27.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

36 Jam Hanyut, Jasad Pengamen Itu Bengkak

Foto: Sabam/PM Jenazah Sopian yang hanyut dan bengkak, tersangkut di kayu di sungai.
Foto: Sabam/PM
Jenazah Sopian yang hanyut dan bengkak, tersangkut di kayu di sungai.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sofyan akhirnya ditemukan di kawasan Gang Setia, Jalan Besar Delitua, Kecamatan Delitua, setelah sekitar 36 jam hanyut. Mayat pengamen ini awalnya dilihat oleh seorang ibu warga setempat setelah membuka pintu dapur rumahnya pukul 06.00 pagi.

Kabar penemuan ini seketika tersiar. Jasad Sofyan lalu diambil warga dan dibawa ke rumah korban yang berada di kawasan di Jalan Garu II A, Gang Famili, Kelurahan Harjo Sari I, Kecamatan Medan Amplas.

Isak tangis pun pecah di rumah duka. Pria lajang 23 tahun tersebut dikenal sebagai sosok yang lugu, ramah, jujur dan setia kawan, membuat seluruh rekannya di jalanan merasa sangat kehilangan.

Seperti halnya Zalfikar. Bukan hanya merasa sangat kehilangan sosok teman setia. Bahkan dia berhutang nyawa. “Aku sangat kehilangan sosok Sopian, dialah yang menyelamatkan aku. Kami sekeluarga merasa kehilangan sekaligus berterimakasih sebesar-besarnya kepada Sofyan,” ungkap Zulfikar dengan linangan air mata.

Sedangkan Patar Napitupulu, yang juga adalah teman korban mengaku sering mengamen dengan Sopian. “Aku sama Sofyan itu sering ngamen di Simpang Brimob. Kami kawan-kawannya di jalanan merasa sangat kehilangan sosok kawan yang jujur, lugu dan setia kawan. Sofyan itu kalau marah lebih memilih diam, daripada betumbuk sok jago. Pokoknya, dia itu cocok jadi panutan,” tutur Patar.

Sementara, menurut bibi korban, Samili (43), saat Sopian ditemukan, celana jeans yang dikenakannya melorot hingga ke lutut. Kondisi itu diduga membuat korban terperangkap di dalam arus tenang sungai Deli yang menghanyutkan.

“Sopian ditemukan seorang ibu-ibu tadi pagi. Keponakanku yang baik dan lugu itu hanyut karena celana jeans yang dipakeknya nyangkut di kakinya. Bayangin aja, kalau pinggang celana jeans kita turun sampe ke kaki, jelas saja kaki kita nggak bisa bergerak leluasa. Memang kata kawan-kawannya, celananya itu kedodoran,” ungkap Samili lirih dalam tangisan.

Pasca Sofyan hanyut Senin (18/7), tubuhnya membengkak hingga wajahnya hampir tak dapat dikenali. Mata dan bibir korban bahkan mengeluarkan darah. Perutnya yang dibentur kayu menyebabkan luka lebam. (mag-3/yaa)

Foto: Sabam/PM Jenazah Sopian yang hanyut dan bengkak, tersangkut di kayu di sungai.
Foto: Sabam/PM
Jenazah Sopian yang hanyut dan bengkak, tersangkut di kayu di sungai.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sofyan akhirnya ditemukan di kawasan Gang Setia, Jalan Besar Delitua, Kecamatan Delitua, setelah sekitar 36 jam hanyut. Mayat pengamen ini awalnya dilihat oleh seorang ibu warga setempat setelah membuka pintu dapur rumahnya pukul 06.00 pagi.

Kabar penemuan ini seketika tersiar. Jasad Sofyan lalu diambil warga dan dibawa ke rumah korban yang berada di kawasan di Jalan Garu II A, Gang Famili, Kelurahan Harjo Sari I, Kecamatan Medan Amplas.

Isak tangis pun pecah di rumah duka. Pria lajang 23 tahun tersebut dikenal sebagai sosok yang lugu, ramah, jujur dan setia kawan, membuat seluruh rekannya di jalanan merasa sangat kehilangan.

Seperti halnya Zalfikar. Bukan hanya merasa sangat kehilangan sosok teman setia. Bahkan dia berhutang nyawa. “Aku sangat kehilangan sosok Sopian, dialah yang menyelamatkan aku. Kami sekeluarga merasa kehilangan sekaligus berterimakasih sebesar-besarnya kepada Sofyan,” ungkap Zulfikar dengan linangan air mata.

Sedangkan Patar Napitupulu, yang juga adalah teman korban mengaku sering mengamen dengan Sopian. “Aku sama Sofyan itu sering ngamen di Simpang Brimob. Kami kawan-kawannya di jalanan merasa sangat kehilangan sosok kawan yang jujur, lugu dan setia kawan. Sofyan itu kalau marah lebih memilih diam, daripada betumbuk sok jago. Pokoknya, dia itu cocok jadi panutan,” tutur Patar.

Sementara, menurut bibi korban, Samili (43), saat Sopian ditemukan, celana jeans yang dikenakannya melorot hingga ke lutut. Kondisi itu diduga membuat korban terperangkap di dalam arus tenang sungai Deli yang menghanyutkan.

“Sopian ditemukan seorang ibu-ibu tadi pagi. Keponakanku yang baik dan lugu itu hanyut karena celana jeans yang dipakeknya nyangkut di kakinya. Bayangin aja, kalau pinggang celana jeans kita turun sampe ke kaki, jelas saja kaki kita nggak bisa bergerak leluasa. Memang kata kawan-kawannya, celananya itu kedodoran,” ungkap Samili lirih dalam tangisan.

Pasca Sofyan hanyut Senin (18/7), tubuhnya membengkak hingga wajahnya hampir tak dapat dikenali. Mata dan bibir korban bahkan mengeluarkan darah. Perutnya yang dibentur kayu menyebabkan luka lebam. (mag-3/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/