31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Jadikan Kesawan Seperti Malioboro: Fokus Awal, Remajakan Gedung Heritage

T Edriansyah Rendy
T Edriansyah Rendy

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana melakukan penataan kawasan Kesawan menjadi kawasan wisata malam di Kota Medan layaknya seperti Malioboro di Yogyakarta. Sebagai fokus awal, Pemko lebih dulu meremajakan Gedung Heritage (bangunan bersejarah).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga mengatakan, saat ini Pemko Medan masih berfokus kepada penataan dan peremajaan serta perawatan gedung heritage termasuk, gedung Warenhuis.

“Memang sedang ditata, mulai dari wilayah Istana Maimun sampai Podomoro (Deli Park City). Di sana banyak gedung tua yang akan kita bangun atau revitalisasi, termasuk gedung Warenhuis di tahun 2021. Jalan dan trotoarnya juga akan kita buat lebih baik, agar lebih ramah dengan pejalan kaki dengan konsep trotoar untuk wisatawan. Supaya nantinya, para wisatawan bisa lebih tenang saat berjalan sambil menikmati gedung-gedung heritage,” kata Irwan.

Terkait wisata malam sendiri, Irwan Ritonga mengaku belum mengetahuinya dan mendapatkan konsep yang akan dibuat.

“Bisa saja dibuat seperti kesawan square, bisa saja tidak. Saya sendiri belum dapat konsepnya seperti apa, jadi belum bisa kita simpulkan akan seperti apa wisata malam itu,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Medan, T Edriansyah Rendy SH menyatakan dukungannya terhadap adanya program wisata malam itu. Alasannya, wisata malam dengan menonjolkan kuliner khas Kota Medan, gedung heritage dan beragam kebudayaan seperti tarian dan musik daerah khas Medan, sangat cocok diterapkan dan akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat di Kota Medan.

“Itu bagus sekali, itu bisa menghidupkan roda perekonomian di Kota Medan. Itu juga akan menjadi sektor pendukung yang menjadi nilai jual bagi pariwisata di Kota Medan. Wisata kuliner itu bisa menghasilkan PAD yang besar bagi Kota Medan,” ucap Rendy kepada Sumut Pos, Senin (17/2).

Apalagi, kata Rendy, bila sudah menyangkut masalah gedung heritage, ini sangat berpotensi untuk ditonjolkan di wisata malam yang sedang direncanakan. “Menata Kesawan di malam hari dengan konsep wisata malam akan mengulang kembali julukan ‘Paris Van Sumatera’. Kesawan ini letaknya strategis, di inti kota, lokasinya juga berdekatan dengan hotel-hotel berbintang yang tamunya bukan saja dari dalam negeri tetapi juga wisatawan dari mancanegara. Ini akan jadi ajang promosi pariwisata Kota Medan ke mancanegara,” kata Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Medan tersebut.

Namun, Rendy mengingatkan OPD terkait, yakni Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kota Medan untuk secara penuh mendukung program ini dengan kinerja yang maksimal.

“Jangan sampai wisata malam ini justru tidak menunjukkan ciri khas Kota Medan dengan kuliner yang bukan ciri khasnya, yakni kehilangan kuliner khas tanah deli. Atau kita yang ingin menonjolkan gedung-gedung Heritage kita, tapi justru gedung-gedung itu belum diremajakan dan dibuat lebih baik hingga lebih layak untuk ‘dijual’. Ini tugas masing-masing OPD, terutama untuk gedung-gedung heritage bersejarah di Kota Medan,” jelasnya.

Secara teknis, Rendy mengatakan, bahwa pihaknya memang belum mengetahui pasti konsep wisata malam itu sendiri. Tetapi setiap OPD di Pemko Medan tentu harus berperan aktif karena harus adanya sinergitas antar OPD dalam mewujudkan program tersebut.

“Misalnya, kalau konsepnya mau dibuat seperti Malioboro di Jogja atau seperti Kesawan Square beberapa tahun yang lalu, arus lalu lintas tentu juga harus jadi perhatian khusus. Itu sebabnya, semua OPD harus bersinergi, pastikan wisata yang disuguhkan itu menyajikan kuliner yang bersih, gedung heritage yang nyaman dan indah, tetapi tetap dengan tidak menggangu arus lalu lintas,” katanya.

Terkhusus soal Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari sektor pariwisata, Rendy mengharapkan, dengan adanya wisata malam ini, PAD dari pariwisata di Kota Medan bisa naik secara signifikan.

“Banyak hal sebenarnya yang bisa digali dari sektor pariwisata untuk meningkatkan PAD Kota Medan. Kita harapkan rencana yang baik dari Plt Wali Kota Medan ini bisa membuahkan hasil yang baik pula bagi PAD Kota Medan dari sektor pariwisata, kita dukung hal itu,” tegasnya.

