntung, Kepala Tim personel TNI AU itu datang dan langsung melerai.

Begitupun, seorang prajurit TNI AU berkulit hitam, malah menunjang Array bak mengeluarkan jurus kungfu. Akibatnya, Array tersungkur ke kandang ayam milik warga. Warga pemilik rumah tempat prajurit TNI AU menganiaya Array pun teriak histeris.

“Sudah-sudah jangan di sini,” teriak wanita itu.

Pun demikian, prajurit TNI AU malah masih ngotot memukuli Array. “Ku keluarkan isi perut kau ya. Kau kira hebat kali kau? Sudah makanan kami pukul-pukulan ini,” kata prajurit TNI AU yang diseragamnya tertulis nama Romel itu.

Perlahan, wartawan Sumut Pos dan Array pun disuruh meninggalkan lokasi. Array berjalan sembari menahan sakit, sementara sepeda motor milik wartawan Sumut Pos rusak karena dihantami pentungan oleh prajurit TNI AU itu.

Tak terima dianiaya, Array pun mengadukan kejadian yang dialaminya kepada Kepala Penerangan dan Pepustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan. Ditanya apa tindakannya terhadap prajurit TNI AU itu, Jhoni tak bisa memberikan jawaban jelas.

“Kita cek dulu lukanya. Masalah anggota, saya belum…,” kata Jhoni.

Akhirnya, Array pun berobat ke RSU Mitra Sejati di Jalan AH Nasution. Sesampainya di rumah sakit tersebut, ternyata wartawan Inews TV pun menjadi korban pemukulan oknum TNI AU. Adalah Andri Syafrin (36), warga Medan Johor. Kejadian pemukulan itu bermula ketika Andri tengah melakukan tugas jurnalistiknya ketika melihat aksi sweeping dari para prajurit TNI AU tersebut.

“Aku dari Jalan Antariksa terus pertama mau sekadar lewat. Sambil lewat sambil ngerekam. Ada ibu-ibu nangis. Terus aku ambil gambarnya, aku malah dicekek dari belakang, terus ditarik dan dipijak-pijak. Lalu dipukuli lagi aku pakai pentungan,” katanya.

Bahkan, Syafrin diancam prajurit TNI AU agar tidak memberikan bentrokan tersebut. Selain itu, alat liputan Syafrin seperti handycamp hingga dompet dan telepon selularnya pun dirampas.

“Awas kau beritakan ya,” ucap Syafrin menirukan ancaman yang diterimanya.

Beruntung, Syafrin berhasil kabur dari aksi pemukulan tersebut. “Aku berhasil kabur karena aku ditarik, kemudian ditunjang hingga kecampak. Dan aku langsung lari hingga berhasil ditolong warga dan dilarikan ke RSU Mitra Sejati,” ungkap Syafrin.

Akibat aksi penganiayaan ini, Syafrin mengalami luka dipelipis, tangan kiri dan kanan. “Dada kanan aku juga dan jantung aku rasanya sakit kali. Dagu aku juga luka dan kepala aku dipukuli berkali-kali,” tandas Syafrin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/