26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Masjid dan Rumah Hancur, Puluhan Warga Luka

Foto: Uje Hartono/dtc
Masjid di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara rata dengan tanah.

BANJARNEGARA, SUMUTPOS.CO  – Gempa berkekuatan 4,4 SR mengguncang Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4) siang. Tak sedikit rumah warga dan terdapat masjid yang ambruk rata dengan tanah. Data terakhir tadi malam, dua warga tewas dan 29 warga mengalami luka,

Pantauan di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Rabu (18/4/2018), tampak sebuah masjid ambruk rata dengan tanah. Belum diketahui apakah ada orang di dalam bangunan masjid dengan kerangka bangunan warna hijau itu.

Pemandangan lebih parah ada di Dusun Bakalan, Desa Kertosari yang berada di kecamatan yang sama. Sejumlah rumah warga juga tak tersisa.

Seluruh warga di Dusun Bakalan diungsikan. Sejumlah petugas SAR telah terjun ke lokasi itu. Sebagian di antara mereka tampak memeriksa puing-puing bangunan.

Sekretaris Desa Kasinoman, Sodikin mengatakan bahwa terdapat satu warganya yang tewas akibat tertimpa tembok roboh. Korban yaitu Asep, siswa kelas 5 SD. Asep sempat dilarikan ke Puskesmas Kalibening tapi nyawanya tak tertolong.  “Meninggal di sana (di Puskesmas Kalibening),” kata Sodikin.

Korban luka akibat gempa 4,4 SR di Banjarnegara bertambah jadi 29 orang. Dari jumlah tersebut, 26 orang di antaranya mengalami luka berat.

“Jumlah korban berdasarkan data di Puskesmas Kalibening ada 26 (orang) luka berat, 3 luka ringan,” kata Dandim 0704 Banjarnegara Letkol Inf Bagas Gunanto kepada wartawan di Koramil Kalibening, Rabu (18/4).

Selain itu, Bagas menyampaikan data sementara ada 102 rumah rusak berat di Desa Kasinoman. Dan 46 rumah rusak berat di Desa Kertosari.  “Ini masih data sementara karena tadi pas assessment sudah keburu malam. Tetapi semoga tidak tambah lagi,” lanjutnya.

Hingga saat ini ada dua orang meninggal dunia akibat tertimpa bangunan roboh. Mereka adalah Asep, siswa kelas 5 SD dan Kasrih (100). Asep meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Kalibening, sedangkan Kasrih meninggal dunia saat dalam perjalanan dirujuk ke RSUD Banjarnegara.

Gempa ini terjadi pada pukul 13.28 WIB. Kedalaman gempa ini 4 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.  (sip/dtc)

Foto: Uje Hartono/dtc
Masjid di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara rata dengan tanah.

BANJARNEGARA, SUMUTPOS.CO  – Gempa berkekuatan 4,4 SR mengguncang Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4) siang. Tak sedikit rumah warga dan terdapat masjid yang ambruk rata dengan tanah. Data terakhir tadi malam, dua warga tewas dan 29 warga mengalami luka,

Pantauan di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Rabu (18/4/2018), tampak sebuah masjid ambruk rata dengan tanah. Belum diketahui apakah ada orang di dalam bangunan masjid dengan kerangka bangunan warna hijau itu.

Pemandangan lebih parah ada di Dusun Bakalan, Desa Kertosari yang berada di kecamatan yang sama. Sejumlah rumah warga juga tak tersisa.

Seluruh warga di Dusun Bakalan diungsikan. Sejumlah petugas SAR telah terjun ke lokasi itu. Sebagian di antara mereka tampak memeriksa puing-puing bangunan.

Sekretaris Desa Kasinoman, Sodikin mengatakan bahwa terdapat satu warganya yang tewas akibat tertimpa tembok roboh. Korban yaitu Asep, siswa kelas 5 SD. Asep sempat dilarikan ke Puskesmas Kalibening tapi nyawanya tak tertolong.  “Meninggal di sana (di Puskesmas Kalibening),” kata Sodikin.

Korban luka akibat gempa 4,4 SR di Banjarnegara bertambah jadi 29 orang. Dari jumlah tersebut, 26 orang di antaranya mengalami luka berat.

“Jumlah korban berdasarkan data di Puskesmas Kalibening ada 26 (orang) luka berat, 3 luka ringan,” kata Dandim 0704 Banjarnegara Letkol Inf Bagas Gunanto kepada wartawan di Koramil Kalibening, Rabu (18/4).

Selain itu, Bagas menyampaikan data sementara ada 102 rumah rusak berat di Desa Kasinoman. Dan 46 rumah rusak berat di Desa Kertosari.  “Ini masih data sementara karena tadi pas assessment sudah keburu malam. Tetapi semoga tidak tambah lagi,” lanjutnya.

Hingga saat ini ada dua orang meninggal dunia akibat tertimpa bangunan roboh. Mereka adalah Asep, siswa kelas 5 SD dan Kasrih (100). Asep meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Kalibening, sedangkan Kasrih meninggal dunia saat dalam perjalanan dirujuk ke RSUD Banjarnegara.

Gempa ini terjadi pada pukul 13.28 WIB. Kedalaman gempa ini 4 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.  (sip/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/