Seperti diketahui, program ini sudah dibicarakan oleh Plt Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Selain untuk meningkatkan Pariwisata di Kota Medan, program ini juga dinilai sangat mendukung program Pemko Medan Rumah Kita dan Yok Bikin Cantik Medan. (map/ila)

T Edriansyah Rendy
T Edriansyah Rendy

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana melakukan penataan kawasan Kesawan menjadi kawasan wisata malam di Kota Medan layaknya seperti Malioboro di Yogyakarta. Sebagai fokus awal, Pemko lebih dulu meremajakan Gedung Heritage (bangunan bersejarah).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga mengatakan, saat ini Pemko Medan masih berfokus kepada penataan dan peremajaan serta perawatan gedung heritage termasuk, gedung Warenhuis.

“Memang sedang ditata, mulai dari wilayah Istana Maimun sampai Podomoro (Deli Park City). Di sana banyak gedung tua yang akan kita bangun atau revitalisasi, termasuk gedung Warenhuis di tahun 2021. Jalan dan trotoarnya juga akan kita buat lebih baik, agar lebih ramah dengan pejalan kaki dengan konsep trotoar untuk wisatawan. Supaya nantinya, para wisatawan bisa lebih tenang saat berjalan sambil menikmati gedung-gedung heritage,” kata Irwan.

Terkait wisata malam sendiri, Irwan Ritonga mengaku belum mengetahuinya dan mendapatkan konsep yang akan dibuat.

“Bisa saja dibuat seperti kesawan square, bisa saja tidak. Saya sendiri belum dapat konsepnya seperti apa, jadi belum bisa kita simpulkan akan seperti apa wisata malam itu,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Medan, T Edriansyah Rendy SH menyatakan dukungannya terhadap adanya program wisata malam itu. Alasannya, wisata malam dengan menonjolkan kuliner khas Kota Medan, gedung heritage dan beragam kebudayaan seperti tarian dan musik daerah khas Medan, sangat cocok diterapkan dan akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat di Kota Medan.

“Itu bagus sekali, itu bisa menghidupkan roda perekonomian di Kota Medan. Itu juga akan menjadi sektor pendukung yang menjadi nilai jual bagi pariwisata di Kota Medan. Wisata kuliner itu bisa menghasilkan PAD yang besar bagi Kota Medan,” ucap Rendy kepada Sumut Pos, Senin (17/2).

Apalagi, kata Rendy, bila sudah menyangkut masalah gedung heritage, ini sangat berpotensi untuk ditonjolkan di wisata malam yang sedang direncanakan. “Menata Kesawan di malam hari dengan konsep wisata malam akan mengulang kembali julukan ‘Paris Van Sumatera’. Kesawan ini letaknya strategis, di inti kota, lokasinya juga berdekatan dengan hotel-hotel berbintang yang tamunya bukan saja dari dalam negeri tetapi juga wisatawan dari mancanegara. Ini akan jadi ajang promosi pariwisata Kota Medan ke mancanegara,” kata Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Medan tersebut.

Namun, Rendy mengingatkan OPD terkait, yakni Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kota Medan untuk secara penuh mendukung program ini dengan kinerja yang maksimal.

“Jangan sampai wisata malam ini justru tidak menunjukkan ciri khas Kota Medan dengan kuliner yang bukan ciri khasnya, yakni kehilangan kuliner khas tanah deli. Atau kita yang ingin menonjolkan gedung-gedung Heritage kita, tapi justru gedung-gedung itu belum diremajakan dan dibuat lebih baik hingga lebih layak untuk ‘dijual’. Ini tugas masing-masing OPD, terutama untuk gedung-gedung heritage bersejarah di Kota Medan,” jelasnya.

Secara teknis, Rendy mengatakan, bahwa pihaknya memang belum mengetahui pasti konsep wisata malam itu sendiri. Tetapi setiap OPD di Pemko Medan tentu harus berperan aktif karena harus adanya sinergitas antar OPD dalam mewujudkan program tersebut.

“Misalnya, kalau konsepnya mau dibuat seperti Malioboro di Jogja atau seperti Kesawan Square beberapa tahun yang lalu, arus lalu lintas tentu juga harus jadi perhatian khusus. Itu sebabnya, semua OPD harus bersinergi, pastikan wisata yang disuguhkan itu menyajikan kuliner yang bersih, gedung heritage yang nyaman dan indah, tetapi tetap dengan tidak menggangu arus lalu lintas,” katanya.

Terkhusus soal Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari sektor pariwisata, Rendy mengharapkan, dengan adanya wisata malam ini, PAD dari pariwisata di Kota Medan bisa naik secara signifikan.

“Banyak hal sebenarnya yang bisa digali dari sektor pariwisata untuk meningkatkan PAD Kota Medan. Kita harapkan rencana yang baik dari Plt Wali Kota Medan ini bisa membuahkan hasil yang baik pula bagi PAD Kota Medan dari sektor pariwisata, kita dukung hal itu,” tegasnya.

Seperti diketahui, program ini sudah dibicarakan oleh Plt Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Selain untuk meningkatkan Pariwisata di Kota Medan, program ini juga dinilai sangat mendukung program Pemko Medan Rumah Kita dan Yok Bikin Cantik Medan. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/